MENYUSUI
DMER, Perasaan Sedih saat Menyusui yang Sering Dikira Gangguan Mental
Dewi Ratna | HaiBunda
Kamis, 18 Nov 2021 22:05 WIBJakarta - Sebagian besar Bunda tentu pernah membayangkan bahagianya momen saat menyusui Si Kecil. Bagaimana akan berpandangan dan tersenyum dengan bayi mungil dalam dekapan, seperti di iklan. Faktanya, perasaan sedih saat menyusui itu nyata.
Menyusui bayi merupakan momen yang sangat emosional, terutama di awal, ketika keadaan menjadi sulit, bikin cemas, gelisah dan sedih. Jika muncul perasaan sedih saat menyusui, jangan khawatir. Cari tahu penyebabnya dan cara mengatasinya ya.
Mengapa muncul perasaan sedih saat menyusui?
Perubahan hormonal merupakan faktor yang paling berpengaruh. Selain itu, tantangan sosial, psikologis, dan fisik saat menyusui juga bisa jadi pemicu perasaan sedih saat menyusui. Perasaan ini sangat wajar dan umum terjadi.
Namun bagi sebagian kecil Bunda, penyebab perasaan sedih saat menyusui bisa sepenuhnya bersifat biologis. Ada suatu kondisi yang disebut dysphoric milk ejection reflex (D-MER) yang jadi pemicu munculnya perasaan sedih yang intens dan instan setiap kali ASI keluar.
Apa pun penyebab munculnya perasaan sedih saat menyusui, yang perlu diingat adalah bahwa hal tersebut tidak membuat Bunda jadi ibu yang buruk. Faktanya, menyusui memang sangat sulit. Apalagi bila Bunda sedang berjuang, tidak selalu ada banyak dukungan yang tersedia.
Apa itu dysphoric milk ejection reflex (DMER)?
Dilansir dari The Conversation, istilah DMER pertama kali dicetuskan pada 2007 oleh Alia Heise, seorang konsultan laktasi. Heise mengalami kondisi tersebut saat menyusui anak ketiganya.
Disforia merupakan perasaan gelisah, dan keluarnya air susu mengacu pada refleks hormonal yang ASI dikeluarkan dari kelenjar susu. Saat Bunda menyusui, kadar dopamin menurun untuk meningkatkan kadar prolaktin.
Beberapa penelitian mengungkap bahwa kadar dopamin yang rendah dapat menyebabkan suasana hati juga menurun dan respons emosional negatif lainnya. Kecemasan, kemarahan, dan kebencian pada diri sendiri termasuk perasaan yang terjadi pada ibu menyusui yang mengalami DMER.
DMER merupakan spektrum jadi beberapa Bunda mungkin mengalami kemarahan, sedangkan yang lain menjadi cemas atau putus asa. Serangan DMER juga berbeda dalam tingkat keparahan dan durasinya. Bagi sebagian Bunda, DMER terjadi ringan dan sembuh dalam beberapa minggu, tapi untuk yang lain, gejalanya bisa berlangsung lebih dari satu tahun.
Perlu digarisbawahi juga bahwa DMER tidak sama dengan perasaan enggan menyusui sehingga Bunda mudah tersinggung dan sering pula disertai dengan kulit gatal saat bayi menempel pada payudara.
DMER juga tidak sama dengan depresi atau kecemasan pascamelahirkan, meski kondisi tersebut bisa muncul bersamaan. Dan karena DMER tidak dikenal di kalangan profesional kesehatan, akan berbahaya jika Bunda mungkin salah didiagnosis dengan masalah kesehatan mental.
Nah, untuk mengatasi perasaan sedih saat menyusui, Bunda bisa lanjutkan membaca ke halaman berikutnya.
Simak juga ya Bunda video tentang 4 manfaat air kelapa untuk ibu menyusui di bawah ini ya.

MENGATASI PERASAAN SEDIH SAAT MENYUSUI