Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

7 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Pompa ASI Elektrik

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 24 Mar 2021 11:29 WIB

Ilustrasi pompa ASI elektrik
Ilustrasi pompa ASI elektrik/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Shavel Ludmila

Demi membantu proses memerah air susu ibu (ASI), pompa ASI dapat menjadi  salah satu alat bantu. Selain manual, kini pompa ASI elektrik juga sudah semakin banyak dipilih.

Penggunaan pompa ASI elektrik biasanya lebih diutamakan jika suplai ASI Bunda rendah, sementara rutinitas hariannya jauh dari bayi sepanjang hari. Dengan demikian, diperlukan proses pemompaan yang cepat dan efisien.

Dibandingkan dengan pompa ASI manual, pompa ASI elektrik memiliki harga yang lebih tinggi. Maka dari itu, perlu lebih cermat dalam memilih sebelum membeli atau menyewanya. Sesuaikan dengan kebutuhan, ya.

Nah, fitur apa saja yang perlu diperhatikan saat hendak memilih pompa ASI elektrik? Berikut ulasannya untuk Bunda:

1. Baterai dan daya listrik

Pompa ASI elektrik ada yang dapat dioperasikan dengan baterai atau ada juga yang harus selalu dipasang ke stop kontak selama penggunaan. Tentu ini menjadi salah satu pertimbangan penting ya, Bunda.

Jika Bunda akan lebih sering memompa ASI di mana saja secara fleksibel (misalnya di mobil atau di tempat tidur saat bayi terlelap), lebih baik memilih pompa ASI elektrik dengan baterai.

Sementara itu, kelebihan pemilihan pompa ASI elektrik dengan daya listrik yakni Bunda tidak perlu khawatir kehabisan baterai dan bisa digunakan lebih lama dalam sekali waktu.

2. Ukuran corong

Corong pada pompa ASI merupakan bagian yang menutupi payudara. Perhatikan kecocokan ukuran corong agar tetap nyaman dan aliran ASI lebih efisien. Penelitian di Inggris pada ibu dengan bayi prematur melaporkan bahwa mereka memerah lebih banyak ASI ketika proses memompa terasa lebih nyaman.

3. Kecepatan dan daya isap

Beberapa pompa ASI elektrik memiliki kecepatan mengisap yang lebih cepat pada awal sesi pemompaan. Teknik ini meniru kecepatan mengisap yang digunakan bayi untuk memicu refleks let-down. 

Kemudian saat ASI sudah mengalir, Bunda dapat mengatur pompa ASI ke kecepatan yang lebih lambat. Ya, sebaiknya pilih pompa ASI elektrik yang memiliki kecepatan dan daya isap yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Bunda pun bisa lebih mudah menyesuaikan dan menemukan tempo memerah yang lebih nyaman.

4. Efektivitas dan efisiensi

Jika Bunda sepenuhnya bergantung pada pompa ASI untuk merangsang dan mempertahankan produksi ASI (misalnya karena bayi belum dapat menyusu dengan lancar), memilih pompa ASI yang efisien menjadi penting.

Dalam kasus ini, Bunda bisa memilih pompa ASI elektrik dengan jenis hospital-grade. Ukurannya lebih besar dan memiliki daya isap yang lebih efisien. 

Namun jika Bunda hanya akan memompa sesekali, lebih baik pilih pompa ASI yang ukurannya lebih kecil dan praktis penggunaannya. 

5. Double-pump vs single-pump

Pompa ASI elektrik ada yang tersedia dengan pilihan corong tunggal (single-pump) atau ganda (double-pump). Dilansir Mayo Clinic, sesi memompa biasanya berlangsung selama 10 hingga 15 menit. Jika Bunda memiliki waktu yang terbatas untuk memompa, penggunaan pompa ASI elektrik double-pump lebih cocok. 

Penelitian yang membandingkan double-pump dan single-pump menunjukkan bahwa pompa ASI corong ganda menghasilkan lebih banyak susu secara keseluruhan. 

Namun ada kalanya mungkin Bunda hanya butuh memompa satu sisi payudara saja, bukan? Jadi, sesuaikan juga dengan kondisi dan kebutuhan, ya.

6. Pompa ASI elektrik sistem tertutup vs terbuka

Ada pompa ASI dengan sistem terbuka dan ada yang tertutup. Sistem tertutup memiliki penghalang antara mekanisme pompa dan semua bagian yang menampung ASI, sementara pompa ASI sistem terbuka tidak memiliki penghalang ini. 

Tanpa penghalang ini berarti tidak mungkin untuk sepenuhnya mensterilkan semua bagian di dalam sistem terbuka. Akibatnya, bakteri, jamur, atau mikroba lain berpotensi bersentuhan dengan ASI. 

7. Kemudahan dan kenyamanan penggunaan

Pompa ASI yang memiliki banyak bagian-bagian kecil tentu akan lebih sulit untuk dibongkar, dipasang, dan dibersihkan, sehingga kurang efisien. Apabila Bunda akan lebih banyak memompa ASI di tempat kerja, pilih pompa ASI yang ringan dan praktis.

Demikian ulasan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan saat hendak memilih pompa ASI elektrik. Ingat ya, sesuaikan pemilihan dengan bujet, kebutuhan dan kondisi sehari-hari Bunda supaya lebih efisien.

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda