HaiBunda

MENYUSUI

Cara Mudah Hitung Kebutuhan Protein Bunda Menyusui, Perbanyak Daging

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 13 Apr 2021 08:18 WIB
Protein ibu menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Wavebreakmedia

Jakarta - Ibu menyusui, penting lho memperhatikan asupan gizi yang masuk dalam tubuh. Enggak cuma untuk kebutuhan si kecil, memenuhi kebutuhan tubuh Bunda juga sama pentingnya untuk diperhatikan. Kalau Bunda kekurangan nutrisi penting dalam tubuh, bisa-bisa lemas, mudah berkunang-kunang, dan membahayakan kesehatan ke depannya.

Seperti yang kita tahu, Bayi mendapatkan semua nutrisi dari ASI yang diberikan sang Bunda. Salah satu yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan protein yang digunakan oleh tubuh untuk memproduksi ASI, dan juga untuk memelihara dan menopang kesehatan bayi yang sedang tumbuh. 

Dikutip dari Baby Gaga, protein merupakan elemen penting dalam ASI, karena itu Bunda harus mengonsumsi banyak protein untuk membantu membangun dan memelihara suplai ASI. 



Pada ibu menyusui, kebutuhan protein harian meningkat secara signifikan. Bunda membutuhkan protein hampir dua kali lebih banyak daripada rata-rata wanita yang tidak menyusui.

Saat hamil, jumlah asupan harian yang direkomendasikan (RDI) protein meningkat menjadi 71 gram per hari, dan kembali meningkat selama menyusui sekitar 20 gram tambahan per hari.  Bunda yang menyusui secara eksklusif juga membutuhkan protein ekstra.



Ini mungkin terlihat banyak, tetapi Bunda bisa mendapatkan protein hewani melalui cara lain yaitu mengonsumsi daging.

Bunda dapat menghitung RDI protein individual dengan menggunakan perhitungan sederhana.  Perhitungannya menggunakan 1,1 gram protein per kg berat badan (atau sekitar 0,5 gram protein per pon berat badan).

Misalnya, seorang Bunda menyusui berat badannya 75 kg berarti membutuhkan sekitar 82,5 gram protein setiap hari. Perhitungannya 1,1 gram x 75kg = 82,5gram

Tapi, ini merupakan panduan sederhana karena Bunda juga perlu mempertimbangkan faktor tambahan, seperti tingkat aktivitas dan spesifikasi kesehatan individu lainnya.

Karena itu, Bunda perlu mengonsumsi berbagai makanan berprotein tinggi saat menyusui untuk memenuhi kuota protein harian.  Sumber yang kaya protein sebagian besar protein hewani yang meliputi daging tanpa lemak (yaitu daging sapi dan babi), ikan dan makanan laut (salmon dan tuna menjadi pilihan yang baik), unggas (yaitu ayam dan kalkun), telur, produk susu (termasuk susu, keju, dan yogurt). Sedangkan protein nabati meliputi produk kedelai, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Brian Levine, MD, MS, FACOG, ahli kebidanan dan ginekologi menjelaskan, pada protein hewani terdapat vitamin B12. Apabila Bunda kekurangan vitamin B12, bayi juga akan kekurangan vitamin karena hanya bisa didapatkan dengan mengonsumsi produk protein hewani.  


Vitamin B12 terutama ditemukan pada ikan, daging, unggas, dan produk susu.  Banyak orang yang menghindari makanan hewani mengalami defisiensi lho, Bunda.

"Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan hilangnya energi dan nafsu makan, gagal tumbuh pada bayi, dan bahkan mungkin koma," kata Levine dilansir Very Well Family.

Nah, buat Bunda bisa diperhatikan ya mulai sekarang asupan apa saja yang dibutuhkan tubuh dan si kecil selama periode menyusui.

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Tips Tingkatkan Produksi ASI

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cerita Artis Shezy Idris Jadi Single Parent, Kini Jualan Donat & Baju Demi Anak

Mom's Life Amira Salsabila

Denada Ajak Sang Putri Aisha Pulang ke Indonesia Pertama Kali Usai 6 Th di Singapura

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Kisah WNI Jadi Guru di Jepang, Sempat Insecure karena Merasa Muridnya Jauh Lebih Pintar

Parenting Annisa Karnesyia

Kapan Anak Tak Perlu Lagi Diantar Sekolah? Ini Kata Pakar

Parenting Triyanisya & Randu Gede

Kopi Decaf Lebih Aman untuk Ibu Hamil, Benarkah?

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Artis Shezy Idris Jadi Single Parent, Kini Jualan Donat & Baju Demi Anak

Kopi Decaf Lebih Aman untuk Ibu Hamil, Benarkah?

Kapan Anak Tak Perlu Lagi Diantar Sekolah? Ini Kata Pakar

Kisah WNI Jadi Guru di Jepang, Sempat Insecure karena Merasa Muridnya Jauh Lebih Pintar

Jenis MPASI Ini Ternyata Bantu Perkembangan Otak & Cegah ADHD Anak, Ini Penjelasannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK