Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Tips Menyusui untuk Bunda dengan Diabetes

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 13 Jun 2020 18:22 WIB

Portrait of a young attractive woman breastfeeding a child, holding on her hands, sitting. New born, bonding concept photo, horizontal
Tips menyusui untuk pasien diabetes/ Foto: iStock
Jakarta -

Menyusui menawarkan banyak manfaat kesehatan pada Bunda dan bayinya. Tak terkecuali pada Bunda dengan penderita diabetes sekalipun.

Sebagai orang tua, tentu saja Bunda ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati. Tetapi, sebagian Bunda dengan diabetes sering kebingungan ketika ingin menyusui buah hatinya.

Tentu saja keadaan tersebut mendatangkan kecemasan tersendiri. Kekhawatiran ASI yang tidak berkualitas hingga apakah obat yang dikonsumsinya memengaruhi bayinya turut menghantui.

Dr Prachee Shah, seorang dokter anak dan ahli neonatologi mengatakan bahwa Bunda dengan diabetes seharusnya tetap menyusui. Apalagi, menyusui menawarkan manfaat kesehatan yang tak terhitung banyaknya kepada Bunda dan bayi, terutama pada bayi dengan Bunda penderita diabetes.

Ilustrasi ibu menyusuiTips menyusui bagi pasien diabetes/ Foto: iStock

"Karenanya, jangan berhenti menyusui dan tetaplah menyusui,"ujarnya, seperti dikutip dari laman Indianexpress.

Mengenai insulin atau obat anti diabetes lain yang dikonsumsi apakah memengaruhi bayi, Dr Shah mengatakan bahwa obat-obatan tersebut dapat memengaruhi kadar gula darah pada Bunda. Sebagian dari kandungan obat tersebut tidak memasuk ke ASI, sehingga tidak berbahaya untuk bayi.

Insulin juga berperan penting dalam produksi ASI. Pada diabetes, baik insulin tidak diproduksi (tipe 1) atau gangguan respons terhadap insulin (tipe 2). Mungkin ada beberapa keterlambatan dalam tahap 2 laktogenesis ketika produksi ASI meningkat. Dan hal ini dapat dikelola dengan kontak kulit ke kulit sejak dini dengan bayi, menyusui dini dan sering memonitor bayi dengan cermat.

Melansir Very Well Family, setelah bayi lahir, lakukan kontak skin to skin untuk membuatnya hangat dan membuat bayi tertarik menyusui serta menghindarinya menangis. Kontak ini juga dapat membantu menjaga kadar gula darah bayi.

Kemudian, Bunda juga dapat meminta bantuan konsultan laktasi untuk memastikan kait bayi Bunda untuk menghindari puting sakit. Kejadian sariawan atau mastitits secara signifikan lebih tinggi pada Bunda diabetes yang memiliki puting yang sakit.

Serta, menyusuilah sesegera mungkin setelah melahirkan dan cukup sering. Mulailah menstimulasi suplai ASI dan menjaga kadar gula darah bayi tetap stabil. Jika karena alasan tertentu Bunda tidak dapat menyusui, pastikan untuk memeras atau memompa setiap 2-3 jam hingga Bunda dapat memberika asupan pada bayi untuk merangsang produksi ASI dan mensimulasikan apa yang biasanya dilakukan bayi.

Jika bayi mulai mengalami kesulitan dalam menyusui, ingatlah untuk mencari isyarat lapar bayi dan tetap santai serta fokus. Perlahan, bayi pun akan belajar dari proses tersebut. Jangan lupa pula untuk memerhatikan pola mengisap dan menelan bayi untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik.

Semoga membantu, Bunda!

Simak juga yuk, Bunda, 5 alternatif menyusui seperti contohnya berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda