sign up SIGN UP search

menyusui

5 Manfaat Luar Biasa ASI Bagi Si Kecil, Bunda Perlu Tahu

Nanie Wardhani   |   Haibunda Rabu, 27 Oct 2021 11:57 WIB
Ilustrasi menyusui atau menggendong bayi caption

Jika Bunda mempertimbangkan untuk tidak menyusui Si Kecil yang baru lahir, maka Bunda mungkin belum ter-update informasinya. Hal ini memang adalah keputusan pribadi yang hanya Bunda yang bisa memutuskan, tetapi manfaat ASI sesungguhnya sangat tidak terbatas.

Sebelum Bunda memutuskan atau jika Bunda hanya perlu diyakinkan bahwa ASI adalah pilihan yang tepat, mari kita bahas semua manfaat ASI bagi bayi.

Untuk Bunda ketahui, ASI memberikan nutrisi yang optimal untuk bayi. ASI memiliki jumlah nutrisi yang tepat, mudah dicerna, dan tersedia.


American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, dan terus berlanjut bahkan setelah makanan padat diperkenalkan, sampai setidaknya usia 1 tahun atau sampai ibu dan bayi setuju untuk berhenti.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan menyusui hingga usia 2 tahun atau lebih karena manfaatnya terus berlanjut selama itu. Badan-badan ini merekomendasikan mulai sedini satu jam setelah kelahiran untuk manfaat terbesar.

Berikut adalah lima manfaat ASI untuk Bunda dan Si Kecil berdasarkan penelitian, dilansir dari Healthline.

1. ASI memberikan nutrisi yang ideal untuk bayi

Sebagian besar profesional kesehatan merekomendasikan pemberian ASI eksklusif setidaknya selama 6 bulan atau lebih lama.

ASI mengandung semua yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya, dalam semua proporsi yang tepat. Komposisinya bahkan berubah sesuai dengan kebutuhan bayi yang berubah, terutama selama bulan pertama kehidupan.

Selama hari-hari pertama setelah melahirkan, payudara Bunda menghasilkan cairan kental dan kekuningan yang disebut kolostrum. Ini tinggi protein, rendah gula, dan sarat dengan senyawa bermanfaat. Ini benar-benar makanan yang luar biasa dan tidak tergantikan oleh formula.

Kolostrum adalah susu pertama yang ideal dan membantu perkembangan saluran pencernaan bayi yang belum matang. Setelah beberapa hari pertama, payudara mulai memproduksi susu dalam jumlah yang lebih besar seiring dengan pertumbuhan perut bayi.

Satu-satunya hal yang mungkin kurang dari suplai susu ajaib Bunda adalah vitamin D.

Kecuali Bunda memiliki asupan yang sangat tinggi, ASI Bunda tidak akan cukup. Tetes vitamin D biasanya direkomendasikan.

2. ASI mengandung antibodi penting

ASI sarat dengan antibodi yang membantu bayi Bunda melawan virus dan bakteri, yang sangat penting di bulan-bulan awal yang lembut itu.

Ini terutama berlaku untuk kolostrum, sang susu pertama. Kolostrum menyediakan sejumlah besar imunoglobulin A (IgA), serta beberapa antibodi lainnya.

Saat Bunda terpapar virus atau bakteri, Bunda mulai memproduksi antibodi yang kemudian masuk ke dalam susu. Hal ini menjadi bentuk kekebalan bagi tubuh Si Kecil.

IgA melindungi bayi dari sakit dengan membentuk lapisan pelindung di hidung, tenggorokan, dan sistem pencernaan bayi.

Formula tidak memberikan perlindungan antibodi untuk bayi. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tidak disusui lebih rentan terhadap masalah kesehatan seperti pneumonia, diare, dan infeksi.

3. Menyusui dapat mengurangi risiko penyakit

ASI Eksklusif, artinya bayi hanya menerima ASI, sangat bermanfaat.

Ini dapat mengurangi risiko bayi Bunda untuk banyak penyakit, termasuk:

Infeksi telinga tengah. Menyusui, terutama secara eksklusif dan selama mungkin, dapat melindungi dari infeksi telinga tengah, tenggorokan, dan sinus jauh melampaui masa bayi.

Infeksi saluran pernapasan. Menyusui dapat melindungi dari berbagai penyakit akut pernapasan dan gastrointestinal.

Pilek dan infeksi. Bayi yang disusui secara eksklusif selama 6 bulan mungkin memiliki risiko lebih rendah terkena pilek dan infeksi telinga atau tenggorokan yang serius.

Infeksi usus. Menyusui dikaitkan dengan pengurangan infeksi usus.

Kerusakan jaringan usus. Memberi makan bayi prematur dengan ASI dikaitkan dengan pengurangan kejadian enterokolitis nekrotikans.

Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Menyusui dikaitkan dengan penurunan risiko SIDS, terutama saat menyusui secara eksklusif.

Penyakit alergi. Menyusui dikaitkan dengan penurunan risiko asma, dermatitis atopik, dan eksim.

Penyakit usus. Bayi yang disusui mungkin lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.

Diabetes. Menyusui dikaitkan dengan penurunan risiko pengembangan diabetes tipe 1 dan diabetes yang tidak bergantung pada insulin (tipe 2).

Leukemia masa kecil. Menyusui dikaitkan dengan pengurangan risiko leukemia pada masa kanak-kanak.

Ilustrasi ibu menyusui atau menggendong bayiIlustrasi ibu menyusui atau menggendong bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/damircudic

4. ASI meningkatkan berat badan bayi yang sehat

Menyusui meningkatkan berat badan yang sehat dan membantu mencegah obesitas pada masa kanak-kanak.

Satu studi menunjukkan bahwa menyusui selama lebih dari 4 bulan memiliki pengurangan yang signifikan dalam kemungkinan bayi mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.

Ini mungkin karena perkembangan bakteri usus yang berbeda. Bayi yang disusui ASI memiliki jumlah yang lebih tinggi dari bakteri usus yang bermanfaat, yang dapat memengaruhi penyimpanan lemak.

Bayi yang diberi ASI juga memiliki lebih banyak leptin dalam sistem mereka daripada bayi yang diberi susu formula. Leptin adalah hormon kunci untuk mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak.

Bayi yang disusui juga mengatur sendiri asupan ASInya. Mereka lebih baik makan hanya sampai mereka memuaskan rasa lapar mereka, yang membantu mereka mengembangkan pola makan yang sehat.

5. Menyusui bisa membuat anak lebih pintar

Menyusui dapat membantu bayi melakukan tes tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mungkin ada perbedaan perkembangan otak antara bayi yang diberi ASI dan susu formula.

Perbedaan ini mungkin karena keintiman fisik, sentuhan, dan kontak mata yang terkait dengan menyusui serta kandungan nutrisi.

Studi menunjukkan bahwa bayi yang disusui memiliki skor kecerdasan yang lebih tinggi dan cenderung tidak mengembangkan masalah perilaku mengalami kesulitan belajar seiring bertambahnya usia.

Namun, efek yang paling menonjol terlihat pada bayi prematur, yang memiliki risiko lebih tinggi untuk masalah perkembangan.

Penelitian dengan jelas menunjukkan bahwa menyusui memiliki efek positif yang signifikan pada perkembangan otak jangka panjang bayi.

Demikian berbagai manfaat ASI bagi Si Kecil. Bunda jangan khawatir dahulu jika saat baru melahirkan ASI Bunda seolah sedikit. Sebab, seiring dengan berkembangnya Si Kecil, jumlah ASI yang Bunda produksi juga pasti akan bertambah kok. Tetap semangat ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]



(som/som)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pantau terus tumbuh kembang Si Kecil setiap bulannya hanya di Aplikasi HaiBunda!