Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan tentang Puasa Bagi Ibu Menyusui

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 28 Apr 2020 04:00 WIB

Beautiful mom lying at the back of the baby while the infant is sleeping on the white bed. Asian mother looking at the baby which is her child with love and care.
Ilustrasi ibu menyusui/ Foto: iStock
Jakarta - Saat hamil, puasa kerap dianggap mengkhawatirkan terutama terhadap asupan nutrisi janin. Nah, saat menyusui, puasa pun dianggap bisa menurunkan produksi air susu ibu (ASI).

Apa saja yang perlu diperhatikan tentang puasa bagi ibu menyusui?


Islam sebenarnya masih memberikan kelonggaran bagi ibu menyusui, sama seperti pada ibu hamil. Ya, ibu menyusui boleh tidak berpuasa selama Ramadhan terutama saat ASI masih menjadi satu-satunya asupan nutrisi untuk bayi.

Sebab di waktu tersebut, tubuh Bunda sedang bekerja keras untuk terus memproduksi ASI dengan komposisi terbaik. Sudah pasti diperlukan asupan nutrisi yang cukup, Bun.

Menurut Mahzab Imam Syafi'i, ibu menyusui yang tidak puasa karena khawatir dirinya akan lemas, kelak wajib mengqada puasa. Tapi jika Bunda khawatir juga tentang kesehatan anak, maka fidyah pun perlu dibayarkan.

Menurut situs web kepri.kemenag.go.id, qada puasa dilakukan bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan puasa karena dalam keadaan sakit atau keadaan serupa.

Termasuk juga salah satunya bagi ibu hamil dan ibu menyusui, Bun.

"Wanita hamil dan wanita yang menyusui yang meninggalkan puasa karena khawatir akan janin yang dikandungnya dan anak yang disusuinya, maka dikenai fidyah puasa Ramadhan dengan cara memberi makan orang miskin dengan kadar besar fidyah: 1 mud atau 8 ons, yang jika diuangkan senilai Rp15.000 per hari sebanyak puasa yang ditinggalkan," tulis web tersebut.

Ilustrasi ibu menyusuiIlustrasi ibu menyusui. (Foto: iStock)

Perlu diketahui bahwa tubuh Bunda sebenarnya akan beradaptasi saat berpuasa, ini berarti produksi ASI bisa tetap berlanjut. Dengan catatan, kondisi kesehatan dan status gizi Bunda dalam kondisi prima, ya.

Dikutip dari Baby Centre, perhatikan tanda-tanda dehidrasi yang diperlihatkan tubuh jika Bunda puasa saat menyusui. Misalnya urine berwarna kuning pekat, wajah pucat atau pingsan.

Ini tandanya Bunda dehidrasi dan sebaiknya segera berbuka dengan minum air putih. Ingat, berpuasa memang wajib tapi jika kondisi tubuh tidak memungkinkan dan kesehatan terganggu, sebaiknya jangan dipaksakan.


Simak juga tips atasi lecet saat menyusui dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]




(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda