Jakarta -
Pengalaman
menyusui yang dilewati setiap Bunda berbeda dan penuh warna. Adakalanya, pengalaman tidak menyenangkan dialami
ibu menyusui yang membuatnya trauma.
Ya, menghadapi trauma menyusui memang tidaklah mudah, Bun. Sebab, dibutuhkan dukungan yang tepat dari orang-orang terdekat. Apalagi, jika trauma menyusui berdampak pada kondisi psikologis sang ibu.
Sebuah penelitian yang mengeksplorasi pengalaman lebih dari 3.000 wanita yang berhenti menyusui sebelum mereka siap, biasanya muncul emosi negatif. Sebagian ibu pun menunjukkan gejala trauma klinis sehubungan dengan pengalaman tersebut.
"Trauma biasanya berasal dari pengalaman menyusui yang sulit serta hilangnya hubungan menyusui yang sangat diinginkannya. Kombinasi dari peristiwa-peristiwa inilah yang membuat para ibu trauma dan reaktif terhadap topik menyusui," ujar Alison K.Hazelbaker, PhD, IBCLC, FILCA, CST, RCST, dari Gold Lactation dikutip dari laman
Gold Learning.
Mengatasi trauma menyusui/ Foto: iStock |
Pada kenyataannya, memang tidak sedikit para ibu dengan pengalaman menyusui sulit, akan menyisakan trauma. Kecemasan melanda dan mendatangkan emosi negatif yang kuat seperti panik, marah, atau takut ketika berpikir tentang menyusui, seperti dikutip dari laman
Mammalia.
Cara mengatasinya, dibutuhkan support positif dari keluarga untuk membantu mengurangi tingkat trauma menyusui. Selain itu, dibutuhkan pula edukasi menyusui yang berkualitas dan konsisten sejak masa kehamilan.
Para ibu perlu mengetahui cara kerja menyusui dan cara bayi mendapatkan cukup ASI, serta memastikan mereka peduli pada diri sendiri dan bagaimana pasangan dapat mengambil peran besar dalam hal ini.
Selain itu, sangatlah dianjurkan bagi pasangan dan keluarga besar untuk memberikan dukungan penuh pada
ibu menyusui. Sehingga dapat membantu proses menyusui dengan lancar serta mendapatkan kesehatan mental secara positif.
Penting diketahui bahwa ibu menyusui perlu memiliki pengalaman
menyusui yang sehat dan bahagia. Karenanya, jangan malu untuk senantiasa meminta dukungan penuh dari pasangan serta keluarga besar agar Bunda dapat menjadi orangtua yang luar biasa bagi si kecil.
Semoga membantu, Bun.
Simak juga yuk, tips meningkatkan produksi ASI!
(rap/rap)