
menyusui
8 Langkah Tepat Memerah ASI, Ibu Baru Perlu Tahu
HaiBunda
Rabu, 11 Dec 2019 20:39 WIB

Jakarta -
Setelah cuti melahirkan, ibu bekerja harus kembali beraktivitas di luar rumah. Kalau masih menyusui dan bertekad memberikan ASI eksklusif pada si kecil, Bunda simak ya langkah tepat memerah ASI berikut ini.
Seperti pengalaman Bubun setelah selesai cuti melahirkan anak pertama, lalu harus kembali bekerja. Karena ingin memberikan ASI eksklusif, Bubun sempat cemas apakah stok ASIP mencukupi. Bisa enggak ya pumping di kantor?
Bubun juga takut, kalau sudah diberi ASIP pakai botol, apakah bayi masih mau menyusu langsung? Konsultan laktasi di Santa Monica, California, Wendy Haldeman, R.N, M.N., memastikan, Bunda enggak usah khawatir.
"Selama menunggu bayi sampai mereka menguasai menyusu (biasanya sekitar enam minggu) sebelum menawarkan dari botol, dan bayi bersedia untuk bolak-balik, maka tidak ada masalah dengan peralihan tersebut," tegas Haldeman, dilansir Parents.
Nah, enggak perlu cemas lagi ya, Bunda. Terutama bagi ibu baru yang bekerja dan ingin menambah stok ASIP, serta harus pumping di kantor. Sebaiknya, simak 8 langkah tepat memerah ASI berikut, dikutip dari buku ASI untuk Bayi Prematur.
1. Sebelum memerah ASI, cuci tangan hingga bersih dengan air dan sabun. Bersihkan daerah payudara hingga puting susu dengan menggunakan air matang (bukan air keran) dan handuk bersih (sebaiknya baru dicuci), atau kasa steril.
2. Ambil posisi yang membuat Bunda nyaman.
3. Pijat kedua payudara secara perlahan sebelum mulai memerah ASI.
4. Letakkan tangan di tepi areola (kulit gelap sekitar puting) pada salah satu payudara, dengan posisi ibu jari 2 - 3 sentimeter dari tepi atas areola, dan jari telunjuk serta jari tengah 2 - 3 sentimeter dari tepi bawah areola membentuk huruf C.
5. Tekan lembut ke arah dada tanpa mengubah posisi jar-jari tersebut.
6. Tekan ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah secara bersamaan ke arah pucuk puting untuk mengeluarkan ASI, lalu lepaskan tekanan jari-jari pada payudara.
7. Ulangi gerakan-gerakan tersebut sampai pengeluaran ASI berkurang, lalu pindahkan jari-jari pada posisi lain dan ulangi gerakan memerah seperti tadi. Usahakan tangan tidak menyentuh ASI ya, Bunda, demi mencegah kontaminasi.
8. Letakkan botol kaca bermulut lebar yang sudah disterilkan, di bawah payudara yang diperah. Lakukan gerakan memerah pada kedua payudara secara bergantian dengan durasi 15 menit pada masing-masing payudara.
Disarankan, jumlah ASI yang diperah sebaiknya tak lebih dari 60 ml per botol, atau setara dengan 1 kali volume minum bayi. Ingat juga, Bunda, ASI yang diperah pada jam yang berbeda tidak boleh disimpan dalam satu wadah.
Bunda, simak juga penjelasan dokter tentang bayi ASI mengalami sembelit, dalam video berikut:
(muf/som)
Seperti pengalaman Bubun setelah selesai cuti melahirkan anak pertama, lalu harus kembali bekerja. Karena ingin memberikan ASI eksklusif, Bubun sempat cemas apakah stok ASIP mencukupi. Bisa enggak ya pumping di kantor?
Bubun juga takut, kalau sudah diberi ASIP pakai botol, apakah bayi masih mau menyusu langsung? Konsultan laktasi di Santa Monica, California, Wendy Haldeman, R.N, M.N., memastikan, Bunda enggak usah khawatir.
"Selama menunggu bayi sampai mereka menguasai menyusu (biasanya sekitar enam minggu) sebelum menawarkan dari botol, dan bayi bersedia untuk bolak-balik, maka tidak ada masalah dengan peralihan tersebut," tegas Haldeman, dilansir Parents.
![]() |
Nah, enggak perlu cemas lagi ya, Bunda. Terutama bagi ibu baru yang bekerja dan ingin menambah stok ASIP, serta harus pumping di kantor. Sebaiknya, simak 8 langkah tepat memerah ASI berikut, dikutip dari buku ASI untuk Bayi Prematur.
1. Sebelum memerah ASI, cuci tangan hingga bersih dengan air dan sabun. Bersihkan daerah payudara hingga puting susu dengan menggunakan air matang (bukan air keran) dan handuk bersih (sebaiknya baru dicuci), atau kasa steril.
2. Ambil posisi yang membuat Bunda nyaman.
3. Pijat kedua payudara secara perlahan sebelum mulai memerah ASI.
4. Letakkan tangan di tepi areola (kulit gelap sekitar puting) pada salah satu payudara, dengan posisi ibu jari 2 - 3 sentimeter dari tepi atas areola, dan jari telunjuk serta jari tengah 2 - 3 sentimeter dari tepi bawah areola membentuk huruf C.
5. Tekan lembut ke arah dada tanpa mengubah posisi jar-jari tersebut.
6. Tekan ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah secara bersamaan ke arah pucuk puting untuk mengeluarkan ASI, lalu lepaskan tekanan jari-jari pada payudara.
7. Ulangi gerakan-gerakan tersebut sampai pengeluaran ASI berkurang, lalu pindahkan jari-jari pada posisi lain dan ulangi gerakan memerah seperti tadi. Usahakan tangan tidak menyentuh ASI ya, Bunda, demi mencegah kontaminasi.
8. Letakkan botol kaca bermulut lebar yang sudah disterilkan, di bawah payudara yang diperah. Lakukan gerakan memerah pada kedua payudara secara bergantian dengan durasi 15 menit pada masing-masing payudara.
Disarankan, jumlah ASI yang diperah sebaiknya tak lebih dari 60 ml per botol, atau setara dengan 1 kali volume minum bayi. Ingat juga, Bunda, ASI yang diperah pada jam yang berbeda tidak boleh disimpan dalam satu wadah.
Bunda, simak juga penjelasan dokter tentang bayi ASI mengalami sembelit, dalam video berikut:
(muf/som)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
5 Penyebab ASI Perah Sedikit, Bagaimana Solusinya?

Menyusui
Bunda, Ini Waktu Terbaik untuk Melakukan Teknik Power Pumping

Menyusui
4 Alasan ASI Donor untuk Bayi Prematur Wajib Dipasteurisasi

Menyusui
Mengharukan! Bayinya Meninggal, Ibu Ini Tetap Pompa dan Donorkan ASI

Menyusui
Dampak Memberikan ASI Perah pada Bayi dengan Dot


5 Foto