
menyusui
9 Penyebab ASI Tidak Keluar di Hari Pertama Bayi Lahir
HaiBunda
Sabtu, 01 Feb 2020 10:25 WIB

Jakarta -
Menjadi ibu baru memang banyak tantangannya. Salah satunya, masalah air susu ibu (ASI) yang tidak keluar di hari pertama bayi lahir.
Padahal ini wajar terjadi pada ibu baru, Bun. Menurut pakar laktasi Christine Griffin, butuh sekitar tiga sampai empat hari ASI keluar kalau Bunda baru melahirkan anak pertama. Namun, jika pernah melahirkan sebelumnya, ASI bisa cepat keluar.
"Ini bisa terjadi karena payudara ibu mengingat apa yang terjadi di kehamilan dan proses melahirkan sebelumnya," kata Griffin, dikutip dari Baby Centre.
Setelah bayi lahir, hormon prolaktin dilepaskan di otak. Prolaktin memberi sinyal kepada tubuh untuk menghasilkan banyak susu untuk bayi yang baru lahir.
Bunda dapat mengetahui kapan ASI mulai diproduksi karena payudara akan mulai terasa penuh dan berat. Pembuluh darah di payudara juga lebih menonjol.
"Pada waktunya, payudara akan memproduksi ASI pertama yang banyak dan zat kental, disebut kolostrum. Anda mungkin harus memperhatikan kebocoran yang mungkin terjadi selama hamil," ujar Griffin.
Melansir dari Very Well Family, ASI pertama yang diterima bayi setelah lahir adalah kolostrum. Kolostrum terkonsentrasi dan diproduksi dalam jumlah kecil, sehingga tidak membuat payudara terasa penuh.
Namun, pada beberapa wanita, kalau lebih dari waktunya ASI tidak keluar, bisa disebabkan beberapa hal. Berikut sebabnya:
1. Mengalami proses persalinan yang sulit
Persalinan yang lama dan menegangkan bisa menjadi pengalaman kelahiran yang traumatis. Selain itu, penggunaan anestesi, pitocin, atau cairan IV yang berlebihan dapat memperlambat produksi ASI.
2. Menjalani operasi caesar
Pembedahan, stres, rasa sakit, dan faktor emosional yang terkait dengan operasi caesar dapat membuat ASI membutuhkan waktu lebih lama untuk keluar. Mulailah menyusui sesegera mungkin setelah operasi caesar dan menyusui.
3. Bayi lahir prematur
Tubuh memang mampu memproduksi ASI pada akhir trimester kedua dan akhir kehamilan, Bun. Namun , stres saat melahirkan prematur dan ketidakmampuan untuk menyusui bayi segera setelah lahir dapat menunda produksi ASI. Gunakan pompa ASI untuk mencoba merangsang produksi ASI.
4. Bayi mengalami kesulitan menyusu
Kemampuan bayi untuk menyusu dapat mengganggu pemberian dan produksi ASI. Bayi baru lahir dengan tongue-tie, bibir sumbing, atau masalah neurologis mungkin tidak dapat melekat dengan baik ke puting.
Jika puting susu rata, terbalik, atau sangat besar, mungkin lebih sulit untuk mulai menyusui. Sebaiknya, minta bantuan dari perawat atau profesional laktasi.
5. Ibu mengidap diabetes
Diperlukan waktu lebih lama untuk memproduksi susu pada ibu yang mengidap diabetes. Penundaan ini bisa disebabkan masalah hormon, tingkat operasi caesar pada ibu diabetes, persalinan prematur, dan pemisahan ibu dan bayi saat lahir.
Untuk mengatasinya, bisa sering letakkan bayi baru lahir ke payudara dan minta ahli untuk memantau untuk memastikan bayi mendapatkan cukup ASI.
6. Memiliki masalah hormonal
Kalau Bunda memiliki gejala hipotiroidisme atau PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) mungkin perlu waktu lebih lama untuk memproduksi ASI. Kita bisa mencoba menyusui bayi setiap dua atau tiga jam setiap saat dan minta dokter anak memantau bayi kita, termasuk berat badannya.
7. Ibu kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan sebelum konsepsi atau selama kehamilan dapat mengganggu produksi ASI setelah melahirkan bayi. Kalau Bunda mengalami ini, teruslah menempatkan si kecil ke payudara untuk merangsang produksi payudara.
8. Ada bagian plasenta tertinggal di rahim
Ketika bagian dari plasenta tertinggal di dalam rahim setelah melahirkan, hal itu dapat mengganggu hormon yang diperlukan untuk produksi ASI. Setelah dokter mendiagnosis dan mengambil sisa fragmen plasenta, hormon akan kembali baik dan tubuh mulai memproduksi ASI.
9. Ibu memiliki kista theca lutein
Kista ovarium penghasil testosteron ini dapat menunda produksi ASI. Ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu setelah melahirkan. Setelah itu, kadar testosteron menurun dan membuat produksi susu dimulai.
Simak juga perlengkapan wajib ibu menyusui, di video berikut:
(ank/rdn)
Padahal ini wajar terjadi pada ibu baru, Bun. Menurut pakar laktasi Christine Griffin, butuh sekitar tiga sampai empat hari ASI keluar kalau Bunda baru melahirkan anak pertama. Namun, jika pernah melahirkan sebelumnya, ASI bisa cepat keluar.
"Ini bisa terjadi karena payudara ibu mengingat apa yang terjadi di kehamilan dan proses melahirkan sebelumnya," kata Griffin, dikutip dari Baby Centre.
Setelah bayi lahir, hormon prolaktin dilepaskan di otak. Prolaktin memberi sinyal kepada tubuh untuk menghasilkan banyak susu untuk bayi yang baru lahir.
Bunda dapat mengetahui kapan ASI mulai diproduksi karena payudara akan mulai terasa penuh dan berat. Pembuluh darah di payudara juga lebih menonjol.
"Pada waktunya, payudara akan memproduksi ASI pertama yang banyak dan zat kental, disebut kolostrum. Anda mungkin harus memperhatikan kebocoran yang mungkin terjadi selama hamil," ujar Griffin.
Melansir dari Very Well Family, ASI pertama yang diterima bayi setelah lahir adalah kolostrum. Kolostrum terkonsentrasi dan diproduksi dalam jumlah kecil, sehingga tidak membuat payudara terasa penuh.
Namun, pada beberapa wanita, kalau lebih dari waktunya ASI tidak keluar, bisa disebabkan beberapa hal. Berikut sebabnya:
1. Mengalami proses persalinan yang sulit
Persalinan yang lama dan menegangkan bisa menjadi pengalaman kelahiran yang traumatis. Selain itu, penggunaan anestesi, pitocin, atau cairan IV yang berlebihan dapat memperlambat produksi ASI.
2. Menjalani operasi caesar
Pembedahan, stres, rasa sakit, dan faktor emosional yang terkait dengan operasi caesar dapat membuat ASI membutuhkan waktu lebih lama untuk keluar. Mulailah menyusui sesegera mungkin setelah operasi caesar dan menyusui.
3. Bayi lahir prematur
Tubuh memang mampu memproduksi ASI pada akhir trimester kedua dan akhir kehamilan, Bun. Namun , stres saat melahirkan prematur dan ketidakmampuan untuk menyusui bayi segera setelah lahir dapat menunda produksi ASI. Gunakan pompa ASI untuk mencoba merangsang produksi ASI.
4. Bayi mengalami kesulitan menyusu
Kemampuan bayi untuk menyusu dapat mengganggu pemberian dan produksi ASI. Bayi baru lahir dengan tongue-tie, bibir sumbing, atau masalah neurologis mungkin tidak dapat melekat dengan baik ke puting.
Jika puting susu rata, terbalik, atau sangat besar, mungkin lebih sulit untuk mulai menyusui. Sebaiknya, minta bantuan dari perawat atau profesional laktasi.
![]() |
5. Ibu mengidap diabetes
Diperlukan waktu lebih lama untuk memproduksi susu pada ibu yang mengidap diabetes. Penundaan ini bisa disebabkan masalah hormon, tingkat operasi caesar pada ibu diabetes, persalinan prematur, dan pemisahan ibu dan bayi saat lahir.
Untuk mengatasinya, bisa sering letakkan bayi baru lahir ke payudara dan minta ahli untuk memantau untuk memastikan bayi mendapatkan cukup ASI.
6. Memiliki masalah hormonal
Kalau Bunda memiliki gejala hipotiroidisme atau PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) mungkin perlu waktu lebih lama untuk memproduksi ASI. Kita bisa mencoba menyusui bayi setiap dua atau tiga jam setiap saat dan minta dokter anak memantau bayi kita, termasuk berat badannya.
7. Ibu kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan sebelum konsepsi atau selama kehamilan dapat mengganggu produksi ASI setelah melahirkan bayi. Kalau Bunda mengalami ini, teruslah menempatkan si kecil ke payudara untuk merangsang produksi payudara.
8. Ada bagian plasenta tertinggal di rahim
Ketika bagian dari plasenta tertinggal di dalam rahim setelah melahirkan, hal itu dapat mengganggu hormon yang diperlukan untuk produksi ASI. Setelah dokter mendiagnosis dan mengambil sisa fragmen plasenta, hormon akan kembali baik dan tubuh mulai memproduksi ASI.
Baca Juga : Bunda, Simak Bahaya Memompa ASI di Toilet |
9. Ibu memiliki kista theca lutein
Kista ovarium penghasil testosteron ini dapat menunda produksi ASI. Ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu setelah melahirkan. Setelah itu, kadar testosteron menurun dan membuat produksi susu dimulai.
Simak juga perlengkapan wajib ibu menyusui, di video berikut:
(ank/rdn)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Bisa Jadi Camilan Sehat! Ini 8 Manfaat Kacang-kacangan bagi Ibu Menyusui

Menyusui
Serba-serbi Peran Hormon Oksitosin dalam Proses Menyusui

Menyusui
5 Kondisi yang Membuat Ibu Sakit Dilarang Menyusui

Menyusui
Cara Lakukan Pijat Oksitosin untuk Bantu Tingkatkan Produksi ASI

Menyusui
Baiknya, Hindari Ucapkan Ini ke Ibu yang Baru Menyusui


7 Foto