Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Peluang Hamil Melalui Program IVF Ternyata Lebih Besar bila Dilakukan saat Musim Panas

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 19 Aug 2025 18:10 WIB

Ilustrasi cuaca panas
Peluang Hamil Melalui Program IVF Ternyata Lebih Besar bila Dilakukan saat Musim Panas/Foto: Getty Images/Phira Phonruewiangphing
Jakarta -

Menjalani program IVF bukan berarti langsung mulus dan meraih kesuksesan ya, Bun. Adakalanya, pejuang IVF pun berkali-kali alami kegagalan. Nah, bagi Bunda yang mengalaminya, penting tahu nih. Studi terbaru ungkap keberhasilan program IVF lebih besar bila dilakukan saat musim panas.

Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 1.100 perempuan yang menjalani perawatan kesuburan diketahui bahwa kemungkinan kehamilan bisa dua kali lebih besar ketika cuaca lebih cerah dan hangat lho, Bunda. 

Bahkan, saat musim semi tiba, tingkat kehamilan sebanyak 75 persen lebih tinggi daripada bulan-bulan lain yang cuacanya dingin seperti dikutip dari laman Dailymail.

Cuaca panas dan peluang hamil melalui IVF

Ya, cuaca yang lebih hangat dikaitkan dengan adanya kadar vitamin D yang lebih tinggi yang disebut dengan sunshine vitamin yang dapat meningkatkan keseimbangan hormon dan meningkatkan kesuburan secara alami.

Studi menemukan bahwa tingkat kehamilan akan melonjak ketika cuaca di luar ruangan bersuhu 26 hingga 30 derajat Celcius yang menunjukkan bahwa pasien yang menjalani IVF dapat memperoleh manfaat dari perawatan yang dilakukan pada kisaran suhu ini, kata para peneliti.

Mereka menyarankan klinik-klinik kesuburan agar dapat menggunakan hasil tersebut untuk menjadwalkan lebih banyak pasien mengikuti perawatan selama musim semi dan musim panas yang menurut mereka sangat efektif membantu meningkatkan tingkat keberhasilan.

"Temuan kami menunjukkan bahwa musim dan suhu memainkan peran penting dalam memengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan secara klinis. Serta menunjukkan bahwa perawatan saat musim panas dapat mengoptimalkan hasil IVF," tulis tim tersebut dalam The International Journal of Biometeorology.

Studi ini dilakukan pada pasien yang mengunjungi klinik fertilitas di the Reproductive Hospital of Guangxi di China, antara Juni 2021 dan Oktober 2023.

Pasangan yang menggunakan IVF untuk memilih bayi mungkin lebih berhasil selama musim panas, menurut penelitian. Dalam penelitian tersebut, semuanya menjalani IVF untuk pertama kalinya dan menggunakan sperma segar bukan sperma beku - embrio. 

Mereka juga menjalani perawatan di musim semi yang menawarkan kemungkinan 75 persen lebih besar untuk hamil dan mereka yang menjalani perawatan di musim panas di mana memiliki kemungkinan 53 persen lebih besar untuk berhasil.

Namun, di antara perempuan yang menjalani IVF, memang protokolnya sangatlah panjang dan merupakan standar yang diberlakukan di Inggris. Selain itu, program IVF juga melibatkan penggunaan obat-obatan untuk menekan produksi hormon alami sebelum merangsang ovarium untuk menghasilkan lebih banyak sel telur sehingga tingkat kehamilan dua kali lebih tinggi selama bulan-bulan musim panas.

Temuan serupa juga dilaporkan dalam penelitian lain. Para peneliti dari rumah sakit tersebut mengatakan tidak jelas mengapa terdapat perbedaan yang cukup mencolok, tetapi menyarankan kadar vitamin D bisa menjadi faktor yang berperan.

Vitamin ini secara alami diproduksi tubuh sebagai respons terhadap sinar matahari dan NHS merekomendasikan setiap orang di Inggris mengonsumsi suplemen vitamin D selama bulan-bulan musim dingin,

Ketika seseorang kekurangan vitamin D, hal ini dikaitkan dengan berbagai jenis kondisi kronis seperti osteoporosis, multiple sclerosis, dan penyakit jantung. 

Para peneliti mengatakan bahwa meskipun dampak musim dan suhu terhadap kehamilan belum sepenuhnya dipahami, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memperjelas peran vitamin D terhadap hasil kehamilan.

Mengutip dari laman UCLA, dalam penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Demography bahwa suhu tinggi memang dapat memiliki dampak  negatif yang signifikan terhadap kesuburan dan tingkat kelahiran. Sementara itu, suhu dingin memiliki dampak yang relatif kecil. 

Penelitian tersebut memproyeksikan bahwa seiring pertumbuhan iklim yang meningkatkan suhu dan meningkatkan jumlah serta tingkat keparahan gelombang panas, hamil mungkin menjadi lebih sulit dari sebelumnya.

Untuk itu, berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter bisa menjadi cara terbaik guna mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan selama program kehamilan berjalan ya, Bunda. Dokter nantinya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna melihat kesehatan organ Bunda dan pasangan serta memberikan solusi tambahan yang memperbesar peluang kehamilan terjadi lebih cepat, Bunda. 

Nah, jika Bunda salah satu di antaranya yang masih berjuang mendapatkan kehamilan, tetap semangat dan sehat selalu bersama pasangan ya, Bunda. Semoga informasinya membantu, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

 

 

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda