Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bunda Hanya Konsumsi Protein Nabati Saat Menyusui, Apa Dampaknya ke Bayi?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 02 Apr 2021 08:01 WIB

Young parents with baby girl having breakfast in bed
Bunda menyusui penting konsumsi makanan berprotein/Foto: iStock

Mengonsumsi makanan berprotein merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan pasokan ASI. Ini artinya Bunda menyusui perlu meningkatkan jumlah asupan protein harian dari makanan yang Bunda konsumsi setiap harinya. Bagaimana dengan Bunda yang hanya mengonsumsi protein nabati?

Dikutip Baby Gaga, selama kehamilan, protein dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan seluler bayi. Ini juga diperlukan untuk perkembangan plasenta, dan serta ketuban. Selain itu, protein diperlukan untuk menghasilkan sel darah baru, karena volume darah meningkat 50% saat hamil.

Dalam ASI, beberapa vitamin dan mineral membantu bayi menyerap protein dengan lebih baik, dan karena protein sangat penting dari pertumbuhan dan perkembangan otot, memiliki suplai yang cukup dalam tubuh akan membuat pasokan ASI lebih optimal.

Bunda perlu mengonsumsi berbagai makanan berprotein tinggi saat menyusui untuk memenuhi kuota protein harian. Sumber makanan yang kaya protein meliputi: daging tanpa lemak (yaitu daging sapi), ikan dan makanan laut (salmon dan tuna adalah pilihan yang baik), unggas (yaitu ayam dan kalkun), telur, produk susu (termasuk susu, keju, dan yogurt), produk kedelai, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Yang perlu Bunda pertimbangkan selain hanya memenuhi jumlah asupan harian yang direkomendasikan (RDI),  Bunda perlu memastikan mendapatkan "protein lengkap" dari makanan.

Banner zaskia sungkar melahirkan

Apa yang dimaksud dengan "protein lengkap"? Yakni protein terdiri dari komponen yang lebih kecil yang disebut asam amino (12 diproduksi oleh tubuh dan sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan dari makanan). Protein lengkap mengacu pada protein yang mengandung semua dari sembilan asam amino esensial.

Jenis protein lengkap adalah protein hewani (meliputi daging merah, seafood, unggas, susu, dan telur). Kalau Bunda seorang pemakan daging, pasti tidak masalah mengonsumsi protein lengkap setiap hari. Namun, bagaimana Bunda menyusui yang vegetarian atau vegan?

Ini sedikit lebih rumit karena hanya ada beberapa sumber non-hewani yang merupakan protein lengkap, yaitu kedelai, quinoa, dan soba.

Sementara itu, Brian Levine, MD, MS, FACOG, ahli kebidanan dan ginekologi mengatakan Bunda dapat menyusui dan mengikuti pola makan vegetarian, vegan, atau jenis diet serupa lainnya, jika mau, selama Bunda makan berbagai makanan. Termasuk makanan yang difortifikasi, yang sama-sama memberikan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup, seperti vitamin B12, besi, dan seng.  

"Jika kebutuhan nutrisi ini tidak terpenuhi dengan diet Anda, beberapa suplemen makanan mungkin diperlukan," kata Levine.

Lanjut baca halaman selanjutnya, Bunda.

Bunda, coba sontek resep ASI Booster di video ini juga untuk nutrisi tambahan selama menyusui:

[Gambas:Video Haibunda]




SEBERAPA PENTING MENGONSUMSI PROTEIN HEWANI SAAT MENYUSUI?

7 makanan sumber protein selain daging sapi

Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/boggy22

Lebih lanjut, Levine menyebut protein sangat penting saat menyusui. Bunda harus makan dua hingga tiga porsi setiap hari. Tapi, kalau Bunda sama sekali tidak mengonsumsi protein hewani, seperti dengan pola makan vegan, maka Bunda perlu melengkapi dengan makanan yang diperkaya vitamin B12 untuk mencegah bayi (dan Bunda sendiri) mengalami kekurangan vitamin B12.

Bayi yang tidak mendapatkan protein hewani dari ASI akan kekurangan vitamin B12 karena hanya bisa didapatkan dengan mengonsumsi produk hewani. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan hilangnya energi dan nafsu makan, gagal tumbuh pada bayi, dan bahkan mungkin koma.

Sumber makanan yang kaya akan vitamin B12 antara lain kedelai, dan bubuk brewer yeast. Selain itu, kebanyakan makanan dengan protein nabati itu, kata Levine, rendah kalori. Jadi Bunda perlu memastikan bahwa makan dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori harian.

Seorang Bunda menyusui membutuhkan 300 hingga 500 kalori di samping 2.000 kalori sehari yang direkomendasikan untuk wanita. "Anda bisa mendapatkan protein nabati yang cukup setiap hari dengan mengonsumsi kacang-kacangan, lentil, nasi, kacang-kacangan, selai kacang, roti gandum, dan sayuran hijau tua," katanya

Apabila Bunda asupan harian yang direkomendasikan (RDI) untuk wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui adalah 46 gram protein, maka Bunda hamil dan menyusui membutuhkan dua kali lipat jumlah tersebut selama menyusui.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda