
menyusui
20 Fakta Menarik Menyusui, Salah Satunya Areola Berbau Seperti Air Ketuban
HaiBunda
Minggu, 11 Oct 2020 11:02 WIB

Menyusui adalah hal yang natural. Setiap ibu akan memberi makan bayinya dengan air susu yang diproduksi sendiri alias ASI selama enam bulan, bahkan lebih.
Seperti yang Bunda pernah baca, menyusui memiliki berbagai manfaat bagi bayi dan Bunda. Nah, selain manfaat ada juga hal-hal menarik dan tak terduga tentang menyusui.
Apa saja fakta-fakta menarik dan tak terduga tentang menyusui? Berikut faktanya yang telah dirangkum dari berbagai sumber:
1. ASI memiliki antibodi
ASI memiliki antibodi yang meningkatkan sistem kekebalan bayi secara besar-besaran. ASI membantu bayi melawan infeksi virus, bakteri, dan parasit, termasuk infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga, bakteri meningitis, radang paru-paru, infeksi saluran kemih, diare bayi, pilek, dan flu biasa.
Dilansir laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), efek jangka panjang ASI yang bermanfaat bagi bayi ini tidak ditemukan atau bisa direplikasi di susu formula. Oleh karena itu, ASI begitu istimewa ya, Bunda.
2. Menyusui kurangi risiko penyakit berbahaya bagi Bunda
Menyusui mengurangi risiko Bunda terkena kanker ovarium dan payudara, penyakit jantung, dan osteoporosis. Semakin lama Bunda menyusui, semakin tinggi manfaatnya.
Lalu, temuan menarik lainnya yaitu menyusui bayi perempuan sebenarnya mengurangi risiko seumur hidupnya terkena kanker payudara sebesar 25 persen. Nah, selain risiko penyakit berbahaya, menurut WHO, menyusui juga bisa kurangi risiko depresi pasca melahirkan.
3. Menyusui bisa membuat Bunda cepat sembuh usai melahirkan
Menyusui membantu Bunda sembuh lebih cepat setelah melahirkan. Menyusui bisa membantu rahim Bunda kembali ke ukuran sebelum kehamilan lebih cepat.
Selain itu, menyusui juga mengurangi perdarahan pasca melahirkan (masa nifas) secara keseluruhan. Perdarahan bisa berkurang ketika bayi melakukan inisiasi menyusu dini (IMD).
4. Menyusui bisa bantu mengembalikan berat badan
Dilansir Health Foundation, menyusui dapat membantu Bunda kembali ke berat badan sebelum melahirkan. Rata-rata dibutuhkan 1000 kalori sehari untuk menghasilkan ASI.
Untuk itu, wanita disarankan untuk mengonsumsi 500 kalori ekstra sehari. Penting untuk mengonsumsi kalori ekstra tersebut atau Bunda benar-benar bakal menjadi sangat lapar.
5. Ukuran payudara bukan masalah
Ukuran cup bra atau payudara tidak ada hubungannya dengan kapasitas penyimpanan susu Bunda. Hormon menyusui lah yang memicu kelenjar susu untuk mengeluarkan susu.
Jadi, kecil besar sama sekali tidak ada hubungannya dengan pasokan ASI ya, Bunda. Tak perlu khawatir kalau payudara Bunda kecil, yang penting ASI lancar.
6. Payudara bisa jadi lebih miring
Ibu menyusui tidak ada yang memiliki payudara simetris. Akan tetapi, mungkin menjadi lebih miring selama menyusui jika bayi selalu menyukai satu sisi.
Meskipun tidak simetris, misalnya besar sebelah, ini sama sekali tidak memengaruhi pasokan ASI Bunda di masing-masing payudara. Kedua payudara masih dapat memenuhi kebutuhan bayi.
7. Durasi bayi menyusu tidak menentu
Bayi baru lahir membutuhkan waktu 5 sampai 40 menit (kadang-kadang bahkan lebih lama) untuk menyusu. Lalu, rata-rata, bayi hanya mengeluarkan 67 persen ASI yang tersedia. Ya, mereka makan sampai kenyang, bukan sampai payudara dikosongkan.
8. Rasa ASI seperti susu sapi rasa vanila?
Dilansir Today's Parents, ASI rasanya seperti susu sapi, tetapi lebih memiliki aroma kacang, lebih manis, dan hampir seperti vanila. Menariknya, rasa susu ASI foremilk dan hindmilk ini berbeda, Bunda.
Rasa foremilk seperti yang tadi disebutkan yaitu susu sapi dan beraroma vanila. Sementara, hindmilk (di akhir sesi menyusui) lebih lembut, dan lebih creamy.
9. ASI bikin bayi mengantuk
Mungkin Bunda seringkali menemukan si kecil tertidur lagi usai menyusui. Rupanya ASI memang bikin bayi mengantuk.
Ya, ada hormon serotonin di dalam ASI yang membuat si kecil cepat mengantuk dan tertidur usai menyusui. Akan tetapi, sebelum ditidurkan jangan lupa disendawakan ya, Bunda.
10. ASI bisa berubah warna
Tidak seperti susu sapi yang flat berwarna putih, ASI bisa berubah warna, lho. Dimulai dari kolostrum yang menyebabkan ASI berwarna kekuningan, lalu jika Bunda makan sayuran hijau bisa membuat ASI berwarna hijau.
Kemudian, makanan yang mengandung beta karoten juga bisa membuat ASI berwarna oranye. Jika Bunda makan bervariasi, maka ASI bisa berubah warna sesuai dengan yang Bunda makan.
![]() |
11. Menyusui bikin otak Bunda bahagia
Memproduksi ASI bisa menghabiskan 25 persen energi tubuh, sementara otak hanya digunakan 20 persen sebagai perbandingan. Meski demikian, menyusui bisa membuat otak Bunda bahagia.
Saat Bunda menyusui, otak melepaskan prolaktin dan oksitosin (hormon cinta) yang membantu Bunda terikat dengan bayi. Makanya, menyusui adalah momen yang tidak terlupakan ya?
12. Payudara kanan cenderung produktif
Hampir 75 persen dari semua ibu, menghasilkan lebih banyak ASI di payudara kanan mereka. Ini berlaku baik ibu yang normal maupun kidal. Ini mungkin salah satu faktor yang membuat payudara Bunda asimetris setelah menyusui.
13. ASI berubah kandungan seiring bayi tumbuh
Tubuh Bunda terus menerus membuat susu yang sempurna untuk bayi. ASI mengubah profil nutrisinya saat bayi tumbuh. Ya, ASI yang dibuat untuk anak usia 3 bulan berbeda dengan yang dibuat untuk anak usia 9 bulan.
ASI bahkan dapat berubah dari hari ke hari. Misalnya, kadar air dapat meningkat selama cuaca panas dan bayi mual untuk memberikan hidrasi ekstra.
14. Menyusui cegah risiko SIDS
Bayi yang disusui berisiko lebih rendah mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Seperti yang Bunda tahu, SIDS adalah mimpi buruk bagi semua orang tua.
SIDS bisa terjadi pada anak di bawah 1 tahun. Untuk itu, skin-to-skin saat menyusui dan terus menjaga bayi adalah salah satu upaya pencegahan.
15. Payudara bisa deteksi perubahan suhu tubuh bayi
Payudara Bunda dapat mendeteksi fluktuasi suhu tubuh bayi, bahkan satu derajat, lho. Kemudian, tubuh Bunda akan menyesuaikannya untuk memanaskan atau mendinginkan bayi sesuai kebutuhan. Inilah salah satu alasan kontak skin-to-skin di masa-masa awal sangat penting.
16. Menyusui kurangi risiko gigi berlubang pada bayi
Menyusui bisa mengurangi risiko bayi memiliki gigi berlubang di kemudian hari. Menyusui dapat menurunkan kemungkinan mereka membutuhkan kawat gigi sebagai anak. Berbeda dengan dot atau empeng yang justru membuat mereka butuh kawat gigi.
17. Puting Bunda punya banyak lubang
Menurut konsultan laktasi Rachel O'Brien, IBCLC, puting Bunda memiliki lebih dari satu lubang di dalamnya. ASI keluar dari 5-15 atau lebih lubang yang berbeda di setiap puting.
"Seperti dot botol dan lebih seperti kepala sprinkler di selang taman. Atau kepala pancuran dalam hal ini," tulis Rachel O'Brien di laman pribadinya.
18. Bayi tidak mengisap ASI dari payudara
Bayi tidak benar-benar mengisap ASI dari payudara. Ketika bayi menyusu dengan benar, mereka mengangkat lidah mereka untuk menciptakan ruang hampa saat mereka memijat susu keluar dari payudara dan masuk ke mulut. Otot-otot di lidah mereka berputar dari depan ke belakang untuk membantu mengeluarkan susu dari saluran susu.
"Hal ini dapat Anda rasakan jika Anda memasukkan jari (bersih!) Ke dalam mulut bayi yang disusui dan merasakan gerakan lidah mereka saat mereka 'mengisap,'" ujar O'Brien.
19. Areola berbau seperti air ketuban
Benjolan kecil di bagian areola (bernama kelenjar montgomery) mengeluarkan minyak yang berbau seperti cairan ketuban. Benjolan itu menjadi lebih besar dan aroma itu benar-benar membantu bayi baru lahir menemukan puting setelah mereka lahir.
"Karena mereka tertarik pada aroma yang sudah dikenal, kelenjar montgomery cenderung terletak di bagian areola yang sama tempat hidung bayi duduk saat menyusu," tulis O'Brien.
20. Ingin stok ASI perah melimpah? Lakukan hal ini
Untuk memiliki stok ASI perah yang melimpah, waktu terbaik untuk memompa adalah sekitar satu jam setelah bayi menyusu di pagi hari.
Jika Bunda mengalami masalah dalam memompa, lakukan yang terbaik untuk menarik napas dalam-dalam. Selain itu, melihat foto atau video bayi juga dapat membantu melancarkan aliran ASI.
Simak juga tips memperbanyak ASI saat menstruasi:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Bila ASI Rendah Zat Besi, Apakah Busui Perlu Konsumsi Suplemen?

Menyusui
Jangan Berlebihan ya, Ketahui Risiko bila Busui Terlalu Banyak Melahap Durian

Menyusui
Adakah Makanan Ibu Menyusui yang Tak Disukai Bayi dan Membuatnya Rewel?

Menyusui
6 Cara agar Produksi ASI Stabil, Nomor Satu yaitu Rajin Menyusui

Menyusui
Kandungan Gula di ASI Bisa Pengaruhi Tinggi dan Berat Badan Anak?


5 Foto
Menyusui
Lesty Kejora hingga Dinda Hauw, 5 Artis ini Jalani Ramadan sebagai Ibu Menyusui
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda