Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

7 Tips Aman Menyusui saat Busui Mengalami Milk Blister

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 25 Nov 2020 07:58 WIB

Ibu menyusui
Ibu menyusui/Foto: iStock
Jakarta -

Milk blister merupakan bintik-bintik putih seperti jerawat atau luka lepuh yang muncul di area puting payudara ibu menyusui, Bunda. Biasanya ini terjadi ketika ada sedikit kulit yang tumbuh, menutupi lubang saluran air susu ibu (ASI), dan menumpuk di belakangnya.

Perawat bersertifikat Donna Murray mengatakan bahwa ibu menyusui bisa mengalami milk blister. Kondisi tersebut bisa disebabkan karena berbagai alasan.

"Milk blister bisa menyakitkan, dan bisa mengganggu proses menyusui," katanya, dikutip dari Very Well Family.

Tampilan milk blister seperti titik putih, bening, atau kuning. Terkadang milk blister dapat menimbulkan rasa sakit, dan nyeri yang cenderung terfokus pada titik tersebut. Milk blister sendiri dapat menetap selama beberapa hari atau minggu, kemudian akan sembuh secara spontan saat kulit dari area yang terkena terkelupas.

Mengutip Kelly Mom, milk blister tidak sama dengan luka lecet pada puting susu yang terjadi karena gesekan. Jenis ini terkadang dapat timbul berwarna merah atau coklat, dan disebabkan odari pelekatan atau isapan bayi yang tidak benar atau tepat.

Penyebab lainnya, karena bayi mengisap payudara dengan dangkal, menyusui dengan posisi dan sudut yang salah, terlalu banyak ASI yang diproduksi, adanya jamur atau infeksi bakteri, dan mengenakan bra terlalu ketat sehingga menyebabkan puting payudara tergesek.

Tips menyusui dengan milk blister

Meski masalah ini dapat teratasi dan membaik dengan sendirinya, namun tetap saja milk blister menjadi hal yang mengganggu karena menimbulkan rasa sakit saat menyusui si kecil, Bunda.

"Ini bisa menyakitkan, dan bisa mengganggu proses menyusui," kata Donna Murray.

Meski mungkin terasa sakit, tetapi tetap aman untuk terus menyusui. Berikut 10 tips menyusui bagi ibu yang mengalami milk blister:

1. Jangan pecahkan milk blister

Bintik-bintik putih pada puting terkadang membuat ibu menyusui tergoda untuk memecahkannya, padahal bisa dibiarkan saja hingga semuanya sembuh dengan sendirinya.

"Setelah Anda mengetahui dari mana asal gesekan yang menyebabkan milk blister Anda dan menghilangkannya, maka akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu seminggu," ujar Donna Murray.

Apabila ibu menyusui mencoba untuk menghilangkannya dengan cara tersebut, maka penyembuhan milk blister ini akan memakan waktu lebih lama lagi. Resiko terburuknya, milk blister mungkin akan memburuk hingga membuat kulit jadi terbuka, dan mengakibatkan infeksi.

2. Periksa cara pelekatan bayi

Penting untuk memastikan agar si kecil melakukan pelekatan dengan tepat dan benar, Bunda. Jika milk blister ini memang terjadi karena pelekatan yang tak benar dan tidak diperbaiki, maka ini tak dapat hilang dan akan terus kembali.

3. Menyusui dengan payudara lain

Apabila milk blister yang dialami menimbulkan rasa nyeri pada salah satu payudara, maka bayi dapat diberi ASI dengan payudara lainnya terlebih dahulu.

Biasanya rasa sakit ini terjadi karena isapan bayi di awal menyusu lebih kuat, Bunda. Setelah si kecil menyusui untuk sementara waktu pada payudara lain, maka daya isapnya akan berkurang dan bisa dialihkan pada payudara yang terasa sakit akibat milk blister.

4. Ubah posisi menyusui

Cobalah untuk selalu mengubah posisi setiap kali menyusui si kecil, Bunda. Perlu untuk diketahui, ini berguna agar mulut bayi akan berada di tempat yang berbeda di payudara dengan melakukan perubahan posisi, yang artinya satu area tidak akan mendapatkan semua tekanan, dan gesekan. Selain itu, mengubah posisi juga dapat mengurangi tekanan pada area milk blister, dan dapat membantu mengurangi rasa sakit saat menyusui.

5. Gunakan obat nyeri yang aman

Jika Bunda tak dapat menyusui akibat rasa sakit yang ditimbulkan, maka cobalah untuk konsultasi pada dokter atau ahli laktasi. Dengan begitu, Bunda akan diberi resep obat yang aman untuk dikonsumsi selama masa menyusui seperti ibuprofen atau acetaminophen. Obat ini sebaiknya dikonsumsi satu jam sebelum menyusui untuk mengurangi rasa sakit.

6. Perhatikan tanda-tanda infeksi

Jika milk blister dirasa telah menyebabkan rasa sakit yang hebat, semakin parah, atau terlihat adanya tanda-tanda infeksi, maka segera hubungi penyedia layanan kesehatan untuk mendapat perawatan yang tepat. Berikut tanda-tanda infeksi payudara akibat milk blister:

  • Payudara bengkak, merah, lembut, dan hangat saat disentuh
  • Mengeluarkan cairan selain ASI dari puting seperti nanah atau darah
  • Secara umum tubuh merasa sakit atau mengalami gejala flu seperti malaise, demam, dan menggigil.

7. Pompa jika tidak bisa menyusui

Apabila Bunda harus berhenti menyusui untuk sementara waktu sambil menunggu payudara sembuh, maka perlu pastikan untuk memompa ASI untuk terus diberikan pada bayi serta menjaga suplainya tetap terjaga.

Selain itu, saat memompa ASI Bunda juga perlu untuk memastikan flensa payudara atau pelindungnya pas dan jangan mengatur tingkat isap pompa terlalu tinggi. Jika cara yang digunakan salah, dapat menyebabkan lecet dan kerusakan jaringan payudara sehingga semakin mengiritasi payudara yang sudah melepuh, dan nyeri.

Bagaimana cara mengobati milk blister?

Selain menunggu sembuh dengan sendirinya, milk blister juga dapat diobati dengan beberapa cara. Mengutip dari Parenting Firstcry, berikut beberapa tindakan yang disarankan untuk mengobati milk blister:

Perawatan medis

Bunda bisa mengunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Dalam perawatannya, dokter mungkin akan menggunakan jarum bedah yang disterilkan untuk menghilangkan pertumbuhan kulit ekstra pada saluran susu. Setelah kulit ekstra dikeluarkan dari saluran, maka ASI akan mulai mengalir dengan lancar seperti sebelumnya.

Sebagai alternatif, dokter mungkin juga dapat meresepkan antibiotik topikal atau salep untuk menghilangkannya dan menjaga kelembapan puting. Untuk obat yang dikonsumsi, Bunda mungkin akan meminumnya selama 5 hingga 7 hari. Selain itu, penting juga untuk mengatakan pada dokter bahwa Bunda masih menyusui, dan akan tetap menyusui saat akan diberi obat.

Pengobatan ala rumahan

Pastikan agar Bunda tetap menyusui bayi sesering mungkin agar suplai ASI tetap mengalir. Ini karena gerakan menghisap bayi dapat membantu merangsang produksi ASI dan menjaga alirannya tetap lancar karena terus-terusan dilalui ASI, sehingga milk blister pun dapat dihilangkan.

Cara lain yang dapat dilakukan, yakni dengan menggosok atau memijat puting dengan lembut setelah mandi untuk melepaskannya. "Jika cara tersebut tak berhasil, tidak perlu dipaksakan," ungkap Donna Murray.

Selain itu, Bunda juga bisa mengompres puting susu dengan air hangat selama 15 menit, lalu tepuk kulit payudara dengan lembut hingga kering sebelum menyusui. Cara lainnya, rendam kapas ke dalam minyak zaitun, dan meletakkannya di puting payudara sebelum mengenakan bra, atau berendam air hangat dengan air campuran garam Epsom sebanyak 3-4 kali sehari.

Semoga informasi ini berguna dan dapat membantu Bunda menyusui si kecil meski mengalami milk blister, ya.

Banner Andy LauBanner Andy Lau/ Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Bunda, simak juga cara menghindari masalah menyusui mastitis, seperti yang dialami oleh Citra Kirana dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda