KEHAMILAN
Bayi Lahir dengan Sifilis Meningkat di Australia, Waspadai Ini Penyebabnya
Nurul Jasmine Fathia | HaiBunda
Jumat, 16 Aug 2024 17:05 WIBSemua Bunda pasti ingin melahirkan bayi yang sehat, tetapi kenyataannya tidak selalu sesuai harapan. Di Australia, jumlah bayi yang lahir dengan sifilis mengalami peningkatan yang signifikan.
Berdasarkan data terbaru yang dikutip dari laman resmi Live Science, sejak 2011 hingga 2020, angka kasus sifilis kongenital pada bayi melonjak dari 5 kasus menjadi 37 kasus per tahun. Angka ini tentu sangat mengkhawatirkan dan menjadi alarm bagi kita semua.
Meningkatnya kasus ini membuat Bunda harus benar-benar memahami apa itu sifilis pada bayi dan apa saja penyebab yang bisa memicu kondisi ini. Memahami faktor-faktor tersebut akan membantu Bunda mengambil langkah pencegahan yang tepat agar bayi terlahir sehat tanpa penyakit ini.
Sifilis pada bayi
Sifilis pada bayi atau dikenal juga sebagai sifilis kongenital adalah kondisi serius yang terjadi ketika bayi tertular infeksi sifilis dari ibunya selama masa kehamilan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang dapat melewati plasenta dan menginfeksi janin. Sifilis kongenital bisa menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan pada bayi, mulai dari kelainan bawaan hingga kematian.
Gejala sifilis pada bayi bisa bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Beberapa bayi mungkin terlihat sehat saat lahir, tetapi kemudian menunjukkan tanda-tanda seperti ruam, demam, pembengkakan hati, atau gagal tumbuh. Jika tidak segera ditangani, infeksi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh seperti otak, mata, dan tulang.
Selain itu, bayi dengan sifilis kongenital berisiko mengalami masalah perkembangan dan keterlambatan pertumbuhan. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk segera mencari bantuan medis jika ada kekhawatiran mengenai kesehatan bayi.
Penyebab sifilis pada bayi
Terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan bayi lahir dengan kondisi sifilis. Berikut telah HaiBunda rangkum faktor-faktor tersebut.
1. Infeksi sifilis pada ibu hamil
Sifilis pada bayi umumnya disebabkan oleh infeksi sifilis pada Bunda yang tidak diobati selama kehamilan. Bakteri penyebab sifilis bisa menular dari ibu ke janin melalui plasenta.
Risiko penularan ini sangat tinggi, terutama jika Bunda tertular sifilis pada trimester pertama atau kedua. Jika tidak diobati, infeksi ini bisa berlanjut hingga ke bayi, menyebabkan komplikasi serius.
2. Kurangnya pemeriksaan kehamilan
Salah satu penyebab utama bayi lahir dengan sifilis adalah kurangnya pemeriksaan rutin selama kehamilan. Pemeriksaan antenatal yang rutin sangat penting untuk mendeteksi adanya infeksi sifilis pada Bunda. Tanpa pemeriksaan ini, infeksi sifilis pada ibu hamil bisa tidak terdeteksi dan tidak diobati, sehingga menambah risiko penularan ke bayi.
3. Tidak mengikuti pengobatan yang tepat
Meskipun sudah terdeteksi, beberapa Bunda mungkin tidak menjalani pengobatan sifilis secara tepat dan lengkap. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan bisa menyebabkan infeksi berlanjut dan meningkatkan risiko penularan ke bayi. Pengobatan yang tidak tuntas atau tidak sesuai dengan anjuran dokter bisa mengakibatkan bakteri tetap aktif dan menular ke janin.
Cara mencegah bayi lahir dengan sifilis
Tak perlu khawatir karena terdapat beberapa cara untuk mencegah bayi lahir dengan sifilis, berikut beberapa cara yang bisa dicoba.
1. Pemeriksaan rutin selama kehamilan
Salah satu cara paling efektif untuk mencegah sifilis pada bayi adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Pemeriksaan ini termasuk tes darah untuk mendeteksi infeksi sifilis.
Jika ditemukan positif, pengobatan segera harus dilakukan untuk mencegah penularan ke janin. Pemeriksaan rutin juga membantu memantau kesehatan janin secara keseluruhan.
2. Pengobatan sifilis yang tepat dan cepat
Jika Bunda didiagnosis dengan sifilis selama kehamilan, penting untuk segera memulai pengobatan sesuai dengan anjuran dokter. Pengobatan sifilis pada ibu hamil biasanya melibatkan pemberian antibiotik yang aman untuk Bunda dan janin. Pengobatan yang tepat dan cepat dapat mencegah bakteri menular ke bayi, sehingga mengurangi risiko sifilis kongenital.
3. Edukasi dan kesadaran akan risiko
Seperti dikutip dari laman resmi Australian Government Department of Health and Aged Care, meningkatkan kesadaran akan risiko sifilis pada ibu hamil adalah langkah penting lainnya. Edukasi tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan bagaimana infeksi sifilis bisa memengaruhi janin dapat membantu Bunda mengambil tindakan pencegahan yang lebih baik.
Kasus bayi lahir dengan sifilis yang meningkat di Australia menjadi peringatan bagi kita semua. Bunda perlu lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan selama kehamilan, termasuk melakukan pemeriksaan rutin dan mengikuti pengobatan yang dianjurkan jika terdiagnosis dengan sifilis.
Melalui langkah pencegahan yang tepat, Bunda bisa meminimalkan risiko penularan sifilis ke bayi dan memastikan bahwa Si Kecil lahir dalam kondisi sehat.
Ingat selalu bahwa kesehatan Bunda adalah kunci utama untuk melahirkan bayi yang sehat. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!