HaiBunda

KEHAMILAN

15 Ribu Bayi Lahir ke Dunia Setiap Jamnya, Terbanyak dari Negara Ini

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 18 Aug 2025 16:40 WIB
15 Ribu Bayi Lahir ke Dunia Setiap Jamnya, Terbanyak dari Negara Ini/Foto: Getty Images/kieferpix
Jakarta -

Meski tak nampak, sebenarnya kelahiran bayi terus ada setiap waktu, lho Bunda. Bahkan, ada 15 ribu bayi lahir ke dunia setiap jamnya. Wow!

Kelahiran bayi setiap tahunnya dari berbagai negara memang terus meningkat. Tak mengherankan, informasi mengenai pertumbuhan populasi global terus menarik perhatian, dengan visualisasi terbaru yang menawarkan wawasan tentang tingkat kelahiran tertinggi terkonsentrasi pada 2023.

Berdasarkan data dari Pospek Populasi PBB, dalam grafik yang ada terlihat bahwa beberapa negara memegang peringkat berdasarkan jumlah bayi yang lahir per jam dan ini mengungkap tren menarik mengenai dinamika populasi di seluruh dunia.


Konsentrasi geografis kelahiran

Menariknya dari grafik yang ada tersebut, setengah dari semua bayi yang lahir di dunia setiap jam terkonsentrasi hanya di sembilan negara saja. Negara-negara ini termasuk India, Tiongkok, Nigeria, Pakistan, Indonesia, DR Kongo, Etiopia, Amerika Serikat, dan Bangladesh.

Dominasi negara-negara ini menyoroti konsentrasi geografis pertumbuhan populasi secara global. Seperti diketahui bahwa gabungan populasi dan tingkat kelahiran yang tinggi memang memainkan peran penting dalam membentuk tren demografi terutama di Asia dan Afrika, yang memimpin dalam hal jumlah kelahiran.

Asia dan Afrika terdepan

Dari sembilan negara yang memegang puncak teratas tren demograsi, lima di antaranya terletak di Asia - India, Tiongkok, Pakistan, Indonesia, dan Bangladesh. Sementara tiga lainnya berada di Afrika yakni Nigeria, DR Congo, dan Etiopia. Amerika Serikat sendiri menonjol sebagai satu-satunya perwakilan dari luar kedua benua ini. 

Secara rangking, India memang berada di puncak atau posisi pertama kemudian disusul dengan negara China. Setelah itu, peringkat diduduki Nigeria dengan 857 kelahiran, serta Pakistan di posisi keempat dengan 786 kelahiran bayi. 

Berikutnya ada Indonesia dengan 512 kelahiran per jamnya serta DR Congo sebanyak 499 kelahiran, dan disusul US dengan 418 kelahiran, serta Bangladesh dengan 398 kelahiran serta negara lainnya. 

Distribusi ini menggarisbawahi peran sentral Asia dan Afrika dalam dinamika populasi global. Pertumbuhan populasi yang pesat di Afrika didorong oleh tingkat kelahiran yang tinggi. Sementara Asia, meskipun tingkat kelahirannya menurun di beberapa wilayah, masih menyumbang sebagian besar kelahiran global karena ukuran populasinya yang sangat besar.

India dan Tiongkok jadi pemimpin global

India dan Tiongkok, dalam hal ini menjadi dua negara terpadat di dunia, berkontribusi signifikan terhadap tingkat kelahiran global. Secara bersamaan, keduanya menyumbang satu dari empat bayi yang lahir setiap jam.

Tingkat kelahiran India yang lebih tinggi dibandingkan dengan Tiongkok mencerminkan tren demografi yang berbeda. Dan, India diproyeksikan akan melampaui Tiongkok sebagai negara terpadat, seperti dikutip dari laman Seasia.

Meskipun Tiongkok terus mengalami angka kelahiran yang substansial, penurunan tingkat kesuburan dan populasi yang menua menimbulkan tantangan bagi prospek demografi dan ekonomi jangka panjangnya.

Penurunan angka kelahiran global

Meskipun angka-angka ini signifikan, angka kelahiran global berada pada lintasan menurun. Faktor-faktor seperti urbanisasi, peningkatan akses pendidikan, pembangunan ekonomi, dan perubahan normal sosial berkontribusi terhadap penurunan ini.

Di negara-negara seperti Tiongkok, tingkat imigrasi yang rendah, penurunan angka kelahiran, dan tingkat kematian yang stabil diperkirakan akan menyebabkan penurunan populasi dalam beberapa dekade mendatang.

Tren ini dapat mendorong perubahan kebijakan, seperti insentif untuk keluarga yang lebih besar atau keterbukaan yang lebih besar terhadap imigrasi, untuk mengatasi potensi kekurangan tenaga kerja dan dampak ekonomi.

Implikasi untuk masa depan

Konsentrasi kelahiran di wilayah tertentu memiliki implikasi yang mendalam bagi alokasi sumber daya, pembangunan ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan. Wilayah yang mengalami pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menghadapi peningkatan permintaan akan infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan. Sementara, negara-negara dengan populasi yang menurun mungkin mengalami kekurangan tenaga kerja dan stagnasi ekonomi.

Dengan memahami tren ini tentunya sangat  penting bagi para pembuat kebijakan, peneliti, dan masyarakat luas. Selain itu, dengan menganalisis lokasi kelahiran terbanyak bayi dan menelaah faktor-faktor yang memengaruhi angka tersebut, kita dapat mengantisipasi dan mengatasi tantangan serta peluang yang ditimbulkan oleh pergeseran pola demografi di dunia yang saling terhubung dengan lebih baik.

 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

3 Penyebab Angka Kelahiran di Korea Selatan Menurun Setiap Tahun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Tak Cuma Jadi Artis, Ini 5 Potret Mikha Tambayong Kerja sebagai Staf Ahli Menpora

Mom's Life Annisa Karnesyia

Deretan Anak Pesohor-Artis Ultah di 17 Agustus, Almira Yudhoyono hingga Putra Pasha Ungu

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Pekerja RI Perlu Waspada TPPO, Ini Ciri-cirinya

Mom's Life Arina Yulistara

7 Potret Manis Julie Estelle Bareng Putrinya yang Selalu Bikin Salfok Netizen

Parenting Nadhifa Fitrina

Waspada, Bun! 7 Risiko Berhubungan saat Haid, Termasuk Infeksi Menular

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Elegan Raline Shah dalam Balutan Kebaya, Ide Outfit ke Kondangan

Waspada, Bun! 7 Risiko Berhubungan saat Haid, Termasuk Infeksi Menular

Pekerja RI Perlu Waspada TPPO, Ini Ciri-cirinya

Tak Cuma Jadi Artis, Ini 5 Potret Mikha Tambayong Kerja sebagai Staf Ahli Menpora

5 Resep untuk Atasi Keputihan dengan Bahan Alami

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK