Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Makanan Favorit Anak Mengikuti Kebiasaan Makan Ibu saat Hamil, Mitos atau Fakta?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 06 Sep 2024 14:54 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Makan Sehat
Ilustrasi Kebiasaan Makan Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ronnachaipark
Jakarta -

Preferensi makan anak dapat berbeda-beda setelah ia mulai mengenal Makanan Pendamping ASI (MPASI). Tapi, tahukah Bunda bahwa preferensi makan tersebut ternyata dapat dipengaruhi oleh kebiasaan makan ibu saat hamil lho?

Beberapa penelitian telah menemukan fakta yang mengaitkan makanan favorit anak mengikuti kebiasaan makan ibu selama hamil. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan Julie Mennella dan diterbitkan di jurnal Pediatrics tahun 2001.

Penelitian ini melibatkan tiga kelompok ibu hamil di Monell Chemical Senses Center. Satu kelompok ibu hamil diberikan 300 mililiter (ml) jus wortel empat hari dalam seminggu selama tiga minggu di trimester akhir kehamilan. Kelompok kedua melakukan hal yang sama selama dua bulan pertama menyusui, dan kelompok kontrol sama sekali tidak diberikan jus wortel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari kelompok ibu hamil dan ibu menyusui yang mengonsumsi jus wortel dalam konsentrasi tinggi, dapat makan wortel lebih banyak selama proses penyapihan.

"Bayi yang merasakan wortel dalam cairan ketuban atau ASI ibunya makan lebih banyak sereal rasa wortel. Dan ketika kami menganalisis rekaman video, mereka tidak terlalu menunjukkan ekspresi negatif saat memakannya," kata Mennella, dilansir NPR.

Sebelumnya, Mennella juga pernah melakukan penelitian serupa dengan menggunakan bawang putih sebagai alat penelitian. Hasilnya ditemukan bahwa bawang putih dan beberapa bahan lainnya dapat melewati plasenta dan masuk ke ASI, sehingga aromanya yang kuat dapat dikenali oleh janin dan bayi baru lahir.

"Hal-hal seperti vanili, wortel, bawang putih, adas manis, mint, adalah beberapa rasa yang terbukti dapat ditransfer ke cairan ketuban dan ASI," ujar Mennella.

Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Direktur Fetal Research Centre di Queen's University di Belfast. Menurutnya, preferensi seorang anak untuk menyukai bawang putih dapat berasal dari kebiasaan makan ibunya saat hamil.

"Janin yang terpapar bawang putih di dalam rahim cenderung lebih menyukai bawang putih di kemudian hari, bahkan penelitian menunjukkan hal ini hingga usia anak setidaknya delapan tahun," ungkapnya, dikutip dari The Guardian.

Ilustrasi JaninIlustrasi Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/janulla

Penelitian terbaru tentang preferensi makan anak dan kebiasaan makan ibu hamil

Selain penelitian yang dilakukan Mennella, studi terbaru juga telah mengembangkan temuan terkait preferensi makan anak dan kebiasaan makan ibu saat hamil. Studi ini diterbitkan di Psychological Science tahun 2022.

Studi menunjukkan bahwa pola makan ibu selama kehamilan menjadi salah satu cara untuk mengenalkan bayinya dengan rasa baru, yang dapat berdampak jangka panjang pada preferensi makanan anak. Misalnya, bayi yang cukup sering mencicipi kale di dalam rahim mungkin cenderung tidak menolaknya saat diberikan kepada mereka setelah lahir.

"Kami pikir paparan rasa yang berulang sebelum bayi lahir dapat membantu membentuk preferensi makanan pasca kelahiran, yang dapat menjadi penting ketika kita memikirkan seputar makanan sehat dan potensi untuk menghindari perilaku 'rewel' anak saat penyapihan," kata peneliti utama dari Durham's Fetal and Neonatal Research Lab, Beyza Ustun, melansir dari Psychology Today.

Penelitian ini dilakukan pada 100 ibu hamil usia kehamilan antara 32 hingga 36 minggu, dengan menggunakan USG 4D. Setiap ibu hamil diberikan kapsul yang berisi bubuk wortel atau sayur kale, 20 menit sebelum melakukan USG. Hasil USG menunjukkan bahwa janin yang terpapar wortel merespons dengan ekspresi wajah 'tertawa' di mana bibir tampak terangkat. Sementara itu, mereka yang terpapar kale dengan rasa pahit akan membuat ekspresi wajah 'menangis'.

Menurut peneliti lainnya, Jackie Blissett, mengenalkan sayuran dengan rasa yang cenderung pahit seperti kale juga bisa memberikan dampak positif. Anak mungkin akan terbiasa dengan rasa tersebut, Bunda.

"Mengenalkan janin pada rasa yang kurang 'disukai', seperti kale, mungkin bisa membuat mereka terbiasa dengan rasa tersebut di dalam rahim," ungkap Blissett.

Perkembangan indra perasa bayi di dalam kandungan

Indra perasa bayi sudah mulai berkembang sejak di dalam kandungan, Bunda. Mengutip laman Baby Center, lidah bayi mulai terbentuk saat usia kehamilan masuk 4 hingga 5 minggu.

Di usia kehamilan 8 minggu, indra pengecap mulai muncul dan terus berlembang antara minggu ke-11 hingga ke-13. Tetapi, indra pengecap tersebut belum dapat mengirimkan sensasi pengecapan yang sebenarnya. Memasuki minggu ke-14 sampai ke-15, sel-sel saraf mulai membuat koneksi antara indra pengecap yang sedang berkembang dan saraf mengirimkan pesan pengecapan ke otak bayi.

"Sekitar usia 30 minggu, koneksi telah terbentuk sepenuhnya dan berfungsi," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dan Dewan Penasihat Medis Baby Center, Layan Alrahmani, M.D.

Indra penciuman dan pengecap sangat erat kaitannya, Bunda. Organ pengecap memungkinkan kita untuk mengetahui apakah sesuatu itu manis atau pahit, asin atau asam. Sementara itu, indra penciuman membantu kita mengidentifikasi rasa makanan tertentu.

"Sel-sel khusus yang dibutuhkan bayi untuk indra penciumannya mulai berkembang sekitar minggu ke-9 hingga ke-11 kehamilan," ujar Alrahmani.

Selama di dalam kandungan, organ pengecap tidak terlalu sensitif. Artinya, meski bayi sudah dapat mendeteksi beberapa rasa, tidak ada bukti bahwa makanan tertentu, seperti makanan pedas, dapat membahayakan bayi.

Setelah lahir, organ pengecap bayi baru menjadi sensitif. Mereka dapat merasakan rasa manis, asam, dan pahit.

"Bayi pada umumnya lebih menyukai rasa manis, yang merupakan salah satu alasan mereka menyukai rasa ASI. Bayi mungkin tidak dapat mengenali rasa asin hingga berusia sekitar 2 hingga 6 bulan," kata Alrahmani.

Demikian penjelasan mengenai preferensi makan anak dan kaitannya dengan kebiasaan makan Bunda selama hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda