KEHAMILAN
Cukup 2 Jam Sehari, Suara Ibu Terbukti Percepat Perkembangan Otak Bayi Prematur
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Selasa, 28 Oct 2025 15:46 WIBPerkembangan sistem pendengaran anak sudah berkembang sejak di dalam kandungan. Oleh karena itu, banyak pakar menyarankan ibu hamil untuk melakukan stimulasi suara dengan mengajak janin berbicara atau didengarkan musik.
Tak hanya pada masa kehamilan, bayi yang lahir prematur juga disarankan untuk mendengarkan suara ibu untuk mendukung perkembangan otaknya, Bunda. Studi terbaru yang dipimpin oleh Stanford Medicine menemukan bahwa mendengarkan suara ibu ke bayi prematur dapat mendorong perkembangan jalur bahasa di otaknya.
Studi yang dipublikasikan di Frontiers in Human Neuroscience meneliti bayi prematur yang dirawat di rumah sakit dan secara teratur mendengar rekaman suara ibu mereka saat membacakan buku. Di akhir studi, pemindaian otak MRI menunjukkan bahwa jalur bahasa utama lebih matang pada bayi prematur yang tidak mendengar rekaman tersebut.
"Ini adalah bukti kausal pertama bahwa pengalaman berbicara berkontribusi pada perkembangan otak di usia yang sangat muda ini," kata penulis utama dan asisten profesor di Stanford Medicine, Katherine Travis, PhD, dilansir laman Stanford School of Medicine.
"Ini adalah cara berpikir yang berpotensi transformatif tentang bagaimana mendekati perawatan neonatal untuk meningkatkan hasil bahasa yang lebih baik pada anak-anak yang lahir prematur," sambungnya.
Bayi prematur berisiko mengalami keterlambatan bahasa, Bunda. Para ilmuwan menduga bahwa berkurangnya paparan suara di awak kehidupan bayi dapat berkontribusi pada keterlambatan tersebut.
Dugaan tersebut membuat para peneliti memutuskan untuk meningkatkan paparan bayi prematur terhadap suara ibu mereka selama dirawat di rumah sakit. Mereka melakukan ini dengan memutar rekaman percakapan para ibu, dengan total 2 jam 40 menit sehari, selama beberapa minggu di akhir masa rawat inap bayi di rumah sakit.
"Bayi-bayi terpapar intervensi ini dalam waktu yang relatif singkat. Meskipun demikian, kami melihat perbedaan yang sangat nyata dalam jalur bahasa mereka. Sungguh luar biasa bahwa sesuatu yang relatif kecil tampaknya dapat membuat perbedaan besar," kata rekan penulis studi Melissa Scala, MD.
Sistem pendengaran sudah berkembang sejak dalam kandungan
Perlu diketahui, sistem pendengaran anak mulai berkembang sejak di dalam kandungan, yakni sekitar usia 24 minggu. Di akhir kehamilan, paparan suara seperti percakapan ibu, sudah dapat mencapai janin.
Saat lahir, bayi yang cukup bulan akan mengenali suara ibu mereka dan lebih menyukai suara bahasa ibu mereka daripada bahasa lain. Faktor-faktor tersebut menunjukkan bahwa mendengarkan suara ibu terbukti dapat berkontribusi pada pematangan otak di paruh kedua kehamilan yang cukup bulan.
"Tubuh tidak akan membuang energi untuk mengembangkan pendengaran sedini mungkin jika tidak melakukan sesuatu yang penting untuk memprogram otak," ungkap Scala.
Secara detail, studi ini melibatkan 46 bayi yang lahir sangat prematur atau lahir lebih dari 8 minggu lebih awal. Bayi-bayi ini menjadi subjek penelitian ketika kondisi medis mereka stabil dan telah 'lulus' dari unit perawatan intensif neonatal (NICU). Selain itu, bayi-bayi dalam penelitian ini juga tidak memiliki kelainan bawaan dan komplikasi berat akibat kelahiran prematur.
Para peneliti lalu merekam suara para ibu yang membaca satu bab dari buku Paddington Bear, sebuah buku anak-anak yang telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Setiap ibu membuat rekaman untuk bayinya dalam bahasa ibunya.
Kemudian, bayi-bayi tersebut secara acak dimasukkan ke dalam kelompok perlakuan, yakni yang mendengarkan rekaman suara ibu mereka dan kelompok kontrol yang tidak mendengarkan suara ibunya.
Pada bayi dalam kelompok perlakuan, rekaman suara diputar pada malam hari selama periode 10 menit, dengan total 160 menit setiap malam. Dengan memutar rekaman pada malam hari, para peneliti mencegah orang tua mengetahui di kelompok mana bayi mereka berada, sehingga dapat memastikan bahwa perilaku orang tua tidak akan memengaruhi hasil.
Setelah itu, bayi-bayi tersebut menjalani pemindaian MRI otak sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan yang biasa dilakukan sebelum keluar dari rumah sakit. Pemindaian tersebut mencakup pencitraan traktus fasikulus arkuata di kedua sisi otak, yang berisi berkas besar serabut saraf yang membantu dalam memproses dan memahami suara. Fasikulus arkuata kiri lebih spesifik untuk pemrosesan bahasa.
Pada pemindaian otak ini, para peneliti melihat perbedaan yang signifikan pada materi putih (white matter) di fasikulus arkuata kiri. Hasilnya, jalur pemrosesan bahasa di area ini lebih matang pada bayi di kelompok perlakuan dibandingkan dengan bayi dalam kelompok kontrol.
Sementara itu, fasikulus arkuata kanan kurang terpengaruh oleh perlakuan, yang konsisten dengan perbedaan terutama kerja otak dalam memproses suara.
"Saya terkejut dengan betapa kuat efeknya. Bahwa kita dapat mendeteksi perbedaan dalam perkembangan otak sedini mungkin dan itu menunjukkan bahwa apa yang kita lakukan di rumah sakit itu penting. Paparan suara sangat penting untuk perkembangan otak," kata Travis.
Demikian studi terbaru yang meneliti dampak stimulasi suara pada bayi prematur, serta pentingnya stimulasi yang dilakukan sejak masa kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Tahapan Perkembangan Pendengaran Janin dalam Kandungan
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kenali 7 Tanda Kelahiran Prematur, Termasuk Sakit Punggung Bagian Bawah
10 Faktor Risiko Kelahiran Prematur, Ada yang Bisa Dicegah Sebelum Hamil Bun
Mukjizat Itu Ada, Bayi Prematur Dikubur 2 Jam Berhasil Hidup Lagi
Kisah Ibu Muda Melahirkan di KRL Stasiun Universitas Indonesia
TERPOPULER
Selalu Mesra, 5 Potret Syahrini dan Reino Barack Nonton Konser Oasis di Jepang
Angbeen Rishi Resmi Ajukan Gugatan Cerai terhadap Adly Fairuz
Aline Adita Melahirkan Anak Pertama setelah 12 Tahun Menanti Momongan
Tren Nama Bayi 2025 Unik yang Terinspirasi dari Nama Penjahat Populer
Ketahui Aturan Cuti Melahirkan untuk Suami
REKOMENDASI PRODUK
Pilihan Parfum Anak Sekolah yang Wangi Tahan Lama dan Harga di Bawah Rp20 Ribu
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Susu Penambah Berat Badan Anak 2 Tahun
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Pilihan Minyak Telon Bayi yang Aman dan Paling Wangi untuk Anak
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Balsem Bayi yang Aman dan Nyaman untuk Kulit Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Primer Make Up Tahan Lama
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Kak Seto Alami Stroke Ringan & Dirawat di RS, Akui Hanya Rasakan Pusing Berkat Hidup Sehat
Kisah 13 Pemuda yang Jadi Harapan Baru Dunia Lewat Aksi Positifnya
Aline Adita Melahirkan Anak Pertama setelah 12 Tahun Menanti Momongan
Angbeen Rishi Resmi Ajukan Gugatan Cerai terhadap Adly Fairuz
Tren Nama Bayi 2025 Unik yang Terinspirasi dari Nama Penjahat Populer
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
6 Potret Raffi Ahmad Bawa Fahmi Bo ke Rumah Sakit & Dirawat di Kelas Utama
-
Beautynesia
BeauPicks: 5 Rekomendasi Sepatu Mesh yang Kekinian dari Brand Lokal
-
Female Daily
Drama ‘Secret High School’ Hadirkan Misteri di Balik Dunia Pendidikan yang Salah Arah!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak Cinta 29 Oktober: Cancer Keras Kepala, Virgo Penuh Perhitungan
-
Mommies Daily
Jangan Asal Pilih, Ini 10 Tips Memilih Sekolah Swasta untuk Anak dari Psikolog