Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Tak Bisa Lama-lama, Ketahui Batas Waktu Ketahanan ASI Perah di Suhu Ruang

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 23 Mar 2022 20:26 WIB

Baby bottle with breast pump attachement and empty bottle against a wood background
Ilustrasi ASI perah/Foto: Getty Images/iStockphoto/yannp

Jakarta - Sudah dihangatkan, tetapi ASI enggak langsung diminum bayi. Hmm, cermati ya, Bunda, soalnya ada batas maksimal ASI yang sudah dihangatkan tahan berapa lama agar kualitas tetap baik untuk bayi menyusu.

ASI yang baru diperah atau dipompa dapat bertahan di suhu ruang hingga empat jam saja ya, Bunda. Sementara itu, ASI yang dicairkan bisa tetap segar pada suhu ruang selama satu hingga dua jam.

"Mungkin Bunda tidak akan pernah bisa meninggalkan susu formula selama itu. Tetapi, ASI merupakan zat hidup dengan sifat antimikroba yang mencegah pertumbuhan bakteri," ujar Julie Morgan-Vaughn, konsultan laktasi bersertifikat di Vancouver, Washington, seperti dikutip dari laman Forbes.

Dan, perlu Bunda tahu bahwa sisa ASI perah (jika bayi tidak menghabiskan botolnya) perlu dikonsumsi dalam waktu dua jam setelah bayi selesai menyusu ya, Bunda.

Sedianya, ASI perah tidak perlu dihangatkan ya, Bunda. Saat memberikannya pada buah hati, Bunda dapat menyajikannya dalam suhu ruang atau dingin sekalipun.

Banner Barang Dibeli Crazy Rich PalsuBanner Barang Dibeli Crazy Rich Palsu/ Foto: HaiBunda/Annisa Shofia

Jika Bunda memutuskan untuk menghangatkan ASI, ikuti beberapa tips berikut ya, Bunda, seperti dikutip dari laman CDC:

  1. Jaga agar wadah tetap tertutup
  2. Tempatkan wadah tertutup dalam mangkuk berisi air hangat tetapi tidak panas selama beberapa menit.
  3. Uji suhu ASIP sebelum memberikannya pada bayi dengan meletakkan beberapa tetes di pergelangan tangan.
  4. Jangan memanaskan ASI langsung di atas kompor ataupun menggunakan microwave.
  5. Kocok ASI perlahan untuk mencampur lemak yang mungkin telah terpisah.
  6. Jika bayi tidak menghabiskan ASIP dalam botol, gunakan sisa susu dalam waktu dua jam setelah bayi selesai menyusu. Dan, setelah lebih dari dua jam, sisa ASI harus dibuang ya, Bunda.

Klik halaman selanjutnya

Simak juga yuk video tentang 3 cara menghangatkan ASI yang tepat:

[Gambas:Video Haibunda]




ASI YANG SUDAH DIHANGATKAN TAHAN BERAPA LAMA?

A Pretty baby girl drinks water from bottle lying on bed. Child weared diaper in nursery room.

Ilustrasi anak minum susu/Foto: iStock

Perlu Bunda ketahui juga bahwa ASI yang disimpan memang menjadi buruk kualitasnya karena penyimpanan yang tidak tepat. Bunda pun dapat menandainya dari aroma yang berbeda dari biasanya.

Biasanya, aroma susu juga dipengaruhi oleh apa yang dimakan busui pada hari memompa. Sejumlah kecil busui memperhatikan ada kalanya susu mereka berbau sabun, logam, dan tengik. Biasanya, bau sabun ini muncul karena tingkat lipase yang tinggi, enzim yang ditemukan di semua susu. Susunya mungkin aman dan kebanyakan bayi akan meminumnya.

Tetapi, susu yang berbau logam atau tengik setelah disimpan dan dihangatkan dapat disebabkan oksidasi kimia. Lipase tinggi dan oksidasi kimia memiliki solusi yang berbeda. Kedua susu tersebut aman untuk diberikan kepada bayi tetapi jika bayi menolak perubahan rasa, sebaiknya tidak memberikannya kepada bayi dan menggantinya dengan stok ASI yang masih bagus kualitasnya.

Dan, hal yang tak boleh dilupakan yakni tetaplah menjaga kebersihan alat pendukung menyusui Si Kecil dan juga kebersihan tangan saat memeras dan menghangatkan ASI ya, Bunda.

Jika Bunda menggunakan pompa ASI, bersihkan komponen terpisah dengan benar dan pastikan didesinfektan secara menyeluruh dengan rutin usai pemakaian, seperti dikutip dari laman Mamaoffive.

Kemudian, cucilah tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air. Jika tidak memiliki sabun dan air, Bunda dapat menggunakan pembersih tangan yang berbahan dasar alkohol sehingga mengandung setidaknya 60 persen alkohol.

Kalau Bunda tidak menggunakan bantuan pompa ASI, pastikan tangan dan juga botol ASI bersih sebelum digunakan. Dan, bagilah ASI perah dalam beberapa bagian dengan ukuran sekali menyusu sehingga mudah dalam penyimpanan dan pencairan nantinya.

Semoga informasinya membantu, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda