Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Pilu Bunda Melahirkan saat Alami Mati Otak, Tak Bisa Bertemu Anak karena Alat Bantu Hidup akan Dilepas

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 20 Jun 2025 18:45 WIB

Ilustrasi Ibu Melahirkan
Ilustrasi Ibu Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockPhoto/wutwhanfoto
Jakarta -

Kisah memilukan datang dari seorang Bunda hamil dan melahirkan kembali terjadi. Kisah ini dialami perempuan asal Georgia, Amerika Serikat, bernama Adriana Smith.

Smith tidak akan pernah bisa bertemu dengan anak yang baru dilahirkannya pada 13 Juni 2025. Smith dinyatakan mati otak atau brain dead sejak 19 Februari 2025 usai mengalami pembekuan darah di otaknya. Saat itu, Smith sedang hamil sekitar sembilan minggu.

Setelah dinyatakan mati otak, Smith menjalani kehamilan dengan terbaring di rumah sakit. Ia menggunakan alat bantu hidup selama empat bulan sebelum janinnya lahir.

Kehamilan Smith mesti dipertahankan karena aturan negara bagian Georgia melarang praktik aborsi setelah enam minggu kehamilan. Hukum yang berlaku mengatakan, "Tidak boleh dilakukan aborsi jika anak yang belum lahir memiliki detak jantung yang terdeteksi, kecuali dalam keadaan darurat medis atau kehamilan yang secara medis tidak berguna."

Melansir laman People, kasus Smith dianggap 'abu-abu' secara hukum, sehingga dia tidak dianggap berisiko. Menurut hukum, dokter diharuskan untuk memberikan alat bantu hidup ke Smith hingga janinnya mencapai kemampuan untuk bertahan hidup.

Dokter lantas memberikan alat bantu hidup ke Smith. Mereka menunggu waktu yang tepat untuk memulai persalinan dan menyelamatkan bayi Smith.

Smith melahirkan dalam kondisi mati otak

Setelah empat bulan bertahan dengan alat bantu, Smith melahirkan seorang anak laki-laki pada 13 Juni melalui operasi caesar darurat. Bayi yang diberi nama Chance ini lahir dengan berat sekitar 0,8 kg atau 800 gram. Setelah lahir, Change mendapatkan perawatan di NICU (Neonatal Intensive Care Unit).

"Dia (bayi Smith) diharapkan baik-baik saja. Dia hanya berjuang. Kami hanya ingin berdoa untuknya, terus berdoa untuknya. Dia ada di sini sekarang," kata ibunda Smith, April Newkirk, kepada 11Alive.

Newkirk mengatakan bahwa dia sekarang tengah bersiap untuk mengucapkan selamat tinggal kepada putrinya. Menurut laporan, alat bantu hidup Smith akan dilepas pada 17 Juni.

"Ini cukup sulit. Sulit untuk menerimanya," ujar Newkirk sambil menangis.

"Saya ibunya. Saya tidak seharusnya menguburkan putri saya. Putri saya seharusnya yang menguburkan saya. Jika saya boleh mengatakan satu hal lagi kepadanya, saya rasa saya akan mengatakan kepadanya bahwa saya mencintainya dan bahwa ia adalah putri yang hebat."

Newkirk sebelumnya mengatakan bahwa menjaga Smith tetap hidup meskipun otaknya sudah mati adalah sebuah 'siksaan', terutama bayi cucunya (anak pertama Smith) yang berusia tujuh tahun, yang percaya bahwa ibunya 'hanya tertidur'.

"Dia sudah bernapas melalui mesin selama lebih dari 90 hari. Itu siksaan bagi saya. Saya melihat putri saya bernapas, tetapi dia tidak ada di sana, dan putranya, saya membawanya untuk menemuinya," ungkap Newkirk.

Sebelum dinyatakan mati otak, Smith yang hamil 9 minggu sempat mengeluhkan sakit kepala. Newkirk mengatakan bahwa sang putri menolak untuk menjalani CT scan dan memiliki kembali ke rumah.

Saat Smith terbangun keesokan harinya, ia terlihat terengah-engah dan mengeluarkan suara gurgling atau seperti orang berkumur. Smith pun dibawa ke rumah sakit tempat ia didiagnosis mengalami pembekuan darah di otak. Kondisinya memburuk dengan cepat dan dalam beberapa jam dinyatakan mati otak.

Demikian kisah Bunda yang melahirkan saat mengalami mati otak.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda