Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Cara Menjaga Kesehatan Jantung Janin

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 20 Sep 2024 13:29 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Makan
Ilustrasi Cara Menjaga Kesehatan Jantung Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/chanakon laorob
Jakarta -

Jantung merupakan organ penting janin yang sudah mulai berkembang di trimester awal kehamilan. Menjaga kesehatan jantung janin menjadi sangat penting selama hamil agar Si Kecil terhindar dari kelainan jantung bawaan, Bunda.

Dikutip dari Baby Center, detak jantung janin mulai berdetak sekitar empat minggu setelah pembuahan, atau enam minggu setelah hari pertama haid terakhir. Perkembangan organ jantung ini berlangsung dengan cepat karena dibutuhkan untuk mengalirkan darah mengandung oksigen dan nutrisi ke organ-organ lain yang sedang berkembang.

Tetapi perlu diketahui, janin tidak langsung berkembang sepenuhnya di usia kehamilan enam minggu. American College of Obstetrics and Gynecologists (ACOG) mendefinisikan getaran dari sel-sel dalam tabung jantung janin sebagai 'aktivitas jantung' dan bukan detak jantungnya.

Detak jantung janin dapat dideteksi melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) pertama. Bila tidak menjalani USG dini, Bunda mungkin akan merasakan detak jantung janin pertama kali saat kunjungan prenatal di usia kehamilan 10 hingga 16 minggu.

Detak jantung janin dapat menandakan perkembangannya, Bunda. Bila detak jantung tidak terdeteksi atau dianggap tidak normal, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mencari tahu penyebabnya.

Cara menjaga kesehatan jantung janin

Kelainan jantung pada janin merupakan salah satu masalah medis yang dapat terjadi karena jantung tidak berkembang dengan baik. Kondisi ini sebenarnya dapat dicegah melalui beberapa cara.

Melansir dari beberapa sumber, berikut cara menjaga kesehatan jantung janin untuk mencegah kelainan di organ penting ini:

1. Menghentikan kebiasaan merokok

Menghentikan kebiasaan merokok saat hamil dapat menurunkan risiko kelainan jantung pada janin, Bunda. Ada beberapa studi yang mengaitkan kebiasaan buruk ini dengan kondisi janin.

Studi yang diterbitkan di Journal of Pediatrics tahun 2008 menemukan kaitan merokok selama kehamilan dengan kelainan jantung bawaan, yakni cacat obstruktif septum sisi kanan jantung. Sementara di jurnal yang sama pada penelitian tahun 2021 menemukan bahwa perokok berat lebih sering memiliki anak dengan defek septum, dibandingkan dengan mereka yang bukan perokok pada usia yang sama.

"Hindari merokok dan menghirup asap rokok dari orang lain. Sejumlah penelitian telah menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara asap rokok dan kelainan jantung bawaan (dan kelainan lainnya)," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Cheryl Axelrod, M.D, dilansir Baby Center.

Ilustrasi Rokok dan JaninIlustrasi Rokok dan Kelainan Jantung pada Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Henadzi Pechan

2. Hindari konsumsi alkohol

Selain merokok, Bunda juga perlu menghindari kebiasaan minum alkohol selama hamil. Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan alkohol selama kehamilan secara signifikan terkait dengan cacat jantung.

"Tidak ada jumlah alkohol yang aman selama kehamilan," ujar Axelrod.

Salah satu studi yang mengaitkan dampak buruk konsumsi alkohol selama hamil ini diterbitkan di Journal of the American Heart Association pada 2022. Studi menemukan, konsumsi alkohol selama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko melahirkan anak dengan kelainan jantung bawaan.

3. Tidak menggunakan obat sembarangan

Hati-hati penggunaan obat-obatan selama hamil ya, Bunda. Sebelum minum obat, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter, bahkan sebelum Bunda berencana untuk hamil.

Beberapa obat, seperti obat jerawat isotretinoin, litium (obat psikiatris), dan warfarin (antikoagulan), dapat meningkatkan risiko kelainan jantung. Obat lain yang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kelainan jantung adalah obat epilepsi.

4. Mengendalikan masalah kesehatan yang diidap oleh Bunda

Bila Bunda didiagnosis penyakit tertentu sebelum dan saat hamil, maka perlu untuk mengendalikannya dengan baik untuk mencegah masalah jantung pada janin. Mengendalikan penyakit selama hamil juga menjadi cara terbaik untuk menjaga kesehatan ibu hamil secara keseluruhan.

"Jika mengidap diabetes sebelum hamil, maka ambil langkah-langkah untuk mengendalikan kadar gula darah sebelum dan selama kehamilan. Diabetes sebelum hamil yang tidak terkendali merupakan salah satu penyebab utama kelainan jantung bawaan," ungkap Axelrod.

5. Konsumsi makanan bergizi seimbang

Menurut pakar program bayi tabung Dr. Rita Bakshi, ibu hamil harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk menjaga kesehatan jantung janinnya. Jenis makanan yang dimaksud adalah biji-bijian utuh, sayuran hijau, dan protein rendah lemak. Selain itu, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan yang kaya mineral.

"Mineral terpenting yang berdampak signifikan pada perkembangan jantung janin adalah kalsium, tembaga (copper), fosfor, dan tiamin," ungkapnya, dikutip dari Times of India.

"Susu kaya akan kalsium yang dapat dikonsumsi setiap hari dalam jumlah 700 hingga 1.000 miligram. Kemudian, konsumsi setidaknya satu miligram kacang mete dan kacang merah setiap hari karena keduanya merupakan sumber tembaga yang baik. Terakhir, konsumsi sekitar 1,4 miligram gandum, kacang polong, dan daging. Daging merupakan sumber tiamin yang baik," sambungnya.

Selain meningkatkan konsumsi makanan yang dapat menyehatkan jantung, Bunda juga perlu membatasi pola makan yang tidak sehat. Perhatikan asupan kolesterol, natrium, dan bahan tambahan makanan seperti mononatrium glutamat (MSG). Jenis makanan tersebut dapat menimbulkan efek samping pada perkembangan bayi.

Demikian 5 cara yang dapat dilakukan Bunda untuk menjaga kesehatan jantung janin. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda