Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

3 Kondisi yang Membuat Busui Disarankan Memompa ASI Lebih Awal

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 30 Apr 2021 15:12 WIB

ASI Perah
3 alasan ibu menyusui harus memompa ASI/ Foto: iStock

Jakarta - Menjadi ibu baru itu artinya harus banyak belajar soal menyusui dan merawat bayi. Meskipun terlihat sepele, nyatanya banyak masalah menyusui yang membuat sebagian Bunda depresi.

Bunda baru butuh perjuangan untuk pelekatan yang benar pada beberapa hari pertama menyusui. Meski Bunda sudah dibantu orang yang berpengalaman. Akhirnya, Bunda memilih memompa agar bayi mendapat cukup ASI. Apa bayi baru lahir sudah bisa diberi ASI perah?


Dr Jack Newman, dokter spesialis anak mengatakan bahwa kebanyakan bayi di awal-awal kelahirannya tak mendapatkan cukup ASI. Hemm, sayangnya hal ini bukan karena ASI Bunda tak cukup. Melainkan, bayi belum cukup pintar untuk mengeluarkan ASI Bundanya. 

Ini yang memunculkan ide memberikan ASI perah di hari-hari pertama Bunda melahirkan. Namun, karena banyak Bunda yang sedikit menghasilkan ASI perah, ketika menggunakan pompa elektrik, Bunda jadi beranggapan tidak bisa memberikan cukup ASI ke bayinya,

"Ini salah. Kerja pompa tidak sama dengan cara bayi menyusu dari payudara ibu. Pelekatan yang baik antara bayi dan payudara ibu bisa membuat ASI keluar jauh lebih banyak dibanding dengan memompanya," jelas Newman dikutip dari bukunya yang berjudul The Ultimate Breastfeeding Book of Answer.

Dan ASI perah yang hanya keluar sedikit ini, kata Newman, membuat Bunda menjadi stres dan khawatir bayinya kurang mendapatkan ASI.  Ini yang makin mempersulit keluarnya ASI. 

Menurut Newman, sebagian besar bayi tidak benar-benar butuh minum pada 24 jam pertama. Sayangnya, Bunda dibuat stres berulang-ulang bahwa penting memberikan bayi kesempatan untuk memulai minum ASI sesegera mungkin setelah dilahirkan.

"Jika bayi dengan alasan apapun tidak minum ASI selama waktu tersebut, tidak ada alasan untuk panik dan membawa susu formula atau memilih menyusui melalui jari," Newman menambahkan.

Newman berpesan agar Bunda tak menyerah jika belum menghasilkan ASI perah yang banyak. Pada hari-hari pertama, banyak Bunda yang lebih banyak menghasilkan ASI perah dengan menggunakan tangan dibanding pompa elektrik. Kalau Bunda belum berhasil memerah ASI, bukan berarti jumlah ASI Bunda di kemudian hari bakal mengkhawatirkan.

Sementara itu, Lori J. Isenstadt, IBCLC, RLC, konsultan laktasi dan pemilik All About Breastfeeding, layanan konsultasi laktasi di Peoria, Arizona, mengatakan ada beberapa kondisi yang mengharuskan Bunda mulai memompa ASI dan memberikan AS perah ke bayi lebih awal.

Informasi lebih lengkap simak di halaman berikutnya.

Bunda, simak nih pelekatan menyusui yang benar seperti dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



 


KONDISI YANG MEMBUAT BUNDA HARUS MULAI PUMPING

Manual breast pump, mothers breast milk is the most healthy food for newborn baby. Happy mother with baby at background

3 alasan ibu menyusui harus memompa ASI/ Foto: iStock

Kondisi yang Mengharuskan Bunda Pompa ASI Lebih Awal:

1. Jika bayi lahir prematur atau memiliki masalah kesehatan 

 “Alasan No. 1 saya menyarankan ibu baru mulai memompa ASI adalah jika bayi tidak dapat menyusu, lahir prematur, memiliki masalah kesehatan, berada di NICU atau harus berpisah dari ibu,” kata Isenstadt dilansir The Bump.

2. Jika berat badan bayi turun terlalu banyak

Apabila bayi tidak bisa mendapatkan cukup ASI dari menyusui, "Memompa akan memungkinkan ibu memberi susu botol pada bayi dengan ASI untuk menghilangkan penurunan berat badan yang berkelanjutan," katanya.

3. Bunda harus kembali bekerja

“Saya menyarankan agar ibu mulai memompa dan menyimpan ASI sekitar tiga minggu sebelum dia kembali bekerja,” kata Isenstadt.

“Ini akan memberinya waktu yang dibutuhkan untuk menyimpan cukup susu untuk beberapa hari pertamanya kembali bekerja."

Apabila Bunda bersiap untuk kembali bekerja, mulailah memompa ASI sekitar dua kali sehari.  Selalu memompa segera setelah bayi disusui.

"Jika Anda memompa terlalu dekat dengan menyusui berikutnya, bayi kemungkinan akan frustrasi dengan volume yang rendah, yang akan mengakibatkan sesi menyusui yang buruk," kata Isenstadt.

Setelah Bunda kembali bekerja, cobalah memompa ASI setiap tiga jam.  Jika bayi memerlukan tiga botol saat Bunda sedang bekerja, pompa tiga kali saat Bunda keluar rumah. Jika bayi mengambil empat botol saat Bunda pergi, pompa empat kali selama shift kerja.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda