KEHAMILAN
Teknologi AI Kelak Diharapkan Bisa Prediksi Keguguran Melalui USG Embrio
Annisa Aulia Rahim | HaiBunda
Rabu, 23 Jul 2025 13:20 WIBBunda, pernahkah terlintas dalam benak bahwa suatu hari nanti dokter bisa mengetahui kemungkinan keguguran hanya dari video USG embrio? Kini, harapan itu mulai menjadi kenyataan berkat kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Sebuah studi terbaru dari tim peneliti di Tiongkok menunjukkan bahwa AI bisa digunakan untuk memprediksi risiko keguguran sejak trimester pertama kehamilan. Cukup melalui rekaman video USG embrio, sistem AI ini dapat membaca tanda-tanda biologis yang tidak selalu terlihat oleh mata manusia dan hasilnya, sangat menjanjikan.
Apa itu keguguran dini?
Keguguran dini atau early pregnancy loss adalah kondisi saat janin tidak dapat berkembang dan kehamilan berhenti dengan sendirinya di awal trimester pertama.
Dikutip dari Cleveland Clinic, sekitar 80 persen dari seluruh keguguran terjadi pada masa ini, terutama pada minggu ke-6 hingga ke-10 kehamilan. Namun, angka sebenarnya mungkin lebih tinggi karena banyak perempuan belum menyadari bahwa dirinya hamil ketika keguguran terjadi, khususnya pada kasus yang disebut chemical pregnancy.
Biasanya, dokter akan melihat ukuran embrio, detak jantung janin, dan ukuran kantung kehamilan untuk menilai apakah kehamilan berjalan normal. Namun, hasil observasi bisa berbeda-beda tergantung siapa yang membacanya. Early pregnancy loss, terjadi ketika kehamilan berakhir secara spontan sebelum selesai usia 13 minggu (tiga bulan pertama kehamilan).
Kebanyakan keguguran dini terjadi karena kelainan kromosom pada janin yang membuatnya tidak bisa bertahan hidup. Dikutip dari Mayo clinic, ada beberapa faktor lain juga bisa meningkatkan risiko, seperti:
- Gangguan hormon (seperti tiroid tidak seimbang)
- Diabetes yang tidak terkontrolInfeksi tertentu
- Masalah pada rahim atau serviks
- Gaya hidup tidak sehat (merokok, konsumsi alkohol)
- Usia ibu (di atas 35 tahun cenderung lebih berisiko)
Sayangnya, sebagian besar kasus keguguran dini tidak bisa dicegah. Ini karena banyak penyebabnya berasal dari proses biologis yang terjadi sejak awal pembuahan. Inilah yang mendorong para ilmuwan untuk mencari solusi yang lebih objektif dan akurat yaitu lewat bantuan AI.
Bagaimana cara kerja teknologi AI ini?
Teknologi ini baru saja diperkenalkan dalam sebuah studi yang terbit di jurnal ilmiah Scientific Reports pada bulan Juli 2025. Mereka memperkenalkan sistem AI dua tahap untuk mendeteksi risiko early pregnancy loss (EPL) melalui rekaman video USG embrio antara usia kehamilan 6–10 minggu.
Tahap 1: Ekstraksi data biometrik otomatis
Model deep learning bernama A3F‑net—modifikasi dari U‑Net—secara otomatis mengukur empat parameter penting:
- GSA (luasan kantong kehamilan)
- YSD (diameter kantong kuning)
- CRL (panjang crown–rump)
- FHR (detak jantung janin)
Hasil pengukuran sangat akurat: GSA (98.6 persen), YSD (96.9 persen), dan CRL (92.8 persen).
Tahap 2: Analisis Risiko Keguguran
Setelah biometriknya terkumpul, AI selanjutnya menggunakan algoritma CatBoost untuk memprediksi risiko EPL. Hasilnya menakjubkan: AUC sebesar 0.969 dan precision hingga 98 persen.
Mengapa ini penting bagi Bunda?
Akurasi yang tinggi, mengurangi kesalahan dari pengukuran manual. Selain itu, dukungan bagi dokter muda, terutama dalam pengambilan keputusan klinis. Deteksi dini & cepat, memungkinkan langkah medis yang lebih sigap jika ada risiko.
Masih dalam tahap pengembangan
Meskipun hasilnya sangat menjanjikan, teknologi ini masih dalam tahap penelitian. Studi awal hanya dilakukan di satu rumah sakit di Tiongkok, sehingga perlu diuji lebih lanjut di berbagai negara sebelum benar-benar bisa digunakan di klinik atau rumah sakit.
Namun, ini adalah langkah awal yang besar. Dalam beberapa tahun ke depan, bukan tidak mungkin teknologi ini menjadi bagian dari pemeriksaan rutin untuk membantu menjaga kehamilan tetap sehat dan aman.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Perut Bumil Terlihat Lebih Besar dari Usia Kehamilan Sebenarnya? Ini Alasannya, Bun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
2 Tahapan Proses Kuret yang Perlu Bunda Ketahui, Tujuannya untuk Membersihkan Rahim
5 Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi, Bunda Perlu Tahu
Doa Ibu Hamil agar Janin Diberi Kesehatan dan Terhindar dari Keguguran
5 Kekhawatiran Umum Seorang Ibu Saat Hamil Muda
TERPOPULER
Cerita Persiapan Jennifer Bachdim Ikut Half Marathon
9 Makanan Tinggi Zat Besi untuk Bayi MPASI yang Mudah Dimasak di Rumah
7 Manfaat Jalan Kaki Nordik, Salah Satunya Bakar Kalori
6 Ciri-ciri Diabetes, Rentan Dialami di Usia Muda
Ternyata Ini Alasan Libido Perempuan Meningkat saat Hamil
REKOMENDASI PRODUK
20 Botol Minum Lucu untuk Anak, Keunggulan, dan Estimasi Harganya
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Lotion Bayi & Anak untuk Merawat Kulit Kering dan Sensitif, Pilih yang Terbaik
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
Botol Susu: Tips Memilih, Cara Sterilisasi untuk Jaga Kesehatan Bayi & Rekomendasinya
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Highlighter yang Bikin Makeup Lebih Stand Out
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Sunscreen untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Bagus
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
Cerita Persiapan Jennifer Bachdim Ikut Half Marathon
9 Makanan Tinggi Zat Besi untuk Bayi MPASI yang Mudah Dimasak di Rumah
7 Manfaat Jalan Kaki Nordik, Salah Satunya Bakar Kalori
Foto Terbaru Pangeran George Tersenyum Manis Rayakan Ulang Tahun Ke-12
Ternyata Ini Alasan Libido Perempuan Meningkat saat Hamil
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Mantan Rekan Kerja Ungkap Momen DJ Panda Ngemis Kerjaan hingga Pengkhianatan
-
Beautynesia
7 Topik Deep Talk agar Hubungan Lebih Hangat dan Dalam dengan Pasangan
-
Female Daily
3 Hari Saja! Coba Balayage dengan Hair Expert Asia, Glen Hew, di Jakarta
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
5 Gaya Anne Hathaway kembali Jadi Andy Sachs di 'The Devil Wears Prada 2'
-
Mommies Daily
10 Makanan Tinggi Kalsium untuk Perempuan Usia 40 Tahun ke Atas, Cegah Osteoporosis!