Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

6 Cara ASI Berubah Sesuai Kebutuhan Bayi, Ajaib dan Mengagumkan

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 27 Aug 2020 14:52 WIB

Mother breastfeeding her newborn baby girl. Baby happy while drinking milk from mother's breast. Vintage color tone.
6 Cara ASI Berubah Sesuai Kebutuhan Bayi, Ajaib dan Mengagumkan/ Foto: iStock
Jakarta -

Air susu ibu (ASI) begitu spesial, tak jarang orang menyebutnya sebagai liquid gold. ASI dipenuhi kandungan yang baik terdiri dari nutrisi, mineral, dan senyawa bioaktif.

Mungkin Bunda pernah mendengar prinsip supply and demand yang berlaku pada ASI. Ya, jumlah produksi ASI menyesuaikan kebutuhan si bayi. Rupanya, ini tak hanya berlaku pada jumlah ASI saja, Bunda, melainkan kandungan ASI berubah seiring dengan tumbuh kembang bayi.

Ada enam cara ASI berubah sesuai dengan kebutuhan bayi. Apa saja? Berikut paparan lengkapnya:

1. ASI berubah seiring pertumbuhan bayi

Awalnya, payudara menghasilkan kolostrum tebal berwarna kekuningan yang dikemas dengan komponen imunologis yang melindungi bayi. "Ini pada dasarnya seperti vaksinasi pertama pada bayi," kata Taya Griffin, konsultan laktasi bersertifikat internasional, dikutip dari Today's Parent.

Griffin menjelaskan bahwa salah satu penguat kekebalan utama disebut imunoglobulin sekretori A (SIgA), yang melapisi organ dalam dan lapisan saluran pencernaan, pernapasan, dan reproduksi. Setelah memberi bayi tambahan sistem kekebalan awal (dan membersihkan usus mekonium) dalam dua atau tiga hari pertama, ASI berubah lagi dan volumenya meningkat.

ASI yang berubah ini dikenal sebagai susu peralihan, susu ini bertahan kira-kira tiga sampai tujuh hari dan secara bertahap berubah menjadi susu matang dalam waktu dua minggu. ASI matang yang didapat bayi untuk tahun pertama ini tidak jauh berbeda dari kolostrum.

"ASI matang masih memiliki semua sifat yang sama tetapi lebih encer karena untuk volume ASI yang lebih tinggi," kata Ashley Pickett, konsultan laktasi bersertifikat internasional.

2. ASI berubah selama growth spurt dan bayi sakit

Meskipun ASI matang tetap cukup konsisten dalam hal protein, lemak, dan kandungan gulanya selama tahun pertama, ASI cukup responsif terhadap perubahan tingkat mikro karena faktor-faktor seperti pola makan ibu, bakteri dan virus di lingkungan, dan pemberian makan bayi.

Teresa Pitman, pemimpin La Leche League dan salah satu penulis The Womanly Art of Breastfeeding, mencatat bahwa bayi akan sering menyusu selama beberapa hari selama growth spurt, membantu meningkatkan kandungan lemak dalam ASI.

ASI juga bisa berubah saat bayi sakit atau Bunda terkena penyakit. Faktanya, para peneliti percaya bahwa ketika bayi sakit, ia menyampaikan isyarat melalui air liurnya yang mengirimkan sinyal ke tubuh ibunya untuk memproduksi lebih banyak ASI dengan antibodi khusus penyakit. Ajaib, bukan?

3. ASI berubah dari siang ke malam

Menurut para ahli, ASI berubah sepanjang siang dan malam. Banyak ibu menyusui memperhatikan volume ASI yang lebih besar dan lebih cepat pada dini hari.

Menurut Pickett, ini mungkin disebabkan oleh tingkat prolaktin yang lebih tinggi, hormon yang membantu menghasilkan ASI, pada saat itu. ASI yang diproduksi di penghujung hari juga dirancang untuk membantu si kecil beristirahat.

Breastmilk in Breast milk storage bag and heart toy on pink weave rattan basket with white wooden background. Nutrition food for healthy baby with copy space for text.6 Cara ASI Berubah Sesuai Kebutuhan Bayi, Ajaib dan Mengagumkan/ Foto: iStock

4. ASI berubah selama menyusui

Bunda mungkin pernah mendengar bahwa ASI di awal menyusui, disebut foremilk, lebih encer sedangkan susu di akhir yang disebut hindmilk lebih berlemak. Memang benar bahwa lemak dalam ASI meningkat secara bertahap selama menyusui, tetapi bukan berarti ASI hindmilk lebih baik daripada ASI foremilk.

Untuk itu, setiap konselor laktasi pasti mengatakan untuk perhatikan bayi bisa menyusu dengan baik sehingga mendapat foremilk dan hindmilk, Bunda.

5. ASI berubah warna

Ada banyak perbedaan normal dalam hal warna ASI. Ada yang kebiruan, kuning, krem, dan oranye. ASI dalam warna apapun, semuanya baik-baik saja untuk bayi. Namun, satu-satunya perubahan yang perlu diperhatikan adalah ketika ASI berwarna merah muda, merah.

Hal tersebut dapat mengindikasikan adanya darah dalam ASI dari puting. Bisa menjadi pertanda mastitis atau masalah lain yang lebih dalam di payudara.

6. ASI berubah rasa

Makanan yang Bunda makan dapat mengubah rasa ASI. Sebuah studi tahun 2008 yang dirilis dalam jurnal Physiology and Behavior mencatat bahwa rasa mentol bertahan paling lama, sedangkan rasa pisang baru ditemukan hingga satu jam setelah dimakan.

Kemudian sebuah studi tahun 2001 yang diterbitkan di Pediatrics menunjukkan bahwa bayi yang ibunya minum jus wortel selama mereka menyusui tampaknya lebih menyukai sereal rasa wortel daripada sereal biasa.

Efek makanan pada ASI juga dapat memengaruhi indra lain. Sebuah studi tahun 2016 di jurnal Metabolites menemukan bahwa makan bawang putih mentah mengubah bau ASI pada beberapa peserta penelitian.

Simak juga video soal bahaya bayi ASI mengalami sembelit:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda