Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Studi Temukan Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Ibu Hamil, Picu Preeklamsia hingga Keguguran

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 23 Aug 2024 21:05 WIB

Young latin woman pregnant using hand fan sitting on sofa at home
Ilustrasi Cuaca Panas Ekstrem saat Hamil/ Foto: Getty Images/AaronAmat

Cuaca panas yang ekstrem sedang terjadi berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Berbagai dampak kesehatan dapat muncul akibat perubahan iklim yang menyebabkan suhu bumi meningkat ini, Bunda.

Ada beberapa kelompok berisiko yang rentan mengalami dampak ini. Salah satunya adalah ibu hamil.

Cuaca panas ekstrem dapat memperparah keluhan 'rasa gerah' yang dialami selama kehamilan karena perubahan hormon. Selain rasa tidak nyaman, berkembangnya panas ekstrem ini juga dapat berdampak buruk pada ibu hamil dan bayinya yang belum lahir.

Menurut pakar kesehatan lingkungan di Johns Hopkins Health System di Washington DC, Nathaniel DeNicola, penelitian telah mengaitkan peningkatan paparan panas selama kehamilan dengan risiko hipertensi dan preeklamsia yang tinggi.

Ibu hamil yang stres karena panas ekstrem juga lebih mungkin mengalami diabetes gestasional dan masalah jantung menjelang persalinan.

"Ada banyak alasan untuk berpikir bahwa hubungan yang kita lihat antara panas ekstrem dan hasil yang lebih buruk (pada kehamilan) saling terkait," kata DeNicola, dilansir BBC.

DeNicola juga mencatat dampak negatif stres akibat panas terhadap hasil kelahiran, Bunda. Dalam tinjauan tahun 2020 di JAMA Network Open terhadap 68 studi antara tahun 2007 dan 2019, ditemukan hubungan antara panas ekstrem dan kontraksi prematur, serta kelahiran prematur. Studi ini secara bersama-sama menganalisis 32,7 juta kelahiran di Amerika Serikat (AS).

Selain itu, paparan panas juga dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran dan kelahiran mati (stillbirth), Bunda. Hal ini diungkap di studi yang diterbitkan di BMC Environmental Health tahun 2022. Studi yang meneliti lebih dari 140.000 kelahiran mati di AS ini menemukan peningkatan risiko kelahiran mati sebesar 10 persen untuk setiap kenaikan suhu sebesar 1 derajat Celcius di atas ambang batas tertentu.

Lantas, apa yang harus dilakukan untuk meminimalisir dampak cuaca panas yang ekstrem ini pada ibu hamil?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


TIPS MENGATASI CUACA PANAS EKSTREM SAAT HAMIL

Young latin woman pregnant using hand fan sitting on sofa at home

Ilustrasi Cuaca Panas Ekstrem saat Hamil/ Foto: Getty Images/iStock

Dampak cuaca panas saat hamil bisa diminimalisir dengan mengubah kebiasaan, Bunda. Kebiasaan dapat berubah bila ibu hamil memiliki pengetahuan yang cukup untuk memahami dampak cuaca panas pada janinnya.

"Kita cukup tahu cara untuk memberikan nasihat, bagaimana bertindak, serta memberikan semacam mitigasi proaktif dan bahkan beberapa adaptasi yang sifatnya pribadi, seperti menghindari pekerjaan di luar ruangan selama puncak panas, dan tetap terhidrasi," ujar DeNicola.

"Ini hanya masalah bagaimana pesan bisa tersampaikan," sambungnya.

Banner Cara Tumbuhkan Minat Baca Anak

Tips mengatasi 'rasa gerah' akibat cuaca panas ekstrem

Ya, ada banyak cara yang dapat Bunda lakukan untuk menghindari dampak cuaca panas ekstrem selama hamil. Cara-cara ini cukup mudah dilakukan asalkan Bunda mau berkomitmen untuk mengubah kebiasaan menjadi baik.

Berikut telah Bubun rangkum dari laman Baby Centre, 12 cara mengatasi rasa gerah akibat cuaca panas ekstrem, sehingga meminimalisir dampaknya pada kehamilan:

  1. Minumlah banyak air sepanjang hari atau selalu bawa sebotol air untuk menghindari dehidrasi, terutama saat Bunda berolahraga.
  2. Hindari berolahraga saat cuaca panas. Tunggu hingga cuaca lebih dingin.
  3. Kenakan pakaian longgar yang terbuat dari bahan katun atau serat alami. Bahan ini dapat menyerap keringat lebih baik dibandingkan kain bahan sintetis.
  4. Tetaplah berada di tempat yang teduh, terutama antara pukul 11.00 hingga 15.00 siang. Pindahlah ke tempat yang terasa lebih dingin, baik di dalam maupun di luar ruangan.
  5. Bila harus berada di bawah terik matahari, pastikan untuk menggunakan payung dan membawa kipas angin mini portable untuk mendiginkan tubuh.
  6. Saat berada di ruangan, pastikan suhunya dingin dan menutup jendela, gorden, serta tirai. Buka jendela saat suhu di luar lebih rendah daripada di dalam.
  7. Menggunakan kipas angin untuk mengalirkan udara di sekitar ruangan pada malam hari juga dapat membantu mengatasi gerah.
  8. Beli botol semprot dan isi dengan air. Semprotkan ke wajah dan tubuh secara teratur.
  9. Mandi air dingin bila Bunda merasa kegerahan.
  10. Hindari konsumsi makanan yang panas dan pedas saat cuaca panas ekstrem.
  11. Kurangi penggunaan peralatan listrik di rumah karena dapat menghasilkan cukup banyak panas.
  12. Beli tanaman hias yang dapat diletakkan di dalam ruangan untuk mendinginkan udara saat panas.

Demikian dampak cuaca panas pada ibu hamil dan cara mengatasinya. Semoga ini bermanfaat ya, Bunda.


(ank/ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda