Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

6 Cara Meningkatkan Produksi ASI Usai Melahirkan Bayi Prematur

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 08 Nov 2020 12:26 WIB

A mother holds the tiny hand of her premature baby in hospital
Ilustrasi Cara Meningkatkan Produksi ASI Usai Melahirkan Bayi Prematur/ Foto: Getty Images/iStockphoto/brazzo
Jakarta -

Seperti yang Bunda tahu, ASI memiliki peran penting dalam tumbuh kembang bayi, terlebih untuk bayi prematur. Peran penting dari ASI untuk bayi prematur pun telah dibuktikan oleh beberapa penelitian.

Dalam penelitian, para ilmuwan di Oxford University mencoba mencari tahu apakah menyusui membuat perbedaan berarti bagi perkembangan bayi. Dari 102 partisipan yang dilibatkan, terlihat bahwa bayi prematur yang diberi ASI memiliki ventrikel atau ruang besar di jantung hampir 10 persen lebih besar, daripada bayi yang diberi susu botol.

Selain itu, hati bayi prematur yang disusui ASI juga berdetak lebih kencang. ASI juga memiliki faktor pertumbuhan, enzim, serta antibodi agar bayi prematur bisa tumbuh dengan normal dan sehat.

"Menyusui dapat menjadi salah satu cara yang dapat meningkatkan perkembangan jantung," kata dr.Adam Lewandowski dan rekannya di Oxford Cardiovascular Clinical Research Facility, dikutip dari Telegraph.

Melihat manfaat ASI yang sangat besar, penting untuk mendukung para Bunda untuk menyusui bayinya. Sayangnya beberapa ibu yang melahirkan prematur masih belum memproduksi ASI secara optimal, Bunda. Untuk meningkatkan produksi ASI usai melahirkan prematur, berikut caranya menurut Dr. dr.Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) dalam bukunya ASI untuk Bayi Prematur:

1. Perah ASI secara rutin sebanyak 8-12 kali setiap hari, termasuk pada malam hari sebelum tidur.

2. Selalu pastikan pengosongan payudara. Caranya lanjutkan memerah selama 2 menit sejak tetes ASI terakhir, sehingga menstimulasi produksi ASI selanjutnya.

3. Pemijatan payudara sebelum dan sesudah pemerahan, untuk meningkatkan jumlah dan kandungan lemak ASI.

4. Kontak kulit-ke-kulit (skin-to-skin) antara ibu dan bayi melalui kangaroo mother care (KMC). Sebagai catatan, cara ini bisa dilakukan apabila kondisi bayi prematur stabil.

5. Penuhi asupan nutrisi Bunda, termasuk kebutuhan cairan, karbohidrat, lemak baik, protein, vitamin, dan mineral.

6. Minta bantuan konsultan ASI, perawat atau dokter, apabila volume ASIP terus-menerus menipis.

Simak juga tips memperbanyak ASI saat menyusui dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda