
kehamilan
Studi Terbaru Ungkap Peluang Ibu Hamil Anak Perempuan Setelah Melahirkan Tiga Anak Laki-laki
HaiBunda
Kamis, 07 Aug 2025 08:30 WIB

Daftar Isi
Banyak pasangan suami istri berhenti mengubur mimpi untuk punya anak perempuan setelah dikarunia tiga anak laki-laki. Mereka menganggap peluang untuk memiliki anak perempuan sangat kecil bila memulai kembali program hamil.
Peluang untuk hamil anak perempuan setelah tiga kali melahirkan anak laki-laki belum lama ini diteliti, Bunda. Studi yang diterbitkan di Science Advances ini juga mengungkap peluang perempuan hamil anak laki-laki setelah memiliki tiga anak perempuan.
Para peneliti menganalisis data dari lebih dari 58.000 keluarga dengan setidaknya dua anak untuk mengetahui apakah jenis kelamin anak benar-benar acak. Untuk menghindari distorsi hasil, mereka mengecualikan anak terakhir setiap keluarga dan gagasan bahwa orang tua dapat berhenti memiliki anak setelah mereka mendapatkan anak laki-laki atau perempuan.
Setelah meninjau data tersebut, para peneliti menemukan bahwa keluarga dengan tiga anak laki-laki memiliki peluang 61 persen untuk memiliki anak laki-laki keempat. Sedangkan, keluarga dengan tiga anak perempuan memiliki peluang 58 persen untuk memiliki anak perempuan keempat.
Studi juga menemukan bahwa perempuan yang menunggu hingga usia lanjut untuk memiliki kehamilan pertama lebih mungkin memiliki semua anak perempuan atau laki-laki.
Baca Juga : 15 Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG
|
Penyebab hubungan antara kehamilan di usia lanjut dan jenis kelamin tidak dapat dipastikan. Namun, para peneliti berpendapat bahwa perubahan biologis seiring bertambahnya usia, seperti fase folikular yang lebih pendek dan pH vagina yang lebih rendah, dapat memengaruhi jenis sperma (kromosom X atau Y) yang memiliki peluang lebih baik untuk membuahi sel telur.
Para ahli menekankan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian sebelum membuat kesimpulan yang kuat. Penulis studi juga mencatat bahwa banyak faktor genetik atau lingkungan lain yang mungkin terlibat. Meskipun signifikan secara statistik, hasil studi mungkin tidak cukup kuat untuk membuat prediksi jenis kelamin anak.
Tapi setidaknya, temuan ini menawarkan gambaran tentang bagaimana waktu mungkin memainkan peran dalam menentukan peluang hamil anak laki-laki atau perempuan. Bagi keluarga yang mengharapkan kombinasi anak laki-laki dan perempuan, memulai lebih awal program hamil mungkin sedikit dapat meningkatkan peluang. Tetapi, bukan berarti mereka yang memulai lebih lambat tidak memiliki peluang sama sekali ya.
![]() |
Fakta dan mitos cara mendapatkan kehamilan dan jenis kelamin anak
Ada banyak teori tentang cara mendapatkan anak perempuan atau laki-laki. Beberapa di antaranya mengaitkan dengan gaya hidup pasangan suami istri, Bunda. Lantas, seperti apa fakta dan mitosnya?
Dikutip dari The Bump, berikut 3 fakta dan mitos seputar cara hamil anak perempuan dan laki-laki:
1. Faktor nutrisi dan makanan
Ada pendapat mengatakan bahwa perempuan yang mengonsumsi makanan tinggi natrium dan kalium berpeluang untuk hamil anak laki-laki. Sebaliknya, mereka yang mengonsumsi banyak makanan kaya kalsium dan magnesium bisa hamil anak perempuan. Faktanya, hal tersebut belum tentu benar dan bisa jadi hanya mitos saja, Bunda.
"Teori evolusi di balik hal ini adalah bahwa janin laki-laki lebih besar dan tumbuh lebih cepat, sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang lebih besar dari ibunya," kata dokter kandungan dan ahli endokrinologi reproduksi di HRC Fertility di Silicon Valley, California, Sara Vaughn, MD.
"Namun, gagasan ini sebagian besar masih bersifat teoretis dan belum didukung oleh ilmu klinis yang kuat. Meskipun mungkin ada hubungan yang samar antara nutrisi ibu dan jenis kelamin janin, hubungan tersebut belum cukup kuat atau konsisten untuk menentukan pilihan makanan dalam pemilihan jenis kelamin."
2. Posisi seks
Beberapa orang percaya bahwa posisi seks tertentu, khususnya penetrasi yang lebih dalam, dapat meningkatkan kemungkinan memiliki anak laki-laki. Hal tersebut diduga karena air mani akan berada lebih dekat ke serviks dan sperma pria bisa berenang lebih cepat sehingga dapat membuahi sel telur.
Faktanya, hanya ada sedikit bukti ilmiah yang mendukung hal tersebut. Namun, yang perlu diketahui adalah, meskipun penetrasi yang lebih dalam selama ovulasi tidak akan memengaruhi jenis kelamin bayi, hal itu dapat meningkatkan kemungkinan pembuahan.
3. Metode Shettles
Metode Shettles adalah teori yang dikemukakan oleh Landrum Brewer Shettles, seorang dokter kandungan dan ginekolog Amerika pada tahun 1960-an. Teori ini mengklaim bahwa waktu hubungan seksual, terkait ovulasi, berperan dalam menentukan jenis kelamin bayi.
Teori ini memproyeksikan bahwa berhubungan seksual mendekati ovulasi dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan anak laki-laki. Sementara itu, berhubungan seksual sebelum ovulasi meningkatkan peluang untuk mendapatkan anak perempuan.
Meski terdapat bukti anekdot yang mengklaim metode ini berhasil, data ilmiah yang kuat masih kurang untuk mendukung teori ini, Bunda. "Studi modern tidak menunjukkan perbedaan nyata dalam kecepatan berenang antara sperma X dan Y. Meskipun menarik, metode Shettles tidak didukung oleh bukti ilmiah terkini," ungkap Vaughn.
4. Metode Whelan
Metode Whelan pertama kali dikenalkan oleh peneliti Elizabeth Whelan pada tahun 1970-an. Metode ini menyatakan bahwa pasangan sebaiknya berhubungan seks 4-6 hari sebelum ovulasi untuk anak laki-laki, dan 2-3 tiga hari sebelum ovulasi untuk hamil anak perempuan. Metode ini menekankan perkiraan ovulasi dengan mencatat suhu basal tubuh.
"Metode Whelan adalah teknik pemilihan jenis kelamin yang didasarkan pada gagasan bahwa perubahan biokimia dalam tubuh perempuan selama siklusnya menguntungkan sperma Y (untuk anak laki-laki) atau sperma X (untuk anak perempuan)," jelas dokter kandungan dan endokrinologi reproduksi di HRC Fertility di Beverly Hills, Shahin Ghadir, MD.
Seperti metode Shettles, metode Whelan tidak memiliki bukti ilmiah untuk mendukung kebenarannya.
5. Metode Babydust
Metode Babydust dikembangkan oleh ahli mikrobiologi dan penulis Kathryn Taylor. Metode ini merupakan versi modern dari metode Shettles.
Serupa dengan metode Shettles, metode Babydust percaya bahwa waktu berhubungan seksual di sekitar ovulasi dan frekuensi berhubungan seksual, dapat memengaruhi jenis kelamin bayi. Jika berhubungan seksual mendekati atau pada hari ovulasi, maka Bunda akan memiliki peluang lebih tinggi untuk mendapatkan anak laki-laki. Sedangkan, jika berhubungan seksual beberapa hari sebelum ovulasi, maka Bunda akan memiliki peluang lebih tinggi untuk hamil anak perempuan.
Seperti kedua metode sebelumnya, metode ini juga belum didukung oleh studi dan penelitian ilmiah.
Memilih jenis kelamin dengan teknologi reproduksi berbantuan (TRB)
Ada satu cara di mana pasangan suami istri mungkin dapat memilih jenis kelamin anak yang akan dimilikinya. Caranya dengan mencoba untuk hamil melalui program bayi tabung.
Dalam kasus ini, Bunda mungkin dapat menggunakan diagnosis genetik praimplantasi atau preimplantation genetic diagnosis (PGD) untuk memilih jenis kelamin bayi. Metode ini memeriksa kromosom yang terkandung dalam embrio yang telah dibuahi, sehingga memungkinkan orang tua untuk memilih jenis kelamin bayi dengan embrio yang ingin mereka transfer.
Demikian studi terbaru tentang peluang hamil anak perempuan setelah melahirkan tiga anak laki-laki. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Apakah Orang Tua Bisa Memilih Jenis Kelamin Bayi? Simak Faktanya Bun

Kehamilan
Peluang Hamil Bayi Laki-laki Tinggi Jika Bunda Tak Orgasme saat Berhubungan Seks?

Kehamilan
Ayah Menjadi Faktor Penentu Jenis Kelamin Bayi, Benarkah? Simak Kata Pakar

Kehamilan
Gen Penentu Jenis Kelamin Bayi Ternyata Berasal dari Ayah

Kehamilan
Bunda, Sistem Kalender Cina Bisa Memprediksi Jenis Kelamin Janin Lho


10 Foto
Kehamilan
10 Bunda Seleb Pernah Gagal Program Bayi Tabung, Ada yang Mencoba Enam Kali
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda