
menyusui
Hoaks Vaksin Pfizer Berbahaya Untuk Busui, Cek Faktanya Yuk!
HaiBunda
Rabu, 20 Oct 2021 15:35 WIB

Jakarta - Vaksin COVID-19 berbasis mRNA seperti Pfizer memang banyak diburu masyarakat karena efektivitasnya yang tinggi. Para ibu menyusui pun tak banyak yang memilih vaksin ini meski hoaks vaksin Pfizer berbahaya untuk busui merebak di luaran sana.
Sebelumnya, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), the American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) dan the Society for Maternal-Fetal Medicine (SMFM)Â merekomendasikan agar setiap orang harus menerima vaksin COVID-19 termasuk yang sedang hamil dan menyusui.
Jika Bunda sedang menyusui, sangat penting untuk segera mendapatkan vaksin COVID-19, mengingat virus ini berpotensi berbahaya bagi semua orang. Namun, tidak ada data yang menunjukkan bahwa individu yang menyusui memiliki risiko lebih tinggi untuk infeksi parah.
Jika Bunda terkena COVID-19 saat menyusui, bayi Bunda mungkin akan terinfeksi melalui kontak dan tetesan pernapasan. Namun, tidak ada laporan yang menunjukkan bahwa COVID-19 ditularkan dari ibu ke bayi melalui ASI.Â
Artinya, ibu yang terkena COVID-19 dapat terus memberikan ASI kepada bayinya, baik dengan menyusui secara langsung maupun dengan memompa ASI untuk diberikan pada bayi melalui botol.
Mendapatkan vaksinasi selama kehamilan atau setelah persalinan dapat membantu melindungi Bunda dan bayi setelah lahir. Beberapa ahli bahkan menegaskan bahwa kekebalan ibu terhadap COVID-19 dari vaksin dapat ditularkan melalui ASI ke bayi.
Mengenai merek vasin yang disetujui, vaksin Pfizer sepenuhnya disetujui FDA untuk orang berusia 16 tahun ke atas dan anak-anak berusia 12-15 tahun dapat menerima vaksin ini melalui izin penggunaan darurat.Â
Selain itu, vaksin Moderna dan Johnson & Johnson juga memiliki izin penggunaan darurat dari FDA. Semua vaksin tersebut memiliki cara kerja dengan memberikan instruksi ke tubuh untuk membantu sistem kekebalan dan memblokir virus penyebab COVID-19.Â
Mengenai pertimbangan vaksinasi selama menyusui, para ahli percaya bahwa aman bagi ibu dan  bayi untuk mendapatkan vaksin COVID-19 jika Bunda sedang menyusui. Orang yang menyusui tidak termasuk dalam uji coba vaksin COVID-19, tetapi mekanisme vaksin COVID-19 dan pengalaman dari vaksin lain yang diberikan selama menyusui menunjukkan bahwa hal ini aman dilakukan.
Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda, untuk informasi mengenai vaksin pfizer untuk ibu ibu menyusui.
Simak juga efek samping vaksin pada ibu menyusui seperti dalam video di bawah ini:
HOAKS VAKSIN PFIZER BERBAHAYA UNTUK BUSUI, CEK FAKTANYA YUK!
Vakin Pfizer untuk ibu menyusui/ Foto: Getty Images/zoranm
Penting diketahui bahwa tidak ada virus hidup yang dapat membuat Bunda sakit dalam vaksin mRNA. Jadi, Bunda tidak dapat tertular COVID-19 atau memberikan bayi COVID-19 dengan divaksinasi.
Komponen vaksin diketahui tidak akan membahayakan bayi yang disusui. Saat Bunda menerima vaksin, partikel vaksin kecil digunakan oleh sel otot-otot di tempat suntikan dan dengan demikian tidak mungkin masuk ke dalam ASI. Dan, apa pun yang mencapai ASI kemungkinan besar akan dicerna, seperti dikutip dari laman Health Harvard.
Ketika Bunda divaksinasi saat menyusui, sistem kekebalan mengembangkan antibodi yang melindungi terhadap Covid-19. Antibodi ini diteruskan melalui ASI ke bayi. Bayi yang baru lahir dari ibu yang divaksinasi yang menyusui juga dapat memperoleh manfaat dari antivodi terhadap Covid-19.
Christina Chambers, seorang perinatal epidemiologist dan professor of pediatri di University of California mengatakan, vaksin secara umum terutama yang seperti vaksin Covid yang tidak mengandung virus hidup, tidak mungkin membahayakan janin atau bayi yang disusui.Â
"Tapi mereka dapat mengangkat beberapa jenis masalah yang berbeda pada mereka yang sedang hamil atau menyusui," katanya, seperti dikutip dari laman Statnews.
Beberapa dari masalah tersebut berkaitan dengan cara kerja vaksin secara umum, dengan menyebabkan respons imun. Di mana dikhawatirkan memicu respons imun selama minggu-minggu pertama kehamilan dan dapat meningkatkan risiko keguguran.Â
Namun dengan menyusui, kekhawatiran itu tidaklah berlaku. Pertanyaan utamanya ialah apakah sejumlah zat berbahaya tersaring ke dalam ASI. Mengenai hal tersebut, Chambers mengatakan bahwa hanya sedikit yang sampai ke bayi sehingga ada ada sedikit risiko.
Bahkan, jika obat atau vaksin benar-benar masuk ke dalam ASI, perjalanannya ke bayi belum selesai. Apa pun yang melalui ASI juga harus melalui usus, kata Helen Hare, seorang dokter di Edinburgh.
Dikatakan Helen bahwa molekul mRNA halus dalam vaksin Pfizer atau Moderna, jika mereka berhasil masuk ke dalam susu, selanjutnya akan mendarat di asam lambung bayi.
Karenanya, selama menyusui, kecil kemungkinan bahwa lipid vaksin akan memasuki aliran darah dan mencapai jaringan payudara. Jika ya, kemungkinan nanopartikel atau mRNA yang utuh lebih kecil untuk ditransfer ke dalam susu. Jika pun mRNA hadir dalam susu, itu diharapkan dapat dicerna oleh anak dan tidak mungkin memiliki efek biologis apa pun.Â
Nah, semoga informasinya membantu ya, Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Bolehkah Ibu Menyusui Suntik Vaksin HPV untuk Cegah Kanker?

Menyusui
Ibu Menyusui Mau Vaksin Booster Moderna? Baca Info Selengkapnya Dulu Bun

Menyusui
Vaksin Booster COVID-19 Dipastikan Aman untuk Ibu Menyusui, Ini Dosisnya

Menyusui
7 Jenis Vaksin yang Aman Diberikan pada Ibu Menyusui Selain Vaksinasi COVID-19

Menyusui
Keamanan Vaksin AstraZeneca untuk Bunda Menyusui dalam Menangkal COVID-19


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda