Jakarta -
Menyusui sang buah hati adalah momen spesial bagi seorang bunda. Selain memenuhi asupan gizi bagi bayi, menyusui juga menciptakan ikatan (
bonding) yang kuat antara anak dan ibu.
Mengutip
detikcom, setelah bayi lahir, kontak kulit ke kulit pertama kali bisa dilakukan melalui Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Proses IMD diawali dengan merayapnya bayi ke dada ibu, setelah dia mencium bau puting payudara ibu. Proses merayap ini disebut juga dengan
breast crawl.
Proses ini memiliki manfaat yang secara langsung atau tidak langsung membantu bayi bergerak dan memfasilitasi kehidupan di luar rahim.
"Dari segi biokimia, kontak kulit ke kulit secara dini juga dapat meningkatkan hormon oksitosin dan membantu kelancaran proses laktasi. Proses ini tentu dapat tercapai lebih mudah bila dilakukan perawatan gabung ibu dan bayi," kata dr.I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, dikutip dari buku
Breastfeeding Sick Babies, yang disusun Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Nah, tahukah Bunda, di balik proses menyusui tersebut terdapat banyak informasi yang jarang diketahui tentang produksi ASI. Berikut lima fakta menarik tentang produksi ASI, dilansir
Todays Parent.1. Komposisi ASI berubahTernyata, komposisi ASI yang Bunda produksi bisa berubah berdasarkan kebutuhan bayi lho. Konsultan laktasi di Toronto, Kanada, Ashley Pickett menuturkan bahwa frekuensi menyusui, kapan waktu bayi menyusu dan apa yang terdapat pada air liur si kecil memberi tahu tubuh Bunda apa yang mereka butuhkan. Setelah itu, jumlah lemak, nutrisi, dan antibodi dalam ASI akan menyesuaikan dengan sendirinya.
2. Tak ada beda bayi menyusu lama dan sebentarPernahkah Bunda mendengar, bayi akan mendapat cukup
handmilk atau ASI yang lebih berlemak jika menyusu dalam waktu lebih lama dari payudara? Disebutkan bahwa
handmilk baru akan keluar dari payudara di akhir menyusu.
Namun, menurut Pickett, sebetulnya tak ada beda bayi menyusu lama dan sebentar, Bun. Selama bayi menyusu sesering dan selama yang inginkan, mereka akan mendapatkan komposisi ASI yang dibutuhkan.
 Ilustrasi ibu memberikan ASI untuk bayinya/ Foto: iStock |
3. Pasokan ASI berlebih jarang terjadiBunda pasti sering mendengar, ada ibu menyusui yang mengalami kelebihan pasokan ASI. Hal itu bisa saja terjadi, namun jarang sekali. Jadi, apabila bayi Bunda tersedak dan muntah ketika menyusu, hal tersebut barangkali disebabkan pelepasan ASI dari payudara yang terlalu aktif, sehingga si kecil tak mampu menangani seberapa cepat ASI keluar.
Saran Pickett, Bunda sebaiknya memastikan mulut sang buah hati melekat dengan tepat dan pas pada payudara agar lebih bisa mengatasi ASI yang mengalir cepat.
4. Bayi dengan tongue-tie masih bisa mendapat ASISaat menyusu, bayi dengan masalah
tongue-tie biasanya akan mengalami kesulitan dengan pelekatan. Namun, Bunda tak perlu khawatir karena mereka masih bisa merangsang dan mendapatkan ASI di awal-awal.
Hanya saja, jika sel-sel yang memproduksi ASI tidak digunakan sesuai potensinya maka mereka akan mulai mati. Pada akhirnya hal tersebut menurunkan pasokan ASI Bunda seiring sel-sel yang tersisa harus bekerja keras guna memproduksi ASI.
5. Sensitif terhadap suara, sentuhan, dan bauBagi ibu yang baru pertama kali menyusui, biasanya proses ASI keluar dari payudara akan sangat sensitif terhadap suara, sentuhan, dan bau. Itulah sebabnya beberapa bunda mengeluarkan ASI saat mereka mendengar bayi lain menangis.
Bunda juga bisa simak tips meningkatkan produksi ASI, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(som/muf)