KEHAMILAN
Makan Plasenta Bayi Usai Melahirkan Bisa Bikin ASI Lancar dan BB Bayi Naik, Mitos atau Fakta?
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Selasa, 12 Aug 2025 20:00 WIBBanyak tren baru tentang kehamilan dan parenting beredar di masyarakat. Tak sedikit di antaranya dianggap sebagai tren yang aneh atau tak biasa.
Salah satu yang sempat menjadi pembicaraan adalah tren makan plasenta bayi usai dilahirkan. Tren yang banyak diadaptasi oleh kalangan artis Hollywood ini menganggap plasenta yang dikonsumsi bisa mendapatkan manfaat kesehatan untuk ibu dan bayinya.
Baru-baru ini, istri DJ Calvin Harris, Vick Hope, diduga menjadi salah satu public figure yang mengonsumsi plasenta dalam bentuk pil (enkapsulasi plasenta). Hal tersebut diketahui dari unggahan di Instagram saat mengumumkan kelahiran anaknya ke publik.
Selain Hope, artis Hillary Duff juga mengonsumsi plasentanya yang diolah menjadi smoothie. Duff mengonsumsinya setelah melahirkan, Bunda.
"Saya tahu kedengarannya menjijikkan, tapi sungguh luar biasa seorang perempuan bisa menumbuhkan organ yang sifatnya sementara, lalu bisa dimakan!" ungkapnya beberapa waktu lalu, dilansir laman Independent.
Model asal Inggris Millie Mackintosh dan sosialita Kourtney Kardashian juga diketahui makan plasenta bayinya usai dilahirkan. Keduanya sama-sama mengonsumsi plasenta dalam bentuk pil atau enkapsulasi plasenta.
Fakta terkait kapsul atau pil plasenta
Beberapa tahun belakangan, banyak perempuan memilih untuk mengonsumsi plasenta mereka setelah melahirkan. Plasenta dikonsumsi dalam bentuk mentah, dimasak, dikeringkan, diminum sebagai teh, atau dibuat dalam bentuk pil seperti enkapsulasi plasenta.
Lantas, benarkah plasenta bayi bisa dimakan dan memiliki manfaat bagi kesehatan?
Perlu diketahui, mengonsumsi plasenta usai melahirkan disebut juga plasentofagi. Bentuk plasenta yang dijadikan pil atau kapsul dibuat dari plasenta yang keringkan lalu dihaluskan menjadi bubuk, kemudian dienkapsulasi.
Sejauh ini, plasentofagi hanya diamati pada tikus, domba, dan primata, dan telah menunjukkan manfaatnya pada hewan-hewan tersebut. Namun, hanya ada sedikit bukti yang mengungkap bahwa praktik ini bermanfaat bagi kesehatan manusia, Bunda.
Secara umum, perempuan yang memilih untuk mengonsumsi plasenta percaya bahwa hal itu dapat memberikan manfaat kesehatan. Manfaat ini disebut berkaitan dengan hormon dan nutrisi yang mungkin telah terkuras selama kehamilan dan masa nifas.
Baca Juga : Plasenta |
Konsumsi plasenta sering kali langsung setelah melahirkan (sebagian atau seluruh plasenta). Tapi, ada juga yang mengonsumsi dalam bentuk kapsul setiap hari selama masa nifas.
Sebuah tinjauan yang diterbitkan di jurnal Animals (Basel) tahun 2020 pernah menjelaskan manfaat dari konsumsi plasenta usai melahirkan. Menurut studi, mengonsumsi organ yang sebelumnya tumbuh di rahim ini bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ASI, peningkatan berat badan bayi baru lahir, serta penurunan tingkat depresi pasca melahirkan.
Namun, dalam tinjauan ini, ada laporan yang membantah manfaat tersebut. Para peneliti menemukan bahwa studi kapsul plasenta yang dikontrol plasebo belum menunjukkan efek signifikan terhadap kadar hormon, produksi ASI, dan penambahan berat badan pada bayi baru lahir.
Faktanya, mengonsumsi plasenta bisa menimbulkan risiko bahaya. Plasenta berfungsi menukar nutrisi dan produk limbah antara ibu dan bayinya, sehingga plasenta diketahui mengandung unsur-unsur toksik seperti arsenik dan kadmium, terutama jika ibu adalah seorang perokok.
Tinjauan tersebut juga menyatakan bahwa ibu yang memilih untuk memakan atau meminum plasentanya berisiko terpapar infeksi bakteri atau virus, hormon, atau unsur-unsur yang dapat menjadi racun bagi dirinya dan bayi yang disusui.
"Sangat menarik membayangkan bahwa plasenta yang telah membantu ibu memberi makan bayi di dalam rahim, kemudian juga dapat memberi makan ibu setelah melahirkan. Dalam satu sisi, hal ini terasa tepat karena memang itulah tugasnya, yakni untuk memberi makan dan membantu perkembangan anak," kata konsultan kebidanan dan kandungan, Dr. Shazia Malik.
Namun, Bunda tidak boleh lupa bahwa plasenta juga berperan dalam membuang racun dan zat kimia dari bayi melalui sirkulasi darah. Mengonsumsi plasenta bisa membuat Bunda berisiko terpapar logam berat, racun, dan juga bakteri dalam dosis tinggi.
Penelitian tentang pil plasenta
Beberapa penelitian telah membantah teori tentang manfaat konsumsi pil plasenta. Pada tahun 2015, BBC melaporkan tentang tinjauan dari Northwestern University yang tidak menemukan manfaat dari konsumsi pil ini.
"Tidak ada peraturan tentang bagaimana plasenta disimpan dan disiapkan, serta dosisnya tidak konsisten. Perempuan benar-benar tidak tahu apa yang mereka konsumsi," kata penulis utama studi dan psikolog klinis Cynthia Coyle.
Beberapa ahli berpendapat bahwa cara plasenta diolah akan mengubah komponen-komponennya, sehingga menghasilkan efek yang diinginkan. Namun, tingkat penyerapan berbagai hormon yang terdapat dalam plasenta melalui pencernaan belum pernah diteliti.
"Ilmu pengetahuan untuk manfaat apa pun belum ada. Melapisi plasenta dengan kapsul adalah bisnis yang mahal dan tidak teregulasi. Perempuan tidak boleh dibuat merasa kehilangan karena tidak melakukannya. Rasa khawatir tentang potensi penularan infeksi berbahaya itu valid," ujar Malik.
Demikian fakta mengenai kemungkinan risiko makan plasenta bayi usai melahirkan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Fungsi Plasenta untuk Perkembangan Janin
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Hal yang Perlu Diketahui tentang Ari-Ari Bayi, Termasuk Hukum Menguburnya dalam Islam
5 Fungsi Plasenta untuk Perkembangan Janin, Bunda Perlu Tahu
4 Masalah Plasenta yang Mungkin Terjadi saat Hamil, Awas Bahayakan Janin Bun
Bunda, Kenali 9 Faktor yang Pengaruhi Kesehatan Plasenta
TERPOPULER
5 Cara Memuaskan Suami pada Masa Haid dalam Islam
5 Potret Memesona Raisa Hadiri Paris Fashion Week
9 Kalimat Gaslighting yang Tak Sadar Sering Digunakan Orang Tua Menurut Psikolog
5 Makanan Mengandung Akrilamida yang Disebut Jadi Pemicu Kanker
Selamat! Mayden dan Hengky Resmi Menikah, Intip Potretnya
REKOMENDASI PRODUK
Review Es Krim Baskin Robbins Musk Melon & Popping Shower, Rasa Favorit Nomor #1 di Jepang
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi yang Aman untuk Kulit
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriTERBARU DARI HAIBUNDA
Momen Ultah ke-1 Kimova Anak Kevin Aprilio, Addie MS & Memes Ikut Antusias Merayakan
5 Cara Memuaskan Suami pada Masa Haid dalam Islam
15 Film dan Drama Korea Jeon Yeo Been Terbaik Rating Tertinggi, Vincenzo hingga Ms. Incognito
9 Kalimat Gaslighting yang Tak Sadar Sering Digunakan Orang Tua Menurut Psikolog
5 Potret Memesona Raisa Hadiri Paris Fashion Week
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Adu Rating Drama Korea 'Ms. Incognito' Vs 'Shin's Project', Ada yang Anjlok
-
Beautynesia
7 Kesalahan Mengatur Uang yang Justru Membuat Hidup Lebih Stres
-
Female Daily
Converse Hadirkan SHAI 001 yang Terinspirasi dari Kehangatan Keluarga Pebasket NBA Shai Gilgeous-Alexander!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Potret Jennie BLACKPINK Tampil Beda, Bergaya Emo di Paris Fashion Week 2025
-
Mommies Daily
7 Rekomendasi Panti Jompo dan Biaya Bulanannya Tahun 2025, Mulai dari Rp1,5 Juta per Bulan