Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mengenal 4 Tahap Pemeriksaan Leopold Jelang Persalinan

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 28 Oct 2020 07:45 WIB

Man and woman, man dentist with a pregnant woman patient in ordination.
4 tahapan pemeriksaan leopand sebelum melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/South_agency

Jakarta - Pernah mendengar pemeriksaan leopold saat kehamilan enggak, Bunda? Itu sebenarnya pemeriksaan kehamilan tentang apa sih? Cari tahu yuk, Bunda.

Bagi Bunda yang sedang hamil, perlu tahu nih, mengenai pemeriksaan leopold yang merupakan pemeriksaan menggunakan metode sederhana berupa perabaan. Biasanya, pemeriksaan ini umumnya dilakukan saat menjalani pemeriksaan kandungan rutin di trimester tiga kehamilan, atau saat kontraksi sebelum persalinan.

"Pemeriksaan leopold ini biasanya dilakukan pada pasien dari minggu ke 20-22 kehamilan dan setelah minggu ke-28," menurut Dr Daniel Restituyo, seperti dikutip dari laman Medium.

Dijelaskan Restituyo bahwa pemeriksaan leopold mencakup empat tahap pemeriksaan. Seperti berikut ini

1. Pertama yakni situasi dimana tujuannya untuk mengindentifikasi kutub janin tempat fundus uteri berada.

2. Kemudian, pemeriksaan kedua yakni posisi di punggung kanan dan kiri dimana tujuannya mengkaji hubungan antara punggung janin dan panggul ibu.

3. Setelah itu, pemeriksaan ketiga yakni presentasi yang memungkinkan untuk memverifikasi kutub janin.

4. Sedangkan pemeriksaan keempat di panggul, di mana memungkinkan untuk memverifikasi derajat kesesuaian presentasi janin di panggul ibu. 

Melansir Perinatologi, pemeriksaan leopold merupakan empat langkah spesifik dalam meraba uterus melalui perut untuk menentukan letak dan presentasi janin. 

Agar lebih jelas, berikut ini langkah-langkah singkat yang perlu Bunda tahu dalam pemeriksaan leopold:

1. Bagian atas rahim (fundus) diraba untuk menentukan ujung mana dari janin (kutub janin) yang berada di bagian atas rahim. Jika kepala atau bokong janin berada di fundus, maka janin dalam posisi vertikal. Jika tidak, kemungkinan besar janin dalam posisi transversal.

2. Tekanan kuat diterapkan ke sisi perut untuk menentukan lokasi tulang belakang dan ekstremitas (bagian kecil).

3. Dengan menggunakan ibu jari dan jari-jari salah satu tangan, perut bagian bawah digenggam tepat di atas simfisis pubis untuk memastikan apakah bagian presentasi sudah terpasang. Jika tidak terlibat, bagian tubuh yang bisa digerakkan akan terasa. Bagian presentasi adalah bagian janin yang dirasa paling dekat dengan jalan lahir.

4. Menghadap kaki ibu, ujung jari masing-masing tangan digunakan untuk memberikan tekanan ke dalam arah sumbu saluran keluar panggul. Jika kepala muncul, satu tangan ditangkat lebih cepat daripada yang lain oleh tubuh (menonjol di kepala) sementara tangan lainnya turun jauh ke panggul. 

Jika penonjolan kepala berada di sisi yang sama dengan bagian kecil, maka janin berada dalam presentasi verteks. Jika tonjolan kepala berada di sisi yang sama dengan bagian belakang, maka kepala diperpanjang dan janin menghadap ke depan.

Nah, begitulah kira-kira yang dimaksud dengan pemeriksaan leopold ya, Bunda. Semoga informasinya membantu.

Bunda, simak juga yuk cara mencegah kehamilan atopik dari sekarang. Simak penjelasan dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda