Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Jangan Khawatir Jika ASI Tak Langsung Keluar Usai Melahirkan, Ini Alasannya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 04 Sep 2020 07:04 WIB

Mothers breastfeed while dating a beautiful golden sunset, golden light shines on the mother and child.
Jangan Khawatir Jika ASI Tak Langsung Keluar Usai Melahirkan, Ini Alasannya/ Foto: iStock
Jakarta -

Sebagian ibu yang melahirkan ada yang dengan cepat mengeluarkan ASI setelah melahirkan, ada pula yang tidak. Soal ini, menurut dokter dan konselor laktasi dr.Maharani Bayu dalam bukunya Pintar ASI dan Menyusui, Bunda tak perlu khawatir.

Yang harus diingat pada setiap ibu hamil, ASI pasti diproduksi sejak kehamilan 20 minggu yang disebut dengan laktogenesis atau pembentukan ASI tahap 1. Kenapa sih ASI tidak dapat keluar pada saat hamil?

"ASI tidak dapat keluar karena ditahan oleh hormon kehamilan yang ada di ari-ari bayi. Saat lahir, ari-ari diambil sehingga hormon dalam tubuh ibu turun, dan ASI pun dapat keluar," tulis Maharani.

Lalu, apakah setelah melahirkan ASI langsung keluar? Menurut Maharani ada jeda sampai sekitar 72 jam pascabersalin karena kadar hormon yang masih tersisa dalam peredaran darah, dan akan habis sampai 72 jam pascabersalin.

Nah, Maharani menyarankan, untuk merangsang ASI keluar lebih cepat, maka lakukan proses skin-to-skin ibu dan bayi dan coba menyusui paling lama setiap dua jam sekali dengan perlekatan benar, Bunda.

"Pada hakikatnya, IMD adalah skin-to-skin, dan interaksi bonding awal ibu dan bayi. Bayi tidur saja di dada ibu, tidak berhasil meraih areola, tidak masalah. ASI tidak harus sampai keluar, bahkan biasanya ASI memang belum keluar," kata Maharani.

Love and motherhoodJangan Khawatir Jika ASI Tak Langsung Keluar Usai Melahirkan, Ini Alasannya/ Foto: iStock

Namun, interaksi awal ini lah yang akan memicu refleks dalam tubuh Bunda untuk memerintahkan produksi dan pengeluaran ASI untuk bayi.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga mengingatkan penting IMD karena kontak seperti itu memberikan stabilitas fisiologis optimal, kehangatan, dan kesempatan untuk mendapat makanan pertama. Kontak kulit ke kulit awal yang baik dapat meningkatkan lama menyusui.

Kenapa Bunda enggak perlu khawatir saat ASI belum juga keluar? Bayi cukup bulan (minimal 37-38 minggu usia kehamilan) sudah dibekali lemak cokelat sebagai penggati metabolisme 'puasa'-nya bayi saat ASI belum keluar.

"Namun, untuk membantu ASI keluar lebih cepat lakukan skin to skin. Ingat ya skin to skin, bukan skin to baju, bukan skin to bedong atau skin to stagen," kata Maharani.

Maharani pun menyarankan coba menyusui dengan perlekatan yang benar 8-12 kali per hari, selama 15-30 menit setiap periode menyusui. Hal ini untuk membangkitkan refleks, memerintahkan badan Bunda memproduksi ASI dan menjalankan tahapan laktogenesis.

Simak juga video tentang drama ASI yang dialami Eriska Rein:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda