
menyusui
Benarkah Posisi Menyusui Bisa Bikin BB Bayi Naik? Ketahui Mana yang Terbaik
HaiBunda
Selasa, 28 Nov 2023 08:05 WIB

Daftar Isi
Menaikkan berat badan bayi bagi sebagian ibu mungkin bukan perkara mudah. Berbagai cara pun dicoba termasuk membenahi posisi menyusui. Lantas, apakah posisi menyusui bisa pengaruhi kenaikan BB ya, Bunda?
Kenaikan berat badan bayi memang bervariasi dari satu bayi ke bayi lainnya. Sering kali, banyak juga bayi yang menyusu sesering mungkin tetapi berat badannya tidak terkatrol naik. Hmm, apakah hal ini berkaitan dengan posisi menyusui yang dipilih busui ya, Bunda?
Terkait hal tersebut, sebaiknya Bunda tetap bersikap tenang dalam menghadapinya ya, Bunda. Penting diketahui bersama bahwa dalam beberapa hari pertama setelah melahirkan, sebenarnya berat badan bayi mungkin akan sedikit turun karena mereka membuang urine dan mekonium. Kebanyakan bayi akan kembali ke berat lahirnya pada usia tiga minggu, Bunda,seperti dikutip dari laman Nct.
Penting diingat juga bahwa bayi tidak boleh kehilangan lebih dari 10 persen berat badannya sejak dilahirkan. Jika bayi kehilangan lebih dari jumlah tersebut atau belum kembali normal pada usia tiga minggu, maka Bunda perlu memeriksakannya kepada dokter untuk dicek lebih lanjut.
Posisi menyusui bisa bikin BB bayi naik
Sebenarnya, tidak ada posisi yang paling baik atau terbaik ketika menyusui ya, Bunda. Tidak ada juga cara yang mutlak benar atau salah dalam menggendong bayi untuk disusui. Setiap ibu dan bayi sedianya dapat menemukan posisi yang cocok untuk mereka. Berikut ini beberapa panduan posisi menyusui yang mungkin bermanfaat untuk dicoba ya, Bunda:
1. The cradle hold
Untuk posisi ini, Bunda dapat menopang bayi pada lengan yang berada di sisi yang sama dengan payudara yang ingin digunakan. Dekatkan lengan atas ke tubuh, sandarkan kepala bayi di lekukan siku, dan dukung punggungnya dengan lengan bawah, dan pegang paha bagian bawah atas dengan tangan Bunda seperti dikutip dari laman Healthychildren.
Lengannya mungkin dapat diposisikan melingkari tubuh Bunda atau diselipkan sedikit di bawah tubuhnya agar tidak mengganggu. Setelah ia mendapatkan dukungan yang tepat, putar lengan bahwa Bunda sehingga seluruh tubuhnya mengarah ke Bunda. Panggulnya juga harus menempel pada perut, dadanya menempel pada dada Bunda, dan mulutnya sejajar dengan puting susu.
2. The laid back position
Posisi menyusui ini dilakukan dengan kondisi Bunda setengah bersandar dan bayi berbaring tengkurap di atasnya. Posisi ini sangat berguna bagi ibu yang memiliki refleks let-down yang terlalu aktif atau persediaan ASI yang berlebihan.Â
Biasanya, pertambahan berat badan yang lambat banyak disebabkan berbagai faktor ya, Bunda. Berikut ini diantaranya:
1. Teknik menyusui yang buruk
2. Tidak cukup sering menyusui
3. Tidak menyusui cukup lama
4. Tidak menyusui dari kedua payudara
5. Refleks let-down yang buruk
![]() |
Apa yang dapat dilakukan jika BB bayi tidak bertambah?
Jika bayi belum mendapatkan kembali BB lahirnya dan Bunda senantiasa menyusuinya, Bunda mungkin perlu memberinya lebih banyak ASI. Mungkin, diperlukan juga waktu untuk terbiasa menyusui termasuk mencari dukungan posisi menyusui yang pas sehingga pelekatan dapat maksimal.
Pastikan bayi Bunda tidak tertutup selama menyusui. Bayi yang terlalu tertutup akan merasa hangat dan nyaman. Kecenderungannya pada kondisi bayi tersebut, mereka akan tidur terlalu cepat saat menyusu.
Jika bayi tertidur dalam beberapa menit setelah menyusu, pijat payudara Bunda saat mereka menyusu. Hal ini dapat menyebabkan keluarnya ASI dan memicu kembali proses mengisap pada bayi. Bunda dapat melakukannya dengan mengelus payudara ke bawah dan ke dalam.
Apakah posisi menyusui bisa pengaruhi kenaikan BB?
Memilih posisi menyusui sedianya tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan ibu menyusui sendiri yang membuatnya merasa nyaman. Apa pun posisinya, ada baiknya, Bunda memastikan bayi menyusu dengan benar.
Pertama, pelekatannya harus nyaman bagi Bunda dan bibir bayi mengarah ke luar seperti bibir ikan. Lidah harus berada di bawah payudara dan sejumlah besar jaringan payudara harus berada di mulut bayi, seperti dikutip dari laman Hopkinsmedicine.
Secara umum, hindari juga berganti menyusui. Artinya, menyusui pada satu payudara selama beberapa menit lalu berganti pada payudara lainnya lalu kembali lagi. Hal ini dapat mengganggu bayi untuk mendapatkan ASI yang kaya kalori dalam jumlah yang cukup, yang mana bayi akan mendapat lebih banyak ASI saat ia terus menyusu dengan satu payudara. Namun, strategi peralihan ini terkadang menstimulasi bayi yang mengantuk sehingga ia bangun dan mulai menyusu lagi.
Mengenai posisi menyusui yang nyaman, setiap ibu memiliki pilihan kenyamanan masing-masing ya, Bunda. Ada beberapa posisi yang mungkin bekerja lebih baik daripada posisi lainnya dalam kondisi tertentu pada sebagian ibu dan tidak pada ibu lainnya.
Untuk itu, Bunda dapat mencari berbagai variasi posisi menyusui yang cocok untuk Bunda dan kenyamanan bayi. Dengan menyusui yang nyaman dan pelekatan yang maksimal, dapat mencegah nyeri pada puting, penyumbatan pada saluran susu, dan pengeluaran ASI yang deras. Karena, posisi yang pas dapat menguras area payudara yang berbeda dengan lebih efektif.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda. Tetap semangat mengASIhi, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Â
Â
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
7 Posisi Menyusui Paling Banyak Digunakan, Simak Kelebihan & Kekurangannya

Menyusui
Ini Waktu Paling Tepat untuk Berganti Payudara saat Menyusui agar Produksi ASI Lancar

Menyusui
Posisi Menyusui yang Perlu Dikuasai Bunda di Awal MengASIhi

Menyusui
3 Posisi Menyusui agar Bayi Tenang, Pilih yang Paling Nyaman Yuk Bun

Menyusui
Pengalaman Marsha Natika Menyusui Dua Anaknya Tanpa Begadang


5 Foto
Menyusui
Ryana Dea Menyusui Sang Putra Gavin dengan Gaya Akrobat, Intip Potret Hebohnya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda