
menyusui
ASI yang Sudah Dihangatkan Bolehkah Masuk Kulkas Lagi?
HaiBunda
Minggu, 10 Mar 2024 08:00 WIB

Daftar Isi
ASI yang sudah diberikan kepada bayi seringkali tersisa dan busui merasa sayang untuk membuangnya. Sebenarnya ASI yang sudah dihangatkan bolehkah masuk kulkas lagi ya, Bunda?
Menjadi Bunda baru merupakan perjalanan indah yang penuh dengan pengalaman, pembelajaran, dan berbagai keputusan baru. Namun, hal ini juga membawa banyak tantangan, seperti memahami bagaimana keamanan ASI dan penyimpanan yang tepat.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul mengenai penyimpanan ASI ialah apakah ASI yang sudah dihangatkan bisa disimpan kembali di lemari es. Ini merupakan pertanyaan penting dan perlu diketahui busui karena menyangkut kesehatan dan gizi bayi.
Peran penting ASI untuk bayi
Untuk memahami alasan di balik pedoman penyimpanan ASI, pertama-tama penting untuk memahami bahan apa yang terbuat dari ASI. ASI bukan hanya makanan untuk bayi karena ASI merupakan zat hidup yang mengandung antibodi, sel hidup, enzim, dan nutrisi penting.
Komponen-komponen ini menjadikan ASI sebagai bagian tak terpisahkan dari kesehatan, perkembangan, dan kesejahteraan bayi ke depannya. Sayangnya, bahan-bahan tersebut juga membuat ASI lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri jika tidak disimpan dengan benar, seperti dikutip dari laman Milkify.
Pedoman penyimpanan ASI
Menyimpan ASI perah memang tidak bisa sembarangan ya, Bunda. Penyimpanan tersebut perlu dilakukan sesuai rekomendasi kesehatan guna menjaga kualitas ASI tetap baik saat diberikan kepada bayi. Berikut ini panduan penyimpanan ASI, menurut CDC ya, Bunda:
1. ASI yang baru dipompa atau diperah dapat bertahan pada suhu ruangan hingga 4 jam.
2. Pendinginan pada suhu 4 derajat Celcius atau lebih dingin dapat memperpanjang durasi penyimpanan aman hingga 4 hari.
3. Di dalam freezer (0°F atau -18°C atau lebih dingin), dapat disimpan dengan aman selama 6-12 bulan.
4. Setelah dicairkan, susu yang sebelumnya dibekukan dapat disimpan dengan aman di suhu ruangan selama 1-2 jam (atau 1 hari di lemari es)
Namun, aturan ini mulai berubah setelah ASI dihangatkan untuk disusui.
Para profesional kesehatan, termasuk konsultan laktasi dan dokter anak, umumnya menyarankan agar ASI tidak didinginkan lagi setelah dihangatkan. Hal ini karena setelah ASI dihangatkan hingga mencapai suhu menyusui normal, pertumbuhan bakteri akan meningkat.
Katakanlah Bunda menyiapkan botol dan menghangatkan susu. Dalam kondisi tersebut, bakteri apa pun dalam susu akan mulai berkembang biak lebih cepat dibandingkan jika susu berada pada suhu kamar atau di lemari es.
Jika bayi Bunda tertidur atau tidak lagi tampak lapar, biasanya Bunda tergerak untuk memasukkan kembali botol tersebut ke dalam lemari es. Apalagi, ini adalah susu yang telah Bunda simpan dengan susah payah, jadi tentu saja Bunda tergoda untuk memasukkan kembali botolnya ke dalam lemari es.
Namun masalahnya, meskipun memasukkan botol ke dalam lemari es akan memperlambat pertumbuhan bakteri, hal ini tidak akan membalikkan pertumbuhan bakteri apa pun yang terjadi saat susu masih hangat.
Mengekspos bayi pada tingkat bakteri yang berpotensi berbahaya dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan. Dan karena ASI adalah makanan hidup yang penuh dengan mikroba (dan juga gula yang disukai mikroba tersebut), sebaiknya berhati-hatilah dan jangan pernah mendinginkan ASI yang sudah dihangatkan.
![]() |
Bila ASI sudah dihangatkan tetapi belum dikonsumsi bayi
Menurut Dr Tamika K. Cross, MD, FACOG, Feminine Health Advisor bahwa pendinginan memperlambat proses pertumbuhan bakteri tetapi tidak cukup memperpanjang proses tersebut, seperti dikutip dari laman Todaysparent.
Memang, saat ASI yang sudah dihangatkan tidak habis, Bunda mungkin tergoda untuk mengambilnya dan menyimpannya di dalam lemari es atau freezer. Namun, sebaiknya ini tidak menjadi pilihan. Cross menyatakan bahwa ASI tetap baik jika disimpan di lemari es hanya jika digunakan dalam waktu dua jam.
Lebih lama lagi disimpan, hal itu akan menimbulkan risiko terhadap kemungkinan pertumbuhan bakteri yang merupakan kabar buruk bagi Bunda dan juga bayi yang sedang bertumbuh.
Selain itu, Cross juga mengatakan sebaiknya Bunda tidak mengembalikan ASI yang sudah dicairkan ke dalam freezer jika sudah memanaskannya. Hal ini nantinya akan mengubah profil ASI yang dapat membuat bayi sakit. Agar tetap aman, simpanlah ASI di lemari es.
"Membekukan dan menghangatkan susu menghancurkan beberapa sifat bawaan yang membantu menghindari pertumbuhan bakteri sehingga berubah setelah melalui proses pemanasan atau pencairan. Itulah sebabnya, susu tidak dapat dibekukan kembali,"tambah Cross.
Berapa umur simpan ASI?
CDC merekomendasikan agar susu segar atau susu perah disimpan pada suhu kamar hingga empat jam, di lemari es hingga empat hari, atau di dalam freezer atau deep freezer selama sekitar enam bulan. Lebih lama dari itu, ASI perah itu harus dibuang. Dan sekali lagi, jika Bunda sudah memanaskannya, Bunda memiliki waktu dua jam untuk mendinginkannya dan menggunakannya kembali.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
7 Cara Menyimpan ASI di Kulkas yang Benar dan Menghangatkannya

Menyusui
Bunda di Singapura Rela Minum 4 Liter ASI, Ternyata Ini Alasannya...

Menyusui
Ketahui yuk, Berapa Lama Sebenarnya ASI Perah Mampu Bertahan di Luar Ruangan?

Menyusui
3 Aturan Menyimpan ASI di Botol Dot agar Tahan Lama, Bunda Perlu Tahu

Menyusui
3 Panduan Menyimpan ASI Perah di Freezer agar Tak Rusak Nutrisinya


5 Foto
Menyusui
5 Potret Kiki Amalia Pamerkan Hasil ASI Perah untuk Baby Aleesya yang Berusia 2 Bulan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda