
kehamilan
Mengenal Ciri-ciri Kehamilan Ektopik 6 Minggu yang Perlu Diwaspadai
HaiBunda
Selasa, 23 Jul 2024 19:20 WIB

Daftar Isi
Kehamilan ektopik adalah kondisi yang serius dan bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Pada kehamilan ektopik, sel telur yang telah dibuahi tidak menempel di dalam rahim, melainkan di tempat lain, biasanya di tuba falopi. Kondisi ini menyebabkan banyak komplikasi yang berbahaya bagi Bunda dan Si Kecil.
Mengetahui ciri-ciri kehamilan ektopik sangat penting agar bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat. Ketahui ciri-ciri kehamilan ektopik yang perlu diwaspadai, terutama pada usia kehamilan enam minggu. Semakin cepat diketahui, akan lebih bermanfaat untuk kondisi ibu hamil.Â
Ciri-ciri fisik kehamilan ektopik
Bunda, pada usia kehamilan 6 minggu, ada beberapa tanda fisik yang bisa menjadi indikasi kehamilan ektopik yang mungkin bisa Bunda perhatikan. Tanda-tanda ini penting untuk dikenali agar Bunda bisa segera mencari bantuan medis. Berikut adalah beberapa ciri fisik yang perlu diperhatikan:
- Nyeri perut parah dengan sensasi rasa tajam dan berlokasi di satu sisi perut. Nyeri bisa datang secara tiba-tiba dan terasa semakin parah dari waktu ke waktu.
- Perdarahan ringan hingga berat yang tidak seperti menstruasi biasa dan warna darah bisa merah terang atau coklat gelap.
- Rasa sakit saat berhubungan intim dan buang air kecil. Rasa sakit yang muncul biasanya terasa tajam di bagian bawah perut atau panggul saat berhubungan intim. Selain itu, sakit saat buang air kecil atau besar juga bisa menjadi tanda kehamilan ektopik di awal trimester satu.
Menurut NHS Inform, gejala-gejala ini sering kali disertai dengan perasaan lelah yang ekstrem dan pusing yang mengganggu.
Tanda-tanda non-fisik kehamilan ektopik
Selain tanda-tanda fisik, ada juga beberapa tanda non-fisik yang bisa menjadi indikasi adanya kehamilan ektopik. Ciri-ciri ini juga penting untuk diperhatikan oleh Bunda. Berikut beberapa tanda non-fisik yang umum terjadi:
- Menghilangnya tanda-tanda umum kehamilan, seperti mual dan muntah yang biasanya dialami pada awal kehamilan. Selain itu, gejala kehamilan lainnya seperti payudara yang terasa lembut juga bisa berkurang ketika hal ini terjadi.
- Merasa lelah secara berlebihan. Bunda mungkin merasa lelah yang dirasakan lebih dari biasanya, bahkan untuk kegiatan sehari-hari. Akan terasa sangat sulit untuk melakukan aktivitas yang biasanya mudah dilakukan.
- Perasaan tidak nyaman atau sakit di bahu. Mungkin Bunda juga akan merasakan sakit yang terasa di ujung bahu, biasanya akibat perdarahan dalam yang mengiritasi saraf. Sensasi ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius.
Menurut WebMD, tanda-tanda ini sering kali disertai dengan perasaan cemas atau tidak nyaman tanpa sebab yang jelas.
Risiko dan komplikasi kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik memiliki risiko dan komplikasi yang serius, Bunda. Jika tidak ditangani dengan cepat, bisa berakibat fatal. Berikut adalah beberapa risiko dan komplikasi yang bisa terjadi:
- Pecahnya tuba falopi. Jika sel telur yang dibuahi terus tumbuh di tuba falopi, tuba bisa pecah dan menyebabkan perdarahan internal yang berat. Kondisi ini memerlukan operasi darurat dan bisa mengancam nyawa Bunda.
- Kerusakan pada tuba falopi bisa menyebabkan kesulitan untuk hamil di masa depan. Risiko infertilitas meningkat jika tuba falopi harus diangkat.
- Kehamilan ektopik bisa menyebabkan kondisi medis lainnya seperti peritonitis, yaitu infeksi serius pada lapisan dalam perut. Peritonitis memerlukan perawatan medis yang intensif dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.
Menurut NHS Inform, penting bagi Bunda untuk segera mencari bantuan medis jika merasakan gejala-gejala tersebut agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Penanganan dan pengobatan kehamilan ektopik
Penanganan dan pengobatan kehamilan ektopik harus segera dilakukan untuk menghindari komplikasi serius. Bunda, berikut adalah beberapa langkah yang biasanya dilakukan dalam penanganan kehamilan ektopik:
1. Obat-obatan
Methotrexate adalah obat yang sering digunakan untuk menghentikan pertumbuhan sel telur yang dibuahi. Obat ini efektif jika kehamilan ektopik terdeteksi dini dan belum menyebabkan kerusakan tuba falopi.
2. Operasi
Laparoskopi adalah prosedur bedah minimal invasif yang digunakan untuk mengangkat kehamilan ektopik. Jika tuba falopi sudah pecah, operasi darurat mungkin diperlukan untuk menghentikan pendarahan dan menyelamatkan nyawa Bunda.
3. Pemantauan dan Perawatan Lanjutan
Setelah penanganan, pemantauan lanjutan diperlukan untuk memastikan tidak ada komplikasi lebih lanjut. Konseling juga bisa membantu Bunda menghadapi dampak emosional dari kehamilan ektopik.
Menurut ulasan yang dikutip dari laman WebMD, penting untuk melakukan tindak lanjut medis untuk memastikan pemulihan hamil ektopik yang optimal dan mencegah risiko di masa depan.
Dengan mengetahui ciri-ciri dan penanganan kehamilan ektopik di kehamilan usia enam minggu, Bunda bisa lebih waspada dan segera mencari bantuan medis jika merasakan gejala-gejala yang mencurigakan. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi Bunda.Â
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Tak Ditemukan di Rahim, Janin Ini Ternyata Berada di Dalam Organ Hati Bumil

Kehamilan
3 Bunda Seleb Ini Pernah Hamil di Luar Kandungan, Ada yang Sampai Kritis

Kehamilan
Peneliti Uji Coba Obat Baru untuk Hindari Operasi Darurat pada Kehamilan Ektopik

Kehamilan
Benarkan Radang Panggul Bikin Susah Hamil? Tandai Gejalanya Bun

Kehamilan
Mengenal Ektopik, Hamil di Luar Rahim yang Bisa Sebabkan Perdarahan


5 Foto
Kehamilan
7 Potret Kehamilan Kedua Dinda Hauw, Shaka bakal Punya Adik Perempuan Nih
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda