KEHAMILAN
Janin Laki-laki dan Perempuan Punya Respons Berbeda Terhadap Hipertensi Kehamilan, Ternyata...
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Senin, 17 Nov 2025 21:20 WIBGangguan hipertensi dalam kehamilan dapat dialami setiap perempuan meski tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Hipertensi dalam kehamilan bisa berdampak buruk pada janin di dalam kandungan, Bunda.
Studi terbaru kembali menemukan dampak hipertensi pada janin. Menurut studi yang diterbitkan di jurnal Pediatric Investigation ini, janin laki-laki dan perempuan memiliki respons yang berbeda terhadap hipertensi kehamilan.
Perlu diketahui, hipertensi dalam kehamilan merupakan sekelompok komplikasi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, termasuk hipertensi kronis, di mana tekanan darah tinggi terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu, dan hipertensi gestasional atau tekanan darah tinggi yang muncul setelah 20 minggu. Demikian seperti melansir dari laman Medical Xpress.
Dalam studi terbaru ini, tim peneliti yang dipimpin oleh Alexandra R. Sitarik dari Department of Public Health Sciences di Henry Ford Health, Amerika Serikat, menyelidiki apakah ada hubungan antara hipertensi dalam kehamilan dan berat lahir serta berat plasenta berbeda berdasarkan jenis kelamin janin.
"Menurut hipotesis tentang strategi pertumbuhan, janin laki-laki cenderung memprioritaskan pertumbuhan dan kurang adaptif terhadap stresor prenatal, sementara janin perempuan lebih fokus pada perkembangan plasenta, yang dapat membantu meredam kondisi yang merugikan," ujar Sitarik.
"Berdasarkan hal itu, kami berhipotesis bahwa laki-laki dan perempuan akan merespons secara berbeda kondisi prenatal hipertensi dalam kehamilan yang terkait dengan berat lahir dan berat plasenta."
Untuk menguji hipotesis, tim peneliti menganalisis data dari Wayne County Health Environment Allergy and Asthma Longitudinal Study (WHEALS), sebuah kohort (populasi) kelahiran yang berbasis di Detroit yang mengamati 1.258 pasangan ibu dan anak. Setelah menerapkan kriteria seperti ketersediaan pengukuran tekanan darah dan kelahiran tunggal, para peneliti memasukkan 853 kehamilan dalam analisis primer.
Selain itu, subset analisis sekunder yang terdiri dari 165 kehamilan dan memiliki data patologi plasenta, juga diperiksa untuk berfokus pada kehamilan yang lebih rumit.
Sementara itu, status tentang hipertensi dalam kehamilan diperoleh dari rekam medis, berat lahir dari data persalinan, dan berat plasenta dari laporan patologi. Tim peneliti lalu menyelidiki apakah hubungan antara hipertensi dalam kehamilan dan pertumbuhan janin atau plasenta berbeda berdasarkan jenis kelamin janin.
|
|
Hasil studi tentang hipertensi dalam kehamilan
Pada kelompok analisis primer, bayi laki-laki yang lahir dari ibu dengan hipertensi gestasional memiliki berat lahir yang secara signifikan tinggi dibandingkan bayi laki-laki dari ibu dengan tekanan darah normal. Pola tersebut tidak ditemukan pada bayi perempuan.
Meski begitu, pada subkelompok kehamilan dengan komplikasi, tren berlawanan justru muncul, Bunda. Bayi perempuan yang terpapar hipertensi gestasional memiliki berat lahir lebih rendah, sedangkan bayi laki-laki terus menunjukkan peningkatan berat lahir.
Selanjutnya, untuk menilai pertumbuhan plasenta, para peneliti menghitung rasio berat fetoplasenta atau perbandingan antara berat lahir dan berat plasenta. Mereka menemukan bahwa hanya bayi perempuan yang menunjukkan rasio yang lebih rendah jika terdapat hipertensi dalam kehamilan. Itu artinya, janin perempuan mungkin memprioritaskan perkembangan plasenta daripada pertumbuhan ketika terpapar stres prenatal.
Perbedaan berdasarkan jenis kelamin tersebut mendukung hipotesis bahwa janin laki-laki dan perempuan mengadopsi mekanisme bertahan hidup yang berbeda sebagai respons terhadap hipertensi selama kehamilan.
"Temuan ini membantu menjelaskan hasil yang tidak konsisten dalam penelitian sebelumnya tentang hipertensi dalam kehamilan dan pertumbuhan janin. Temuan ini juga menunjukkan mengapa jenis kelamin janin penting dalam menilai risiko kehamilan," ungkap Sitarik.
Demikian hasil temuan terkait cara janin laki-Laki dan perempuan merespons hipertensi dalam kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)