Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Benarkah ASI yang Encer Kurang Bernutrisi untuk Si Kecil?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 11 Dec 2021 08:10 WIB

Medical electric breast pump to increase milk supply for breastfeeding mother and children's clothing
Foto: Getty Images/iStockphoto/Shavel Ludmila

Jakarta - Selama ini ASI memang lebih dikenal dengan cairan yang tampak pekat dan kental. Tetapi, adakalanya ASI encer juga dialami banyak busui di luar sana. Hmm, apa ya, penyebabnya Bunda?.

Bagi Bunda yang memompa ASI mungkin sering menyadari ASI perah tampak encer beberapa kali. Tetapi, bagi Bunda yang menyusui langsung mungkin kerap tak menyadarinya karena bayi langsung mengisap dari payudara.

Melansir Romper, ASI encer adalah hal normal dan sangat aman serta tetap sehat kok untuk Si Kecil. Sama seperti produk susu yang kita konsumsi, ASI terdiri dari berbagai komponen yang mengendap dan terpisah.

"ASI dapat terpisah saat disimpan," ujar Maureen McCormick, IBCLC, seorang konsultan laktasi di Long Island.

Biasanya, sambung Maureen, lemak akan naik ke atas dan susu akan tampak encer di bagian bawah. Terkadang, susu juga dapat terlihat menggumpal tetapi tak berarti buruk ya, Bunda. ASI tetap dapat digunakan dan tak menghilangkan nilai gizinya.

"Saat ASI diletakkan di meja, lemak akan naik ke atas, dan porsi yang mengandung lebih banyak air, laktosa, protein, dan vitamin yang larut dalam air akan mengendap di bagian bawah botol dan terlihat relatif tembus cahaya atau encer," kata Lynnette Hafken, MA, IBCLC, dari Fed Is Best Foundation.

Banner Menu Olahan TelurBanner Menu Olahan Telur/ Foto: HaiBunda/Mia

Sebenarnya ASI sendiri pun tidak pernah terlihat sangat jernih atau encer. Terkadang malah terlihat adanya semburat merah muda, hijau, dan kuning. Warna-warna itu disebabkan jenis asupan yang Bunda konsumsi. Tetapi, pada umumnya ASI berwarna putih pucat. 

Secara umum, memang ASI encer bukan hal yang aneh ya, Bunda. ASI terlihat encer karena lapisan lemak di bagian atas dan lapisan berair di bagian bawah. Ini biasanya terlihat saat Bunda yang memompa ASI memasukkannya ke dalam freezer. 

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga video tentang 4 manfaat air kelapa untuk Bunda menyusui di bawah ini yuk.

[Gambas:Video Haibunda]




BUNDA, INI PENYEBAB ASI MUNGKIN MENJADI ENCER

Ilustrasi bayi menyusui

Ilustrasi bayi menyusu/Foto: Istock

Semua kondisi ini memang hal yang normal kok, Bunda. ASI yang terpisah lapisan lemak dan lapisan ASI yang lebih encer di bagian bawah hal yang biasa. Dan, Bunda dapat mengocoknya atau mengaduknya kembali saat hendak memberikannya kepada bayi, seperti dikutip dari laman Exclusivepumping.

Perlu Bunda tahu bahwa faktor utama yang menentukan kandungan lemak ASI ialah seberapa kosong payudara Bunda. Semakin kosong payudara, semakin berlemak ASI. Dan, semakin penuh payudara, semakin rendah kandungan lemak susu.

Karena itu, ASI yang dikeluarkan pada sesi awal menyusui atau pemompaan ASI cenderung lebih encer daripada ASI yang dikeluarkan di akhir sesi menyusui atau saat memompa ASI. ASI yang dikeluarkan pada awal menyusui disebut foremilk dan ASI di akhir sesi menyusui dikenal sebagai hindmilk.

Oh ya, Bunda, kandungan lemak dalam ASI berubah selama sesi menyusui atau pemompaan karena cara ASI disimpan di payudara. Saat payudara Bunda memproduksi susu, gumpalan lemak dalam susu menempel satu sama lain.

Saat susu dipompa, bagian yang tidak terlalu lengket yaitu bagian yang encer dan sedikit berlemak akan keluar lebih dulu. Dan, saat sesi menyusui atau pemompaan berlangsung, lebih banyak gumpalan lemak keluar dan mengalir keluar menghasilkan susu yang lebih berlemak.

Baik susu yang berlemak maupun ASI encer atau kurang berlemak sesungguhnya sama-sama baik untuk bayi Bunda. Hal terpenting, bayi mendapatkan keduanya ya, Bunda.

Tetap semangat mengASIhi ya, Bunda. Semoga informasinya membantu.

 

 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda