
menyusui
4 Ketentuan Lama Penyimpanan ASI Perah Saat Bunda Menyusu Isoman
HaiBunda
Minggu, 08 Aug 2021 11:55 WIB

Menyusui buah hati bisa menjadi tantangan bagi Bunda yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) karena positif COVID-19. Bunda perlu menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat menyusui Si Kecil.
Bagi Bunda yang tak sanggup menyusui secara langsung karena kondisi kesehatan, ASI tetap bisa diberikan ke buah hati ya. Caranya dengan memerah ASI dan diberikan ke anak melalui orang yang sehat.
"Rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa ibu yang positif COVID-19 dengan gejala ringan tetap disarankan menyusui anaknya. Kalau pun ibunya ini punya kondisi gejala berat dan tidak bisa menyusui, maka disarankan untuk memerah dan diberikan ke orang laln yang sehat," kata Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Nia Umar S.Sos, MPH, IBCLC, dalam Live Instagram 'Fakta ASI untuk Kekebalan Tubuh Bayi Selama Pandemi' bersama HaiBunda, Selasa (3/8/21).
Pemberian ASI perah harus tepat. Sebaiknya ASI perah tidak diberikan melalui botol dot. Kenapa? Ditakutkan nantinya anak bisa bingung puting saat kembali menyusu ke Bunda.
"Jangan kasih ASI perah pakai dot, nanti selesai isoman bisa bingung puting," ujar Nia.
Lalu bagaimana memberikan ASI perah yang benar?
Bunda bisa memberikan ASI perah melalui gelas kecil atau cup feeder. Bagi bayi berusia di atas 6 bulan, Nia menyarankan untuk menggunakan sedotan.
Memberikan ASI perah ke bayi harus ekstra sabar ya. Bunda dapat menjelaskan kepada orang yang dipercaya memberikan ASI perah agar sabar bila Si Kecil mulai rewel.
Bayi bisa menjadi rewel bukan karena kaget menyusu ASI perah lho. Bisa jadi mereka rewel karena jauh dari ibunya yang isoman.
"Awalnya bayi rewel, tapi biasanya yang perlu adaptasi adalah orang yang memberikan ASI perah ini, dia harus ekstra sabar. Sebenarnya, anak enggak terlalu sulit diberikan ASI perah. Rewelnya itu karena cari ibunya," kata Nia.
Panduan memberikan ASI perah pada bayi yang ibunya terpapar COVID-19Â telah dibuat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya ya, Bunda.
Simak juga 5 pilihan ASI booster terbaik, dalam video berikut:
CARA TEPAT MEMBERIKAN ASI PERAH MENURUT KEMENKES
Dampak Beri ASI Perah dari Botol Dot Saat Bunda Menyusui Isoman/ Foto: iStock
Bunda yang tidak kuat menyusui selama sakit, Kemenkes menyarankan pemberian ASI perah (ASIP) ke bayi. Berikut 3 hal yang perlu diperhatikan:
- Pastikan kebersihan saat memerah ASI
- Gunakan cangkir bermulut lebar untuk memberikan ASIP pada bayi
- Gunakan wadah dengan tutup untuk menyimpan ASIP.
Sementara itu, berikut ketentuan tentang lama penyimpanan ASIP menurut Kemenkes:
- Pada lemari pendingin bawah dengan suhu 4 sampai 5 derajat Celsius, ASI akan bertahan selama 3 sampai 4 hari
- ASIP yang disimpan dengan ice pack yang bersuhu 15 derajat Celsius, ASI bertahan selama 3 sampai 4 jam
- Dalam suhu kamar atau ruang, ASI dapat bertahan hingga 3 sampai 4 jam
- Dalam freezer dengan suhu -18 sampai dengan -20 derajat Celsius, ASI bertahan selama 4 bulan.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Ini Dia Cara Tepat Memberikan ASI Perah pada Bayi agar Kualitasnya Maksimal

Menyusui
3 Panduan Menyimpan ASI Perah di Freezer agar Tak Rusak Nutrisinya

Menyusui
5 Penyebab ASI Perah Sedikit, Bagaimana Solusinya?

Menyusui
Mengharukan! Bayinya Meninggal, Ibu Ini Tetap Pompa dan Donorkan ASI

Menyusui
Bolehkah ASI Perah Dihangatkan Lebih dari Satu Kali?


5 Foto
Menyusui
5 Potret Kiki Amalia Pamerkan Hasil ASI Perah untuk Baby Aleesya yang Berusia 2 Bulan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda