HaiBunda

KEHAMILAN

Kenapa Bunda Bisa Melahirkan Anak Perempuan Semua? Ini Penyebab di Baliknya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 24 Nov 2025 17:15 WIB
Kenapa Bunda Bisa Melahirkan Anak Perempuan Semua? Ini Penyebab di Baliknya/Foto: Getty Images/iStockphoto/szefei
Jakarta -

Melahirkan anak dengan jenis kelamin sama sering terjadi dan dialami sebagian orang tua. Kenapa Bunda bisa melahirkan anak perempuan semua ya? Cari tahu penyebab di baliknya, Bun.

Kecanggihan teknologi melalui tindakan USG memang kerap memudahkan para calon orang tua mengintip jenis kelamin anaknya sebelum lahir. Namun, titdak jarang, jenis kelamin yang diprediksi justru berbeda ketika lahir. 

Mengutip dari laman Parents, memang dikatakan kerap dikatakan bahwa jenis kelamin bayi sama acaknya dengan lemparan koin 50/50, Bunda. Tetapi, para ilmuwan kini mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin.


Dalam sebuah studi baru, yang diterbitkan dalam Science Advances, yang meneliti kumpulan data populasi lebih dari 58 ribu perempuan AS dengan dua atau lebih kelahiran hidup tunggal antara 1956 dan 2015 menemukan bahwa masing-masing keluarga cenderung menghasilkan lebih banyak keturunan dari satu jenis kelamin daripada yang lain.

Dikatakan Siwen Wang, seorang mahasiswa doktoral di Harvard T.H. Chan School of Public Health dan penulis utama studi tersebut bahwa dengan kondisi tersebut, seolah-olah setiap keluarga memiliki koin berbobotnya sendiri dalam hal jenis kelamin bayi mereka.

Dalam studi tersebut, probabilitas sebuah keluarga dengan tiga anak perempuan memiliki anak perempuan lagi adalah 58 persen. Sementara kemungkinan memiliki anak laki-laki lagi setelah tiga anak laki-laki sedikit lebih tinggi, yaitu 61 persen. Jadi, meskipun 'koin' mungkin bias terhadap satu jenis kelamin, setiap keluarga masih mungkin untuk memiliki salah satunya setelah serangkaian kelahiran perempuan atau laki-laki secara berturut-turut. Namun itu bukanlah satu-satunya hal menarik yang ditemukan para ilmuwan.

Bagaimana usia dapat memengaruhi jenis kelamin?

Berbicara mengenai jenis kelamin bayi yang dilahirkan ibu, salah satu pola yang muncul yakni dipengaruhi seputar usia ibu. Menurut penelitian, mereka yang berusia di atas 28 tahun mungkin memiliki peluang sekitar 10 persen lebih tinggi untuk memiliki anak laki-laki atau perempuan saja dibandingkan mereka yang berusia di bawah 23 tahun.

Menurut Alex Robles, MD, seorang pakar kesuburan dari Columbia University Fertility Center, mengatakan bahwa terkait hal tersebut memang mengisyaratkan bagaimana perubahan kadar hormon secara bertahap, kualitas sel telur, dan lingkungan rahim seiring bertambahnya usia dapat memengaruhi perkembangan dan viabilitas embrio awal.

Namun, tidak berarti orang yang lebih berumur atau lebih tua hanya akan memiliki satu jenis kelamin atau lainnya ya, Bunda. Sebab, ada banyak faktor yang berperan di dalamnya.

"Usia ibu yang lebih tua biasanya sangat berkorelasi dengan usia Ayah yang lebih tua," kata Wang. "Dan, ada juga kemungkinan bahwa usia Ayah mungkin berperan dalam bagaimana jenis kelamin dan konsepsi ditentukan, tetapi kita belum mengetahuinya."

Mengingat penelitian yang dilakukan tersebut masih mengamati para ibu saja, Wang berharap nantinya akan ada penelitian selanjutnya yang juga mempertimbangkan pengaruh dari Ayah.

Peneliti juga mempertimbangkan preferensi orang tua

Terkadang, dari sisi orang tua sendiri juga kerap menyukai jenis kelamin tertentu, apakah itu perempuan atau laki-laki dengan jumlah sesuai yang mereka inginkan. Terkait hal tersebut, peneliti menyebut bahwa ini layaknya pengumpulan kupon.

Dengan mempertimbangkan hal ini, tim Wang memilih untuk mengecualikan anak terakhir yang lahir dari setiap perempuan yang berpartisipasi dalam penelitian ini.

Misalnya, jika sebuah keluarga dengan dua anak perempuan mencoba untuk memiliki bayi ketiga dengan harapan berjenis kelamin laki-laki, anak ketiga tersebut tidak akan dimasukkan dalam analisis. Menariknya, ketika para peneliti memasukkan kehamilan terakhir pada perempuan yang lebih tua, prediksi jenis kelaminnya tetap sama.

Apa saja faktor yang tidak memengaruhi jenis kelamin bayi?

Beberapa cerita mengatakan bahwa orang tua yang menarik lebih mungkin katanya memiliki anak perempuan. Sementara, orang tua yang tinggi, kaya, atau agresif dapat menghasilkan lebih banyak anak laki-laki, Bun.

Meskipun tujuan penelitian ini bukan untuk membantah anekdot tersebut, para peneliti mengamati apakah ras, warna rambut alami, golongan darah, tinggi badan, atau indeks massa tubuh (IMT) seorang ibu pada usia 18 tahun memengaruhi jenis kelamin bayi. Namun kenyataannya, tidak satu pun dari faktor-faktor tersebut yang tampaknya memengaruhinya.

Wang menambahkan, kemungkinan besar yang memengaruhinya yakni dari faktor-faktor kecil yang bekerja sama secara kompleks untuk menentukan jenis kelamin bayi.

Pelajaran penting untuk orang tua

Dr Robles yakin bahwa studi tersebut menunjukkan bahwa setiap orang tua tidak sendirian merasakan hal yang sama. Dan, hal yang dialami tentunya bukan sekadar kebetulan semata. Mungkin, ada alasan biologis yang nyata mengapa beberapa keluarga cenderung memiliki semua anak laki-laki atau semua anak perempuan. 

Dalam hal ini, kaitannya bukan sesuatu yang seseorang sebabkan atau dapat dengan mudah diubah, tetapi ini adalah bagian dari variabilitas alami reproduksi manusia.

Dr Robles juga menepis mitos bahwa pengaturan waktu hubungan seksual atau mengonsumsi makanan tertentu akan memengaruhi jenis kelamin bayi. Secara umu, faktor biologi jauh lebih kompleks dan tidak dapat diprediksi daripada yang kita asumsikan, dan jarang menghasilkan rata-rata yang sempurna, ungkapnya.

Sementara itu, Wang memperingatkan bahwa penelitian tersebut tidak dimaksudkan untuk memprediksi kelahiran di masa mendatang atau mendorong intervensi, melainkan untuk membangun pemahaman ilmiah dan mendorong penelitian di masa mendatang tentang bagaimana jenis kelamin ditentukan di dalam rahim.

Ia hanya berharap agar para orang tua nantinya bisa fokus pada kehamilan yang sehat dan kebahagiaan diri mereka untuk membawa kehidupan baru ke dalam keluarga mereka.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Jangan Abaikan, Ini Penyebab Sakit Pinggang Setelah Berhubungan Intim

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Sempat Sesumbar Lolos dari Hukuman, Penyerang Ariana Grande Akhirnya Dilarang Selamanya ke Singapura

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Sering Keliru, Ini Perbedaan Nafkah Istri dan Uang Belanja Menurut Pakar

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Sutan Muhammad Aqil

Kenapa Bunda Bisa Melahirkan Anak Perempuan Semua? Ini Penyebab di Baliknya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Ciri-Ciri Anak Punya Gaya Belajar Kinestetik, Ketahui Pembelajaran yang Tepat Bun

Parenting Asri Ediyati

Kronologi Ibu Hamil di Papua Meninggal usai Ditolak 4 RS hingga Gubernur Buka Suara

Kehamilan Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

16 Tanda Kanker Paru-paru yang Sering Muncul saat Bangun Pagi

Kenapa Bunda Bisa Melahirkan Anak Perempuan Semua? Ini Penyebab di Baliknya

Ciri-Ciri Anak Punya Gaya Belajar Kinestetik, Ketahui Pembelajaran yang Tepat Bun

Kronologi Ibu Hamil di Papua Meninggal usai Ditolak 4 RS hingga Gubernur Buka Suara

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK