Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

3 Bahaya Beri Air Putih pada Bayi 0-6 Bulan, Bisa Rusak Ginjal hingga Otak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 19 Nov 2020 11:07 WIB

Mother give baby water from baby bottle, baby likes it
3 Bahaya Beri Air Putih pada Bayi 0-6 Bulan, Bisa Rusak Ginjal hingga Otak/ Foto: iStock

Di awal kelahiran bayi, para Bunda berjuang untuk bisa memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif. Tujuannya tentu agar kebutuhan nutrisi si kecil tercukupi. Apalagi, ASI menjadi satu-satunya sumber asupan makanan yang boleh diberikan pada bayi di awal kelahirannya.

Seperti yang kita tahu, bahwa memberikan air susu ibu (ASI) pada bayi berusia 0 sampai 6 bulan sangat dianjurkan, Bunda. Pemberiannya pun harus hati-hati karena sistem pencernaan anak belum sempurna.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa bayi yang disusui tidak memerlukan air tambahan. Sebab, ASI mengandung lebih dari 80 persen air dan menyediakan cairan yang dibutuhkan bayi.

Menurut dokter anak, Stephen R. Daniels, M.D., Ph.D., memberi air putih pada bayi di bawah 6 bulan bisa mengganggu kemampuan tubuhnya untuk menyerap nutrisi dalam ASI. Air putih juga dapat menyebabkan perut bayi terasa kenyang dan mengekang keinginannya untuk makan.

"Secara umum, bayi tidak boleh minum air putih sampai berusia sekitar 6 bulan. Sampai saat itu, dia mendapatkan semua hidrasi yang dibutuhkan dari ASI, bahkan dalam cuaca yang panas," kata Daniels, dilansir Baby Center.

Pada kasus tertentu, bayi boleh diberikan air putih sesuai saran dokter. Contohnya, saat bayi terkena flu perut (gastroenteritis), dokter mungkin menyarankan pemberian cairan elektrolit, seperti Pedialyte atau Infalyte untuk mencegah dehidrasi.

Jadi bukan sembarangan memberi air putih, hanya karena takut si kecil kehausan atau khawatir ASI Bunda tidak mencukupi kebutuhan si kecil ya. Bahkan, saat bayi menangis pun jangan beranggapan karena dia kehausan dan kekurangan ASI.

Lalu apa saja bahaya bayi di bawah 6 bulan diberi air putih usai menyusu ASI? Klik NEXT untuk penjelasan lengkapnya ya.

Simak juga tips memperbanyak ASI saat menyusui, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Chow Yun Fat dan istri

Air Putih Bisa Merusak Ginjal Bayi

Mother give baby water from baby bottle, baby likes it

3 Bahaya Beri Air Putih pada Bayi 0-6 Bulan, Bisa Rusak Ginjal hingga Otak/ Foto: iStock

Memberikan air putih pada bayi 0 sampai 6 bulan usai menyusu ASI bisa berbahaya. Dilansir buku Mitos & Fakta Seputar Kehamilan dan Persalinan oleh Essie Laksana, berikut 3 bahayanya:

1. Infeksi bakteri

Pemberian air putih pada bayi 0 sampai 6 bulan berisiko membuat bayi terinfeksi jika air yang diminum tercemar. Infeksi umumnya ditandai dengan bayi sering buang air besar hingga belasan dan puluhan kali dalam sehari.

2. Gangguan otak bayi

Ginjal bayi 0 sampai 6 bulan belum berfungsi baik, Bunda. Jika diberi air putih, air seni akan membawa serta elektrolit dalam darah, seperti natrium. Bayi yang kekurangan zat ini bisa berisiko mengalami kejang.

Semakin banyak elektrolit terbuang, semakin berisiko bagi si kecil. Organ tubuh, seperti jantung, ginjal, paru, dan otak, bisa terganggu. Gejala yang dirasakan seperti penurunan suhu tubuh hingga kejang-kejang.

3. Merusak ginjal

Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan atau elektrolit dalam tubuh, misalnya natrium, kalsium, dan lainnya. Pada bayi usia 0 sampai 6 bulan, fungsi ginjal sebagai pengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh belum sempurna.

Bayi yang diberikan air putih bisa menyebabkan kelebihan air atau 'keracunan' air. Cairan yang masuk tidak bisa diseimbangkan dengan yang dikeluarkan.

Air putih yang dikonsumsi bayi juga bisa membuat tubuhnya melepaskan sodium, mineral untuk proses metabolisme tubuh. Kehilangan sodium dapat memengaruhi aktivitas otak dan membuat si kecil mengalami gejala suhu tubuh rendah, wajah membengkak, dan kejang-kejang.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda