Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

3 Tahap Perubahan ASI, dari Kolostrum hingga Matang

Ratih Wulan Pinandu   |   HaiBunda

Sabtu, 16 May 2020 13:46 WIB

Young mother breastfeeding at home, bonding with baby child toddler
3 tahap perubahan ASI/ Foto: iStock
Jakarta -

Tahukah Bunda, ASI sudah mulai berproduksi sejak kehamilan. Kematangan ASI juga mengalami perubahan sejak awal kehamilan hingga beberapa minggu pertama setelah bayi lahir.

Perubahan ini sering disebut tahapan atau fase perubahan ASI. Kolostrum merupakan tahapan pertama, ASI transisi tahapan kedua, dan ASI matang di akhir.

Ketika ASI mulai berproduksi, payudara akan tumbuh ke ukuran yang jauh lebih besar. Selama seminggu, sel-sel pembuat susu akan terhubung satu sama lain, menyesuaikan persiapan untuk menyusui. Sekitar dua minggu selanjutnya, akan berubah lagi menjadi ASI transisi.

"Dengan pengiriman plasenta, tingkat hormon progesteron kehamilan ibu mulai menurun dengan cepat," jelas Profesor Peter Hartmann, otoritas terkemuka pada komposisi ASI dari The University of Western Australia dikutip dari laman Madela.

"Ketika progesteron turun, ada peningkatan dalam sintesis ASI dan komposisi ASI yang lebih normal, dan butuh beberapa minggu untuk menjadi ASI matang."

Melansir Very Well Family, pada awalnya ASI dimulai sebagai kolostrum. Pada beberapa hari pertama setelah bayi lahir sudah mulai berubah atau beralih ke ASI. Saat susu matang sudah mulai masuk bercampur sebagai kolostrum.

Selama fase pencampuran atau transisi ini, biasanya payudara Bunda jadi lebih besar dan berat diisi dengan ASI. Banyak wanita mengalami pembengkakan payudara selama masa menyusui. Rasanya mungkin terasa tidak nyaman atau bahkan menyakitkan, tetapi seharusnya tidak lebih dari beberapa hari.

Mother breastfeeding her newborn baby girl. Baby happy while drinking milk from mother's breast. Vintage color tone.3 tahap perubahan ASI/ Foto: iStock

ASI yang sudah matang biasanya berwarna putih, kuning muda, atau bahkan biru. Meskipun, kadang-kadang bisa muncul sebagai warna lain tergantung pada diet dan warna makanan yang Bunda makan. Darah dari dalam saluran susu atau dari puting yang sakit atau pecah-pecah, juga dapat masuk ke dalam ASI.

Jika hal itu terjadi, ASI mungkin akan terlihat berwarna merah muda, cokelat, atau memiliki garis-haris merah di dalamnya. Sedangkan susu matang, mungkin terlihat lebih tipis dan mirip dengan susu krim. atau mungkin terlihat lebih kental.

ASI beku sering nampak kuning dan karena terpisah selama pembekuan, dan berlapis. Bunda juga akan menghasilkan susu yang matang jika menyusui anak kembar atau menyusui dua bersamaan. Namun, jika Bunda memberikan ASI dan susu formula, Anda akan menghasilkan susu yang kurang matang.

Jumlah ASI juga akan berubah seiring dengan pertumbuhan bayi. Ketika bayi berusia 1 bulan, ia mungkin akan menghabiskan 2-3 ons ASI setiap menyusui. Sedangkan Bunda akan menghasilkan 24 ons ASI setiap hari.

Susu matang berubah dalam setiap proses menyusui. Pada awal menyusui, itu dimulai sebagai susu bening, cair, rendah lemah yang dikenal sebagai foremilk. Kemudian, saat menyusui berlangsung maka akan berubah lebih cream, dan mengandung lemak lebih tinggi. Susu ini disebut hindmilk.

ASI matang berubah sepanjang hari. Konsentrasi nutrisi seperti protein, lemak, dan laktosa berbeda di pagi hari dibanding sore hari.

Para ilmuwan sejauh ini mengidentifikasi lebih dari 200 komponen berbeda yang membentuk ASI. Susu matang penuh dengan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua itu yang dibutuhkan bayi Anda untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.

Kandungan ASI akan berbeda sedikit ketika bayi berusia satu bulan dibandingkan dengan ketika bayi Anda berusia 6 bulan atau satu tahun. Perubahan ini tidak berarti bahwa ASI matang tidak lagi berharga bagi bayi Anda setelah 6 bulan atau 1 tahun.

Tapi, itu masih bergizi dan terus memberikan banyak manfaat kesehatan untuk anak yang lebih besar.

Bunda, simak juga yuk cara mencegah kehamilan pada ibu menyusui seperti dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda