Jakarta -
Saat menstruasi, pasokan ASI kerap turun, Bunda. Ini membuat beberapa ibu menyusui kadang mengeluh karena ASI-nya sedikit. Lalu, bagaimana cara mengatasi hal ini ya?
Dikatakan konselor laktasi dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Farahdhiba Tenrilamba, menstruasi memang bisa memengaruhi produksi ASI. Tapi tidak semua ibu menyusui mengalami ini, karena setiap wanita berbeda.
"Menstruasi pada beberapa kasus dapat mengurangi produksi ASI, tapi tidak drastis," ujar wanita yang kerap disapa Dhiba ini, dilansir
detikcom.Kata Dhiba, salah satu cara agar pasokan ASI ibu tetap terjaga adalah dengan membuat situasi jadi rileks. Nah, untuk menjadikan situasi rileks, setiap wanita juga punya cara berbeda, misal ada yang rileks saat tubuhnya dipijat, belanja online, menonton film, atau menghabiskan waktu bersantai bersama suami dan anak.
"Supaya lebih happy, agar nanti produksi ASI tetap lancar," jelas Dhiba.
Selain itu, Dhiba menekankan bahwa bukan hanya tugas ibu menyusui sendiri saja untuk membuat dirinya rileks. Orang-orang terdekat seperti suami, sahabat, lingkungan kerja, dan keluarga juga harus ikut membantu.
Contohnya, suami bisa memberi pijatan atau perhatian dengan membuatkan makanan kesukaan ibu menyusui. Keluarga bisa membantu mengasuh anak, sehingga memberi waktu untuk ibu menyusui 'me time'. Serta lingkungan kerja yang turut mendukung, agar ibu menyusui bisa memberikan ASI pada anaknya.
 Tips Aman Memperbanyak ASI Saat Menstruasi/ Foto: iStock |
Selain itu, untuk mengatasi suplai ASI yang rendah saat menstruasi, ibu menyusui bisa melakukan hal-hal berikut, seperti dilansir
Very Well Family.1. Cobalah untuk menambah persediaan ASI dengan rutin melakukan pompa ASI.
2. Konsumsi teh herbal khusus menyusui atau
galactagogue lain untuk membantu meningkatkan produksi ASI.
3. Makan makanan yang bergizi seimbang, khususnya makanan kaya zat besi (daging merah, sayuran hijau) dan makanan super untuk meningkatkan produksi ASI, seperti oatmeal dan almond.
4. Minum air putih yang banyak.
5. Cobalah konsumsi suplemen kombinasi kalsium dan magnesium sebelum dan selama menstruasi.
6. Bicaralah dengan dokter, konsultan laktasi, atau kelompok menyusui setempat untuk informasi lebih lanjut dan saran yang bermanfaat.
Jika persediaan ASI turun terlalu rendah, itu bisa berbahaya bagi bayi. Jadi, Bunda juga harus melakukan hal ini:
1. Awasi tanda-tanda bahwa bayi mendapat
cukup ASI.
2. Lanjutkan ke dokter anak secara teratur untuk memastikan si kecil tumbuh dan bertambah gemuk.
Simak juga menu sarapan untuk ibu menyusui dalam video ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/muf)