Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

9 Kandungan ASI dan Faktor yang Dapat Memengaruhinya

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 21 Oct 2020 11:26 WIB

Young beautiful mother, breastfeeding her newborn baby boy at night, dim light. Mom breastfeeding infant
9 Kandungan ASI dan Faktor yang Dapat Memengaruhinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/tatyana_tomsickova
Jakarta -

Air susu ibu (ASI) memiliki kandungan yang memiliki manfaat luar biasa untuk bayi, Bunda. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa ASI merupakan sumber nutrisi paling ideal dan makanan terbaik untuk bayi sejak dini.

Bayi disarankan mendapat ASI secara eksklusif minimal 6 bulan pertama dalam kehidupannya. Setelah itu, si kecil bisa diberi makanan pendamping ASI (MPASI) hingga mencapai usia 2 tahun.

"Diet ASI eksklusif dianjurkan selama 6 bulan pertama kehidupan diikuti dengan penambahan makanan padat plus ASI sampai usia 2 tahun," kata perawat bersertifikat, Donnay Murray, dikutip dari Very Well Family.

Bayi sangat disarankan untuk mengonsumsi ASI karena banyak manfaatnya. ASI diketahui bisa memberikan perlindungan bayi terhadap infeksi dan meminimalkan risiko masalah kesehatan tertentu di kemudian hari, seperti diabetes, obesitas, dan asma. Itu karena ASI mengandung semua elemen yang diperlukan tubuh bayi untuk tumbuh, dan berkembang.

Kandungan ASI

Ada beragama nutrisi yang bermanfaat dalam ASI untuk bayi, Bunda. Mengutip Parenting Firstcry dan laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut ini kandungan ASI yang penting untuk buah hati:

1. Protein

Whey dan kasein merupakan dua jenis protein yang ditemukan dalam ASI, dengan porsi whey 60 persen dan kasein 40 persen, sehingga memudahkan bayi mencernanya. Dalam ASI, juga ada laktoferin sebagai protein spesifik yang membantu mencegah pertumbuhan organisme berbahaya seperti ragi dan coliform, secretory IgA (SigA) yang berfungsi melindungi dari E. Coli dan alergi, lysozyme yang memiliki sifat anti-inflamasi, serta asam amino penting yang disebut taurin untuk perkembangan otak dan mata bayi.

2. Lemak

Lemak atau lipid dalam ASI penting untuk perkembangan otak bayi dan penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, Bunda. Ini juga menjadi sumber kalori selain meningkatkan perkembangan otak dan sistem saraf.

Dalam ASI, lemak menyediakan sekitar 50 persen dari asupan kalori bayi, Bunda. Asam lemak seperti linoleat dan linolenat juga membantu memproduksi zat yang disebut mielin, yang melapisi saraf dan membantu transmisi pesan melalui sistem saraf.

3. Vitamin

Kandungan vitamin pada ASI bergantung pada asupan vitamin Anda sebagai seorang ibu. Oleh karenanya, ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan vitaminnya, seperti:

  • Vitamin K

Ini dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi untuk faktor pembekuan. Dalam ASI, kadar vitamin ini hanya ada seperempat dari kadar dalam susu formula.

Bila bayi yang lebih tua hanya mendapatkannya dari ASI saja, maka berisiko terjadi perdarahan meskipun ringan. Karena itu, pada beberapa bayi yang baru lahir perlu diberikan vitamin K yang umumnya dalam bentuk suntikan.

  • Vitamin D

Seperti vitamin K, ASI juga hanya mengandung sedikit vitamin D, Bunda. Namun tak perlu khawatir karena untuk memenuhinya Bunda bisa menjemur bayi di pagi hari. Dengan begitu, pemberian ASI eksklusif ditambah dengan paparan sinar matahari pagi dapat mencegah bayi menderita penyakit tulang karena kekurangan vitamin D.

  • Vitamin E

Vitamin E memiliki fungsi menjaga ketahanan dinding sel darah merah. Bila bayi kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya anemia hemolitik. Keuntungan mengonsumsi ASI karena kandungan vitamin E yang tinggi, terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal.

  • Vitamin A

Selain memiliki fungsi menjaga kesehatan mata, vitamin A juga berguna mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. ASI tak hanya mengandung vitamin A dalam jumlah tinggi, namun juga bahan bakunya, yakni beta karoten, sehingga bayi akan tumbuh dan memiliki daya tahan yang baik.

  • Vitamin yang larut dalam air

Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B, asam folat, vitamin C terdapat dalam ASI lho, Bunda. Hal ini kembali lagi pada pola makanan yang dikonsumsi ibu selama menyusui.

Bila kadar vitamin B1 dan B2 dalam ASI cukup tinggi, namun kadar vitamin B6, B12 dan asam folat rendah, menandakan ASI dari ibu menyusui kurang gizi. Itu karena vitamin B6 sangat dibutuhkan pada tahap awal perkembangan sistem saraf, sedangkan untuk vitamin B12 cukup diperoleh dari makanan sehari-hari.

4. Karbohidrat

Laktosa dalam payudara ibu menyusui membentuk sekitar 40 persen dari semua kalori dan ini merupakan karbohidrat utama dalam ASI, Bunda. Karbohidrat memainkan peran penting dengan membersihkan pencernaan bayi dari bakteri tidak sehat dan mendorong dalam penyerapan kalsium, fosfor, serta magnesium.

"Karbohidrat yang ditemukan dalam ASI seperti oligosakarida meningkatkan bakteri sehat di usus bayi Anda. Bakteri ini melindungi usus bayi dan dapat membantu melawan penyakit seperti diare," ujar Donna Murray.

5. Hormon

Hormon dalam ASI termasuk prolaktin, relaksan, endorfin, kortisol, leptin, estrogen, progesteron, tiroid, dan faktor pertumbuhan. Ini semua diperlukan untuk mengontrol metabolisme, tingkat stres, nyeri, dan tekanan darah.

6. Enzim

Diperkirakan ASI mengandung sekitar 40 enzim yang berbeda, Bunda. Beberapa di antaranya berguna membantu memecah lemak untuk mencerna makanan, sementara lainnya meningkatkan sistem kekebalan terhadap kuman dan penyakit. Sedangkan lipase, merupakan enzim yang membantu memecah lemak sehingga bayi dapat mencernanya dengan mudah.

7. Mineral

Berbagai mineral yang terkandung dalam ASI berfungsi membantu perkembangan tulang yang kuat, sekaligus meningkatkan efisiensi sel darah merah, dan memastikan fungsi saraf dan otot yang tepat. Zat besi, seng, kalsium, natrium, magnesium, selenium, dan klorida adalah beberapa mineral yang ditemukan dalam ASI.

8. Imunoglobulin

Imunoglobulin adalah antibodi yang berfungsi melawan penyakit, Bunda. Karena zat kekebalan alami ini, ASI hampir dapat dianggap sebagai vaksin pertama untuk bayi.

"Sifatnya melindungi bayi terhadap flu biasa, infeksi telinga, muntah, diare, dan infeksi yang berpotensi berbahaya lainnya," tutur Donna Murray.

Antibodi utama dalam ASI adalah Secretory Immunoglobulin A (IgA). IgA melapisi paru-paru, usus dan menjaganya untuk mencegah kuman memasuki tubuh dan aliran darah.

9. Karnitin

Karnitin membantu proses pembentukan energi yang diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh. ASI mengandung kadar karnitin yang tinggi, terutama pada 3 minggu pertama menyusui, terutama di dalam kolostrum.

Faktor yang mengubah kandungan ASI

Mengutip Family & Co. Nutrition, komposisi yang terkandung dalam ASI, yaitu 87 persen air, 7 persen laktosa, 4 persen lemak, dan 1 persen protein. Namun komposisi ASI yang terus diproduksi oleh ibu menyusui dapat berubah setelah satu kali sesi menyusui dan seiring bertambahnya usia bayi.

Komposisi ASI berubah setelah sekali menyusui 

Foremilk adalah ASI pertama dengan konsistensi yang lebih tipis dan kandungan laktosa yang lebih tinggi. Tindakan mekanis dari menghisap payudara oleh bayi dapat memicu perubahan komposisi. Artinya, berapa lama menyusui bayi akan mempengaruhi nutrisi yang diterimanya, Bunda.

Jumlah lemak yang terkandung dalam ASI pun tergantung pada seberapa penuh atau terkuras payudara. Jika payudara lebih berisi, maka kandungan lemak diencerkan karena volume ASI yang lebih banyak. Artinya, ASI memiliki persentase lemak yang lebih rendah. Padahal pada payudara yang terkuras, kandungan lemak yang sama menjadi terkonsentrasi, sehingga membuat ASI menjadi lebih tinggi lemak.

Komposisi ASI berubah selama menyusui, dan konsentrasi lemak meningkat dengan sesi menyusui yang lebih lama.

Komposisi berubah dengan bertambahnya usia bayi

Komposisi berubah sesuai usia bayi karena kebutuhan gizi bayi yang meningkat. Karena itu, kandungan ASI berubah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi kandungan ASI, di antaranya:

1. Waktu sejak menyusu terakhir

Kandungan lemak susu sangat dipengaruhi oleh berapa lamanya waktu antara menyusui terakhir, dan volume yang dikonsumsi bayi. Artinya, semakin lama menunggu hingga menyusui berikutnya, semakin rendah kandungan lemaknya karena diencerkan dengan lebih banyak volume susu.

2. Tahap menyusui

Perubahan kandungan lemak dan laktosa antara foremilk dan hindmilk.

3. Waktu menyusui

Kandungan lemak dalam ASI mencapai puncaknya pada pagi hari, dan berada pada titik terendah dalam semalam.

4. Usia ibu menyusui

Usia ibu memang tidak berperan besar dalam komposisi ASI, namun data menunjukkan bahwa kandungan protein dalam ASI tertinggi pada ibu yang masih berusia 20-30 tahun.

5. Pola makan ibu menyusui

Kandungan ASI sangat rentan terhadap perubahan lemak makanan, Bunda. Ini dapat berubah dalam 2-3 hari untuk meniru lemak makanan dalam makanan yang dikonsumsi ibu hamil.

6. Berat bayi lahir

Sejumlah penelitian menemukan kandungan lemak lebih tinggi pada bayi dengan berat lahir lebih rendah. Namun berat badan lahir bayi tidak memengaruhi kandungan karbohidrat dan protein dalam ASI.

Bunda, simak juga tips memperbanyak ASI saat sedang menyusui dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda