Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Penyebab Ibu Hamil Mudah Berkeringat di Malam Hari

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 21 Aug 2021 16:50 WIB

Ibu hamil tidur
Foto: iStock

Perubahan tubuh selama masa kehamilan sering membuat para Bunda enggak nyaman. Misalnya, ketika tubuh jadi mudah gerah dan berkeringat di malam hari.

Menurut dr.Arie Adrianus Polim, D.MAS, Sp.OG(K), dalam buku 30 Perubahan Tubuh Selama Hamil, berkeringat adalah salah satu reaksi alamiah untuk mendinginkan tubuh yang mengalami kepanasan. Berkeringat saat hamil dialami oleh sebagian besar wanita nih, Bunda.

"Meskipun tidak sedang beraktivitas, ibu hamil bisa mengeluarkan keringat. Keringat ini dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar keringat yang terdapat di berbagai bagian tubuh," tulis Arie.

Mudah berkeringat juga dapat terjadi di tiap trimester kehamilan. Beberapa Bunda sering mengalaminya di malam hari atau saat waktu tidur.

Melansir dari berbagai sumber, berikut 7 penyebab ibu hamil mudah berkeringat di malam hari:

1. Perubahan hormon

Peningkatan hormon progesteron bisa menyebabkan sebagian besar kapiler (pembuluh darah kecil) di kulit menjadi lebih terbuka, sehingga ibu hamil merasa hangat atau kepanasan, sehingga memicu keringat.

Selain progesteron, hormon estrogen juga memegang peranan sebagai penyebab keringat malam. Studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal Autonomic Neuroscience menjelaskan tentang efek hormon pada termoregulasi. Hormon estrogen disebut bisa menurunkan suhu tubuh dengan meningkatkan kemampuan tubuh menghilangkan panas.

2. Peningkatan aliran darah

Volume plasma darah Bunda selama hamil dapat meningkat hingga 40 persen dibandingkan sebelum hamil. Kondisi ini akan terus meningkat hingga 60 persen atau lebih di trimester akhir, Bunda.

"Pembuluh darah dapat melebar untuk mengirimkan lebih banyak darah ke permukaan kulit, sehingga ibu hamil merasa selalu kepanasan," kata dokter obgyn, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH, dikutip dari Healthline.

3. Masalah tiroid

Hormon tiroid bekerja untuk mengatur metabolisme dan suhu tubuh. Kelebihan hormon tiroid selama hamil bisa membuat Bunda merasa kepanasan dan berkeringat saat tidur di malam hari.

Dalam ulasan tahun 2016 di Cardiovascular Journal of Africa (CVJA), dijelaskan bahwa hormon tiroid tiroksin (T4) dan tri-iodothyronine (T3) akan meningkat selama trimester pertama kehamilan. Keduanya akan mengalami penurunan memasuki trimester kedua dan ketiga.

Di sisi lain, TSH (thyroid stimulating hormone) akan menurun di awal trimester pertama dan meningkat sebelum memasuki trimester kedua. Fluktuasi hormon tiroid selama kehamilan kemungkinan bisa disebabkan gangguan tiroid, yang menimbulkan masalah dalam pengaturan suhu tubuh.

Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga 5 penyakit reproduksi yang perlu diwaspadai karena bisa bikin susah hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PENYEBAB IBU HAMIL BERKERINGAT DI MALAM HARI

Ibu hamil tidur

Foto: iStock

4. Infeksi

Berkeringat di malam hari kemungkinan juga bisa disebabkan karena infeksi, Bunda. Ini dapat menjadi pertanda gejala tuberkulosis dan limfoma.

"Kehamilan dapat meningkatkan risiko seorang wanita terkena infeksi yang menyebabkan keringat malam karena perubahan hormon pada sistem kekebalan tubuhnya, selain penyesuaian fisiologis lainnya," ujar Nwadike.

Jika keringat malam disertai dengan gejala lain, seperti nyeri otot, demam, mual, diare, maka Bunda bisa segera ke dokter ya.

5. Efek samping penggunaan obat

Penggunaan obat antidepresan hingga obat flu dan maag bisa menimbulkan efek samping keringat berlebih di malam hari. Selama hamil, Bunda perlu hati-hati dalam mengonsumsi obat ya.

Jika mengonsumsi obat atau suplemen apa pun saat hamil, tanyakan kepada apoteker atau dokter kandungan tentang risikonya. Ini juga termasuk efek samping penggunaan obat.

6. Gula darah rendah

Kadar gula darah rendah atau hipoglikemia juga bisa menyebabkan Bunda mudah berkeringat di malam hari. Penelitian menyatakan bahwa hipoglikemia jarang terjadi pada wanita hamil yang bukan penderita diabetes.

Meski begitu, wanita yang memiliki faktor risikonya harus waspada tentang kemungkinan kaitannya dengan keringat malam. Untuk itu, selama hamil Bunda perlu menjaga pola makan agar gula darah tidak mudah turun.

7. Kehamilan semakin besar

Menurut dr.Arie Adrianus, ukuran janin yang makin besar dari minggu ke minggu juga bisa membuat ibu hamil merasa sesak napas atau pengap. Akibatnya, tubuh menjadi terasa gerah dan berkeringat.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda