Jakarta - Umumnya saat anak berusia dua tahun ke atas, beberapa orang tua memutuskan untuk menyapih anaknya. Disarankan banget untuk menyapih si kecil dengan cinta alias weaning with love (WWL).

Nah, bagi Bunda yang sedang bersiap menyapih si kecil, langkah-langkah menyapih dengan cinta ini perlu banget disimak. Ada 7 langkah dari konselor laktasi, Mia Saadah, yang bisa dipraktikkan, Bun. Yuk, disimak.

Baca juga: Penyebab ASI Keluar Saat Masih Hamil

1. Beri Cukup Waktu


Untuk menyapih si kecil dengan cinta, perlu banget untuk menyediakan cukup waktu. Jadi jangan tiba-tiba ya, Bun. Dengan dilakukan bertahap akan membuat proses penyapihan berjalan tanpa melukai perasaan siapapun.

Bagi anak, memberikan waktu yang bertahap membuat ia cukup mengerti situasi yang terjadi.
"Bisa kita bayangkan aktivitas menyusu yang sebelumnya berjalan begitu sering, rutin, dan intim, secara tiba-tiba harus dihentikan oleh ibu. Pasti tidak menyenangkan dan mungkin akan membuat anak menjadi semakin tidak ingin berhenti," papar Mia dalam Kuliah WhatsApp bersama Birth Club January 2016 beberapa waktu lalu.

Jika dalam proses penyapihan ini payudara ibu terasa tidak nyaman, misalnya jadi over supply dan sedikit bengkak, maka perah secukupnya sampai kondisinya lebih nyaman. Perlahan, kurangi intensitas memerahnya juga ya, Bun.

2. Siasati Waktu Makan

7 Langkah Ini Bantu Ibu Menyapih si Kecil dengan Cinta/ Foto: dok.HaiBunda

"Pada pagi hari misalnya, bangunlah lebih pagi dari anak, siapkan makan pagi, sehingga saat anak bangun dapat diajak untuk sarapan bersama dan lupa untuk menyusu," saran Mia.

Pada siang hari, alihkan perhatian anak dari menyusu dengan banyak beraktivitas dan makan siang yang bervariasi. Misalnya ajak anak untuk membuat makanan lalu menikmatinya bersama. Jika anak tetap meminta menyusu, buatlah perjanjian misalnya boleh menyusu setelah makan siang selesai.

3. Tetap Ajak Bicara

Anak-anak dapat mengerti apa yang disampaikan orang tua sekalipun ia belum cukup lancar mengutarakan pendapatnya.

"Percayalah, ia lebih pandai dari yang kita kira. Jadi tetap sampaikan bahwa semakin hari ia tumbuh semakin besar dan anak-anak yang sudah beranjak besar tidak lagi butuh susu ibu," tutur Mia.

Walau begitu, tetap sampaikan dengan suasana yang penuh kemesraan dan kelembutan, sehingga anak tetap merasa disayangi walau aktivitas menyusu itu dihentikan suatu saat nanti. Saat menyampaikan tentang hal ini, kita bisa menggunakan media buku cerita, boneka, atau apa saja, yang penting disampaikan dengan gembira, sehingga anak juga lebih bisa menerima informasinya dengan baik.

4. Batasi Waktu Menyusu

7 Langkah Ini Bantu Ibu Menyapih si Kecil dengan Cinta/ Foto: thinkstock

Dalam proses penyapihan kita dapat mulai memberikan batas waktu menyusu pada anak.

"Misalnya dengan 'oke, waktunya kita main'. 'Sudah yuk nenennya, kita kan mau jalan-jalan'. Biasanya anak-anak pada usia toddler sudah bisa dialihkan dengan aktivitas lain yang terdengar sama menyenangkannya dengan menyusu," ungkap perempuan yang juga instruktur pijat bayi bersertifikat internasional (Certified Infant Massage Instructor) ini.

5. Menyiasati Menyusu Sampai Tertidur

Umumnya, ketika proses menyapih, menyusu menjelang waktu tidur dan menyusu di malam hari sering dikeluhkan sebagai tahapan yang paling sulit dilalui. Untuk itu, kita perlu amati waktu-waktu anak tertidur, Bun. Selain itu perlu menyesuaikan waktu makan agar tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dengan waktu tidur.

Selain itu, buat anak nyaman dengan aktivitas lain selain menyusu. "Misalnya membelainya sambil bernyanyi, membacakan cerita, atau sekadar membiarkannya memeluk ibu tanpa perlu menawarkan menyusu," lanjut Mia.

Jika anak terbangun dan rewel di malam hari, saatnya sang ayah atau anggota keluarga yang dekat dengan anak mengatasi hal ini dengan menenangkannya, bisa dengan menawarkan ASI perah atau air minum.

"Kalaupun anak tetap meminta ibunya yang menenangkan, peluk dan tenangkan, beri kenyamanan tanpa menawarkan untuk menyusu. Lambat laun kita akan melihat perubahan dan sikap penerimaan anak pada momen-momen ini," ungkap konselor yang kini tinggal di Swiss ini.

Baca juga: Tips Jalan-jalan Tanpa Ribet Bareng si Kecil yang Masih MPASI

6. Ubah Kebiasaan Berpakaian Ibu dan Kegiatan Anak

7 Langkah Ini Bantu Ibu Menyapih si Kecil dengan Cinta/ Foto: thinkstock

Jika ibu terbiasa memakai baju-baju menyusui, maka saat proses menyapih, ibu bisa mulai kembali berpakaian yang tidak khusus untuk ibu menyusui.

"Mulai kembali memakai pakaian yang tidak terlalu memudahkan akses anak kepada payudara. Juga hindari untuk tidak berpakaian di hadapan anak. Selain mengajarkan kesopanan, juga membantu anak tidak melihat langsung payudara ibu dan ingat untuk menyusu," imbuh Mia.

Selain itu, ibu juga bisa sedikit mengubah kegiatan rutin anak dengan menambah kegiatan-kegiatan baru, misalnya mengajaknya ke tempat bermain, bermain bersama tetangga, mengunjungi rumah saudara, berenang, ataupun olahraga bersama.

Diharapkan dengan mengubah kegiatan rutin ini, anak menjadi lupa ia perlu menyusu. Nah, kalau lapar dan haus, anak akan memilih makan dan minum saja.

7. Tetap Penuhi Kebutuhan Anak untuk Mengisap

Karena terbiasa menyusu, maka anak-anak terkadang tetap senang dengan kegiatan mengisap atau 'sucking'. Karena itu, perlu diberi alat yang memungkinkan masa transisi ini.

"Mulai kenalkan anak pada botol minuman saat minum jus, air putih, atau ASI perah. Buat es loli dari ASIP, yoghurt, atau buah segar," ucap Mia.

Baca juga: Jangan Salah Bun, ASI Terlalu Banyak pun Bisa Bikin Bingung

(Nurvita Indarini)