menyusui
Kiat Memperbanyak ASI untuk Ibu yang Baru Melahirkan
Jumat, 17 Jan 2020 12:10 WIB
Jakarta -
Keluhan kekurangan air susu ibu (ASI) kerap dialami, khususnya ibu yang baru melahirkan. Jika Bunda mengalaminya, bagaimana solusi baiknya ya?
Dikatakan spesialis anak, dr.Lyndsey Garbi, MD, sebenarnya tidak ada jumlah ASI 'normal' yang harus dihasilkan. Karena penentuan berapa banyak ibu akan menghasilkan ASI sangat bergantung pada tubuh ibu, bayi, dan cara tepat yang digunakan untuk memproduksi ASI setelah bayi lahir.
"Cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda menghasilkan cukup ASI adalah jika bayi Anda bertambah besar, bertambah berat badan, dan tampaknya puas setelah menyusui," sambung dr.Jessica Madden, MD, dokter spesialis anak dan neonatologi dan direktur medis Aeroflow Breastpumps, dilansir Insider.
Lebih lanjut, Madden menjelaskan, tubuh butuh hormon prolaktin untuk memproduksi ASI. Hormon ini meningkat segera setelah melahirkan. Dan tubuh terus memproduksinya sebagai respons dari menyusui.
Tapi, jika tidak kita gunakan, maka hormon itu bisa hilang. Dalam arti, jika kita tidak mulai menyusui dalam bulan pertama setelah melahirkan, kadar prolaktin kembali seperti semula sebelum hamil, dan pada titik itu Bunda akan kesulitan menghasilkan ASI.
"Oleh karena itu, cara terbaik untuk meningkatkan prolaktin setelah lahir adalah sering menyusui atau sesi memompa, setidaknya 8 hingga 10 sesi per hari dalam beberapa minggu pertama setelah kelahiran," kata Madden.
Menyambung hal tersebut, dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah Puri Indah, dr.Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, mengatakan, selain prolaktin, hormon yang berperan untuk mengeluarkan ASI adalah oksitosin. Nah, hormon-hormon ini bisa meningkat dengan membuat ibu merasa nyaman dan bahagia.
"Refleks oksitosin akan meningkat bila melihat, mendengar, meraba, dan mengingat bayi," ujar Jeanne, dilansir detikcom.
Jeanne menambahkan, salah satu penyebab produksi ASI menurun adalah karena jarang menyusui bayi. Jadi, sebaiknya dari pukul 6 pagi hingga 22 malam, Bunda rutin menyusui bayi setiap 2 - 3 jam sekali.
"Kalau bayinya tidur, dibangunkan saja. Caranya adalah dengan membuka bedong bayi sehingga bayi merasa dingin. Saat dia bangun, berikan ASI," ujar Jeanne.
Tapi Bunda jangan heran, di hari-hari pertama ASI keluar memang sangat sedikit. Ini sesuai dengan kebutuhan bayi yang juga hanya sedikit mengonsumsi ASI.
Ketika bayi berusia 3 hari, lambungnya hanya sebesar kelereng. Dengan lambung sekecil itu, bayi hanya bisa menampung 3 - 5 ml ASI. Saat bayi berusia 3 - 5 hari, lambungnya sebesar bola bekel. Kemudian di umur 7 hari, lambungnya sebesar bola tenis meja.
"Supaya ASI cepat banyak, ibu harus rutin menyusui. Meski bayi cuma minum 5 - 10 menit, biarkan hingga setengah jam," tegas Jeanne.
Simak juga ragam bentuk lidah bayi tongue tie dalam video ini:
(yun/muf)
Dikatakan spesialis anak, dr.Lyndsey Garbi, MD, sebenarnya tidak ada jumlah ASI 'normal' yang harus dihasilkan. Karena penentuan berapa banyak ibu akan menghasilkan ASI sangat bergantung pada tubuh ibu, bayi, dan cara tepat yang digunakan untuk memproduksi ASI setelah bayi lahir.
"Cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda menghasilkan cukup ASI adalah jika bayi Anda bertambah besar, bertambah berat badan, dan tampaknya puas setelah menyusui," sambung dr.Jessica Madden, MD, dokter spesialis anak dan neonatologi dan direktur medis Aeroflow Breastpumps, dilansir Insider.
Lebih lanjut, Madden menjelaskan, tubuh butuh hormon prolaktin untuk memproduksi ASI. Hormon ini meningkat segera setelah melahirkan. Dan tubuh terus memproduksinya sebagai respons dari menyusui.
Tapi, jika tidak kita gunakan, maka hormon itu bisa hilang. Dalam arti, jika kita tidak mulai menyusui dalam bulan pertama setelah melahirkan, kadar prolaktin kembali seperti semula sebelum hamil, dan pada titik itu Bunda akan kesulitan menghasilkan ASI.
"Oleh karena itu, cara terbaik untuk meningkatkan prolaktin setelah lahir adalah sering menyusui atau sesi memompa, setidaknya 8 hingga 10 sesi per hari dalam beberapa minggu pertama setelah kelahiran," kata Madden.
![]() |
Menyambung hal tersebut, dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah Puri Indah, dr.Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, mengatakan, selain prolaktin, hormon yang berperan untuk mengeluarkan ASI adalah oksitosin. Nah, hormon-hormon ini bisa meningkat dengan membuat ibu merasa nyaman dan bahagia.
"Refleks oksitosin akan meningkat bila melihat, mendengar, meraba, dan mengingat bayi," ujar Jeanne, dilansir detikcom.
Jeanne menambahkan, salah satu penyebab produksi ASI menurun adalah karena jarang menyusui bayi. Jadi, sebaiknya dari pukul 6 pagi hingga 22 malam, Bunda rutin menyusui bayi setiap 2 - 3 jam sekali.
"Kalau bayinya tidur, dibangunkan saja. Caranya adalah dengan membuka bedong bayi sehingga bayi merasa dingin. Saat dia bangun, berikan ASI," ujar Jeanne.
Tapi Bunda jangan heran, di hari-hari pertama ASI keluar memang sangat sedikit. Ini sesuai dengan kebutuhan bayi yang juga hanya sedikit mengonsumsi ASI.
Ketika bayi berusia 3 hari, lambungnya hanya sebesar kelereng. Dengan lambung sekecil itu, bayi hanya bisa menampung 3 - 5 ml ASI. Saat bayi berusia 3 - 5 hari, lambungnya sebesar bola bekel. Kemudian di umur 7 hari, lambungnya sebesar bola tenis meja.
"Supaya ASI cepat banyak, ibu harus rutin menyusui. Meski bayi cuma minum 5 - 10 menit, biarkan hingga setengah jam," tegas Jeanne.
Simak juga ragam bentuk lidah bayi tongue tie dalam video ini:
(yun/muf)