Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

ASI Bisa Membunuh Sel Kanker? Begini Penjelasan Ahli

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Sabtu, 16 Nov 2019 10:29 WIB

Sebuah penemuan mengatakan bahwa ASI bisa membunuh sel kanker. Bagaimana penjelasan ahli?
ASI Bisa Membunuh Sel Kanker? Begini Penjelasan Ahli/ Foto: iStock
Jakarta - Kita semua tentu tahu, banyak manfaat kebaikan dalam air susu ibu (ASI) . Tapi, pernahkah Bunda dengar bahwa ASI bisa menjadi obat kanker?

Dikutip dari American Pregnancy, sebuah penelitian menemukan zat dalam ASI yang bernama 'HAMLET' mampu membunuh sel kanker, dan tidak merusak sel baik di dekatnya. Atas temuan ini, bisakah ASI menjadi obat untuk menyembuhkan pengidap kanker?

Salah satu peneliti, Professor Catharina Svanborg mengklaim, realisasi ini terjadi secara kebetulan di laboratorium. "Selama satu percobaan, kami membutuhkan sel manusia dan bakteri untuk digunakan, dan kami memilih sel tumor manusia dengan alasan praktis. Yang mengherankan, ketika kami menambahkan senyawa susu ini, sel-sel tumor mati. Itu adalah penemuan yang sepenuhnya kebetulan."

Tim peneliti HAMLET percaya, 'HAMLET' menghasilkan reaksi dengan protein-lipid begitu memasuki usus yang disebut alpha-lactalbumin, yang kemudian mulai menargetkan sel-sel kanker. Dalam beberapa hari, sel-sel kanker diserang, dibunuh, dan disekresikan melalui urine.

Svanborg juga mengatakan, asam oleat dan alfa-laktalbumin banyak ditemukan dalam ASI manusia. Zat tersebut bersama-sama membentuk kompleks pembantaian sel tumor dengan aktivitas luar biasa luas.

ASI Bisa Membunuh Sel Kanker? Begini Penjelasan AhliASI Bisa Membunuh Sel Kanker? Begini Penjelasan Ahli /Foto: iStock


Sejauh ini, tim peneliti HAMLET telah melihat efeknya pada tumor otak, kanker usus besar, dan kanker kandung kemih. Dua studi klinis telah diselesaikan pada pasien dengan papilloma kulit dan kanker kandung kemih.

Sementara itu, Profesor Dorothy Bennett, direktur lembaga penelitian ilmu molekuler dan klinis di St George's, University of London, berpendapat HAMLET telah digunakan sejak 2004 ketika sebuah penelitian melihat itu dalam kutil. Dia juga mempertanyakan, apakah uji coba 40 pasien cukup untuk menunjukkan obat itu efektif.

"Para peneliti melaporkan beberapa kematian sel tumor dan penumpahan sel atau fragmen tumor dari kanker kandung kemih ke dalam urine," kata Bennet, dilansir Chemdiv.

Bennet juga mengatakan, tidak ada ukuran signifikan untuk perbedaan antara yang diobati dan kontrol setelah pengobatan nanti. "Catat juga tidak ada hasil klinis aktual yang disajikan, seperti peningkatan kelangsungan hidup atau waktu dalam remisi," jelasnya.

Simak tips menyusui yang benar ini, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda