HaiBunda

MENYUSUI

Bunda Perlu Tahu, Tanda-tanda Bayi Cukup ASI

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 08 Aug 2019 18:31 WIB
Ilustrasi bayi/ Foto: iStock
Jakarta -

Bagi ibu baru, tentunya akan ada keinginan untuk memenuhi kebutuhan ASI si kecil. Kebanyakan ibu baru berharap ASI yang dihasilkan jumlahnya melimpah. Namun, tak jarang ibu yang juga mengeluh karena ASI yang dihasilkan sedikit.

Menurut dr.Herlina, Sp.A. dari RSIA Tambak, Jakarta Pusat, Bunda jangan berpikir terlalu jauh atau bahkan frustasi dengan jumlah ASI di awal punya anak. Sedikit banyaknya ASI menyesuaikan kebutuhan bayi. Tanda bayi cukup ASI bisa dilihat dari frekuensi menyusu dan buang air kecil.

"Kadang ibu suka frustasi di awal, 'Dok, ini coba dipencet, keluarnya cuma 1 cc', ternyata memang kebutuhannya memang enggak banyak lho, jadi enggak usah khawatir. Tuhan sudah menciptakan kita sebagus mungkin, ternyata memang perlu proses dia (bayi) sampai volume lambungnya maksimal," kata Herlina di sela-sela acara Bincang Pagi Pekan ASI Sedunia 2019 di RSIA Tambak, baru-baru ini.

Dari awalnya lambung si kecil seukuran kelereng, bola pingpong, lama-lama seperti bentuk lambung normal. Bayi baru memiliki lambung yang berbentuk normal itu di atas satu bulan, Bun.

"Waktu pulang, biasanya dititipkan pesan sama dokter, 'Bu, nanti dipantau bayinya menyusui 2 - 3 jam sekali'. Kalau ibu yang lahiran caesar, kan biasanya pulang 3 hari kemudian, kalau bayi usia 3 hari, menyusui 4 jam sekali," ujar Herlina.

Bunda juga perlu tahu, kalau bayi baru lahir usia 1 - 2 hari hanya membutuhkan 5 sampai 7 ml saja setiap kali menyusu. Untuk bayi usia 3 - 5 hari, volume lambungnya 22 - 27 ml. Kemudian untuk usia 6 - 10 hari, volume lambungnya 60 - 81 ml. Masuk usia dua minggu maka volumenya terus bertambah.

Ilustrasi menyusui/ / Foto: iStock


Lalu, Herlina juga bilang untuk memantau pipis bayi, di usia 1 - 2 hari, ia hanya buang air kecil 1 - 2 kali sehari. Kemudian usia 3 - 5 hari, bayi pipis 3 - 5 kali sehari. Untuk usia 6 - 10 hari, si kecil akan pipis di atas enam kali sehari, begitu pula seterusnya.

"Kalau di atas sebulan minimal 8 kali pipisnya. Bayi ASI kadang suka ketukar sama bayi yang mengalami diare. Banyak yang mengeluh begitu dikasih ASI bayi langsung pup, sebenarnya enggak apa-apa karena ASI bisa sampai 8 - 10 kali diberikan, itulah salah satu tanda kecukupan," ujar Herlina.

Menurut Herlina, yang paling objektif adalah kenaikan berat badan. Bayi akan mengalami kenaikan berat badan di minggu kedua. Pulang dari rumah sakit biasanya turun dahulu. Turunnya berat badan bayi itu normal asal enggak boleh lebih dari 10 persen.

"Rata-rata turun 5 persen, paling tinggi 8 persen. Biasanya faktor yang bikin berat badan bayi sulit naik karena proses persalinan susah, kondisi bayinya. Jika bayinya sehat, maka dalam satu bulan akan naik 7 0ns, kalau bagus banget 1 kg," tutur Herlina.

Herlina menyimpulkan, jadi jangan khawatir, Bun, jika ASI di awal hanya keluar 1 - 2 cc. Suami dan mertua juga perlu diberi tahu faktanya supaya mereka mendukung bukannya menjatuhkan.

Simak cara menyusui dan perlekatan yang benar.


(aci/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Selamat! Dhika Himawan Hamil Anak Pertama, Brandon Salim Bersiap Jadi Ayah

Kehamilan Annisa Karnesyia

Deretan Artis Temani Anak Nonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Ini 7 Potret Serunya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Deretan Nama Bayi yang Dipredikasi akan Punah di Tahun 2025

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

7 Potret Mewahnya Rumah Masayu Anastasya di Bilangan Jaksel

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Kenali Sindrom Hiperlaktasi, Gejala hingga Cara Mengobatinya

Menyusui Ajeng Pratiwi & Sandra Odilifia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Deretan Artis Temani Anak Nonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Ini 7 Potret Serunya

Selamat! Dhika Himawan Hamil Anak Pertama, Brandon Salim Bersiap Jadi Ayah

Deretan Nama Bayi yang Dipredikasi akan Punah di Tahun 2025

Kenali Sindrom Hiperlaktasi, Gejala hingga Cara Mengobatinya

7 Potret Bevan Putera, Anak Nola Be3 yang Kuliah di UI dan Wajahnya Curi Perhatian

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK