Sebagian ibu menyusui yang sedang sakit, seperti flu atau batuk kadang merasa takut saat menyusui anaknya. Mereka khawatir virus dalam tubuhnya menginfeksi si buah hati. Tak hanya itu, ibu menyusui yang sakit juga kerap mengalami pasokan ASI menurun karena tubuh ibu jadi tidak stabil.
Meski begitu, seorang perawat kesehatan di Inggris, Sarah Beeson mengatakan, ibu yang mengalami sakit umum, seperti pilek atau flu, demam, diare, muntah, atau mastitis, boleh tetap menyusui seperti biasa. Karena bayi tidak akan tertular penyakit itu melalui ASI. Faktanya, ASI mengandung antibodi untuk mengurangi risiko bayi terkena penyakit yang sama.
"Tidak hanya aman, menyusui saat sakit adalah ide yang baik." kata Beeson, dikutip dari Medela.
Namun, sakit dan tetap menyusui bisa sangat melelahkan. Jadi Beeson mengingatkan agar ibu menyusui untuk memperhatikan dirinya juga, dengan memaksimalkan cairan tubuh, banyak makan makanan bergizi, dan banyak istirahat.
"Jangan khawatir tentang suplai ASI Anda. Anda akan terus memproduksinya. Hanya saja jangan berhenti menyusui secara tiba-tiba karena berisiko terkena mastitis," tambah Sarah.
 Cara Memperbanyak ASI Saat Bunda Sakit dan Tetap Menyusui/ Foto: iStock |
Berikut ini beberapa cara untuk bisa meningkatkan produksi ASI atau setidaknya mempertahankan agar ASI tetap lancar meski Bunda sakit, dilansir
Exclusive Pumping.1. Patuhi jadwal pompa ASI sebanyak mungkin untuk melindungi pasokan jangka panjangMungkin memang sulit ketika kita sakit dan butuh istirahat, namun juga harus merawat bayi. Jadi lakukan yang terbaik yang kita bisa.
Kalau Bunda dirawat di rumah sakit dan ingin terus menyusui, rumah sakit harus bisa memberi pompa dengan standar rumah sakit serta tempat untuk bisa menyimpan ASI.
2. Jangan minum obat yang memengaruhi suplai ASI
Beberapa obat, seperti pseudoefedrin untuk hidung tersumbat, dapat mengurangi suplai susu. Sebenarnya banyak obat-obatan yang aman untuk ibu menyusui, namun tetap periksa dan bicaralah dengan dokter sebelum menggunakannya.
3. Tetap terhidrasi
Bunda tak perlu minum satu ton cairan tambahan, dalam arti tak perlu minum berlebihan. Cukup minum sebanyak yang dibutuhkan oleh tubuh, agar terhindar dari dehidrasi.
4. Istirahat sebanyak mungkinIni mungkin terdengar sulit. Jika ada orang yang dapat Bunda minta bantuan seperti pasangan, keluarga, dan teman, lakukanlah. Jangan menanggungnya sendiri.
Meski begitu, ada beberapa penyakit yang jadi pengecualian. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menuliskan, ibu menyusui yang mengidap beberapa penyakit berikut, sebaiknya menghentikan proses menyusui.
1. Ibu dengan HIV, virus leukemia human T-cell tipe 1 (HTLV-1), atau Ebola tidak boleh sama sekali menyusui atau memberi makan bayi mereka dengan ASI.
2. Wanita dengan brucellosis (infeksi bakteri yang ditularkan melalui hewan) yang tidak diobati, atau infeksi herpes simples virus (HSV) aktif dengan lesi pada payudara tidak boleh menyusui langsung bayi mereka atau memberi ASI perah, sampai masalah terselesaikan.
3. Ibu dengan TBC aktif atau cacar air yang tidak diobati, sebaiknya tidak menyusui tetapi bisaÂ
menyusui bayi mereka dengan
ASI perah.
Simak juga drama ASI Marissa Nasution dalam video ini: