Jakarta -
Makanan pendamping ASI (MPASI) idealnya diberikan pada anak saat usianya enam bulan. Jangan sampai saking semangatnya kita buru-buru memberi
MPASI pada anak ya Bun.
Kalau kata Dr. dr. Conny Tanjung, Sp.A(K), kalau pemberian makan terlalu cepat tanpa indikasi apapun, maka anak lebih berisiko alergi. Selain itu, karena usus belum siap, maka bisa mengakibatkan luka di usus.
Karena usus belum kuat, jika memaksakan anak mendapat makanan padat di awal-awal kehidupannya, bisa terjadi yang namanya intususepsi. Ini merupakan gangguan yang serius di mana usus kecil ataupun usus besar terselip ke bagian lain dari usus. Kejadian ini seringkali membendung usus dan mencegah makanan atau cairan melewati usus. Intususepsi juga memotong suplai darah ke bagian usus yang terkena.
Baca juga:
Yuk, Mengenal MPASI 'Khas' dari 5 NegaraTanda pertama intususepsi pada bayi yang sehat bisa mendadak berupa menangis keras disebabkan oleh nyeri perut. Gejala lainnya adalah nyeri parah pada perut yang datang dan pergi (nyeri intermiten), tinja bercampur dengan darah dan lendir, juga perut yang membuncit.
Pada beberapa bayi mungkin pemberian
MPASI segera setelah lahir nggak mengakibatkan apapun. Tapi nggak ada salahnya kan Bun, kalau kita lebih hati-hati dengan tidak buru-buru memberikan MPASI pada si kecil.
"MPASI memang disarankan di usia enam bulan. Tapi kita lihat di pertumbuhan anak juga. Kalau pertumbuhan anak melambat sebelum usia enam bulan, bisa diberikan MPASI. Beberapa badan kesehatan internasional mengatakan pemberian MPASI di bawah enam bulan boleh, tapi enam bulan paling tepat," jelas dr Conny.
Baca juga:
Bayi Belum Duduk Tegak di Usia 6 Bulan, MPASI Ditunda Dulu?"Kita lihat zat dan nutrisinya ya (saat memberikan MPASI). Boleh beli yang komeraial atau rumahan asal zat gizi terpenuhi," sambung dr Conny.
(Nurvita Indarini)