
menyusui
Hukum Puasa bagi Ibu Menyusui, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Kamis, 01 Apr 2021 14:24 WIB

Puasa merupakan ibadah yang wajib dijalankan selama bulan Ramadhan. Bagi Bunda yang menyusui, ibadah ini bisa tetap dijalankan ya.
Mengutip Baby Center, tubuh tetap memproduksi ASI meski Bunda memutuskan puasa. Menahan lapar selama waktu yang ditentukan dapat mengurangi kalori, tapi tidak memengaruhi jumlah ASI yang diproduksi.
Setelah tubuh membakar energi dari makanan terakhir, tubuh akan beradaptasi dan menggunakan energi simpanan. Tubuh Bunda akan membakar kalori da simpanan gula darah terlebih dahulu, setelah itu mengubah simpanan lemak menjadi gula darah.
Meski begitu, puasa terkadang bisa membuat perubahan kecil pada kandungan ASI. Kadar beberapa vitamin dan mikronutrien dalam ASI dapat berubah, Bunda.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kadar seng, magnesium, dan kalium akan menurun bila Bunda menjalankan puasa Ramadhan. Namun, kondisi ini bergantung pada simpanan nutrisi dan energi di tubuh ya.
Cadangan tubuh akan habis sebelum memengaruhi ASI dan bayi akan terus berkembang, meski tingkat mikronutrien menurun selama waktu berpuasa.
Dalam hukum Islam, ibu menyusui masuk dalam golongan yang mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa. Ustazah Aini Aryani, LC, mengatakan bahwa Bunda menyusui memang boleh tidak berpuasa Ramadnhan.
Tapi, kalau dia tidak ada kekhawatiran terhadap dirinya dan anak yang disusuinya, maka dia tetap wajib berpuasa. Hal ini juga berlaku bagi ibu hamil, asal tidak ada kekhawatiran dengan janin yang dikandungnya tetap diwajibkan puasa.
"Yang boleh tidak berpuasa bagi wanita hamil dan menyusui adalah kalau ada kekhawatiran atas dirinya, takut lemas, atau takut nanti anaknya keguguran, takut enggak dapat air susu," kata Aini kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Lalu bolehkan Bunda menyusui berbuka puasa di tengah hari? Baca halaman berikutnya ya.
Simak juga cara mencegah mastitis pada ibu menyusui, di video berikut:
HUKUM BAYAR FIDYAH BUNDA MENYUSUI
Hukum Puasa bagi Ibu Menyusui, Bunda Perlu Tahu/ Foto: iStock
Bunda menyusui boleh kok berbuka puasa di tengah hari. Namun, karena rukun puasa mewajibkan kita menahan lapar dan haus dari fajar hingga terbenamnya matahari, maka berbuka di tengah hari tidak dihitung puasa ya.
Bunda wajib mengganti puasa tersebut di hari lainnya. Pengganti puasa atau qodho ini pun enggak bisa dijalankan sembarangan karena ada ketentuannya.
Aini menjelaskan, berdasarkan Mazhab Imam Syafi'i, kalau ibu menyusui tidak berpuasa dengan alasan khawatir terhadap dirinya, lemas, letih, lesu dan segala macam, maka harus mengganti puasanya di hari setelah Ramadhan. Namun, kalau yang dia khawatirkan adalah anaknya, maka konsekuensinya adalah qodho ditambah bayar fidyah.
"Ibunya sih kuat untuk puasa, tapi kata dokter, Anda enggak boleh puasa kalau anak enggak dapat nutrisi yang cukup, maka berpotensi keguguran, maka yang dikhawatirkan anaknya kan?" ujar Aini.
"Dia makan, dia enggak puasa karena khawatirkan anak, atau orang menyusui, dia menyusui enggak lapar, enggak lemas, tapi enggak keluar air susunya, anaknya nangis mulu. Kalau khawatir terhadap anak, maka konsekuensinya adalah qodho plus fidyah," sambungnya.
Dilansir Bimas Islam Kemenag RI, ibu menyusui dapat membayar fidyah sebesar 1 mud atau 8 ons beras per hari sebanyak puasa yang ditinggalkan. Fidyah ini diberikan kepada fakir miskin.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Ibu Menyusui Sebaiknya Puasa atau Tidak? Cek Ketentuannya dalam Islam

Menyusui
5 Cara Memperbanyak ASI Saat Bunda Puasa Ramadhan

Menyusui
ASI Booster Alami untuk Ibu Menyusui yang Puasa Ramadhan

Menyusui
Tips Memenuhi Asupan Nutrisi Ibu Menyusui yang Puasa Ramadhan

Menyusui
Hukum Puasa bagi Ibu Menyusui, Boleh Berbuka di Tengah Hari Asal..


5 Foto
Menyusui
Deretan Bunda Seleb Menyusui di Bulan Ramadhan, Lihat 5 Potretnya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda